Mohon tunggu...
Silvia Rahmelia
Silvia Rahmelia Mohon Tunggu... Dosen - Silvia

part of Pancasila and Civic Education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memperingati Hari Lahirnya Pancasila: Indonesia (kembali) Lahir

1 Juni 2015   10:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kita ketahui bahwa setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Ini tentu berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober.

Perbedaan Hari kesaktian pancasila dan hari lahirnya pancasila

1 Juni adalah peringatan Hari Lahirnya Pancasila.
ini berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober.

Perbedaannya singkat saja agar teman-teman bisa lebih mudah mengerti.
Ini dia perbedaannya:

Hari Lahir Pancasila adalah hari dimana Pancasila pertama kali diperdengarkan kepada umum. Pada saat tanggal 1 Juni 1945 itu Soekarno mengusulkan nama dasar negara kita dengan nama Pancasila.

Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila adalah hari dimana Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang tak tergantikan dan berhubungan dengan kasus G 30 S/PKI. (https://www.facebook.com/Sejarah.Dunia.Indonesia)

***

Mari kita cermati sejenak makna Pancasila yang menjadi dasar negara kita. Dasar tentunya bukan sekedar landasan, namun juga awal dari sebuah pondasi. Jika pondasi itu adalah Pancasila, dan bangunannya adalah negara Indonesia sendiri dengan segala rancangan pembangunan nasionalnya, maka bisa kita bayangkan jika pondasi itu telah rapuh, maka bangunannya pun tidak akan berdiri kokoh dan sempurna.

Lantas mengapa Pancasila dikatakan rapuh?

Itu karena setiap hari lahirnya diperingati, tidak ada generasi muda yang lahir dengan kerelaan dan kecintaannya pada tanah air.

Itu karena setiap Pancasila disebut-sebut, tidak ada para pejabat pemerintah yang menyebut kepentingan rakyat di atas segalanya dengan hati yang tulus. Hanya sebagai alibi untuk melanggengkan kekuasaan dalam keserakahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun