Mohon tunggu...
Silvie Mariana
Silvie Mariana Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Penulis buku 30 Suplemen Menulis untuk Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengonversi KTI Menjadi Buku, Pahami Langkah dan Aspeknya

24 Agustus 2023   08:43 Diperbarui: 24 Agustus 2023   08:45 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KBMN PGRI Gel.29 Materi "Menulis Buku dari Karya Ilmiah" Narasumber eko Daryono, S.Pd.

/"Menulis itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya adalah HATI." Eko Daryono -- Sang Pena Lereng Lawu/

Guru Penulis, Anda tentu memiliki minimal sebuah karya ilmiah.  Lalu, pernahkah Anda berpikir untuk mengonversinya menjadi sebuah buku?

Mengubah sebuah karya ilmiah menjadi buku merupakan langkah yang menarik dan bermanfaat untuk lebih menggali serta memperluas dampak penelitian yang telah dilakukan. Namun, proses ini tidaklah mudah karena tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku.

Pada KBMN PGRI Pertemuan ke-25, 21 Agustus lalu, Bapak Eko Daryono, S,Pd. Hadir memberikan materi "Menulis Buku dari Karya Ilmiah."  Mari kita pelajari bersama langkah-langkah serta aspek-aspek penting dalam mengonversi karya ilmiah menjadi buku melalui tulisan berikut.

Apa itu Karya Tulis Ilmiah (KTI)?

Sebelum membahas proses konversi, mari kita pahami apa itu Karya Tulis Ilmiah (KTI). Menurut Peraturan Kepala LIPI No 2/2014, KTI adalah tulisan yang berisi hasil litbang, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang memenuhi kaidah ilmiah. KTI memiliki dua bentuk umum: KTI Nonbuku dan KTI Buku. Namun, tidak semua KTI langsung dapat dikonversi menjadi buku.

Perbedaan antara Laporan KTI dan Buku KTI 

Perbedaan utama antara laporan KTI dan buku hasil konversi terletak pada sifat publikasinya. Buku hasil konversi dapat diberi ISBN (International Standard Book Number), yang memberikan identifikasi unik dan memungkinkan buku tersebut terdaftar secara resmi. Di sisi lain, KTI yang langsung diubah menjadi buku atau diterbitkan dalam bentuk aslinya (mentah) mungkin tidak memiliki ISBN dan umumnya memiliki keterbatasan dalam hal distribusi.

Struktur Penulisan KTI dan Buku

Struktur penulisan KTI umumnya terdiri dari bab-bab dengan penomoran yang sesuai dengan jenis KTI dan institusinya. Ketika mengonversi KTI menjadi buku, penting untuk mengubah gaya penulisan agar buku tersebut lebih nyaman dibaca. Berikut  beberapa contoh unsur sistematika penulisan KTI dan konversinya dalam buku.

  • Judul: Judul KTI umumnya mencerminkan variabel penelitian, objek penelitian, serta seting penelitian. Namun, saat mengonversi menjadi buku, judul harus menarik, unik, dan mencerminkan isi buku.
  • Sistematika: KTI Nonbuku memiliki sistematika dan penomoran yang baku. Namun, saat dikonversi menjadi buku, penomoran dan pengelompokan bab bisa diubah untuk mengikuti gaya penulisan buku yang lebih alur cerita.
  • Gaya Penulisan: Gaya penulisan KTI yang mungkin terstruktur dengan sub bab-sub bab perlu dimodifikasi agar buku memiliki alur yang lebih berkesinambungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun