Mohon tunggu...
SILVIANING UMI CHOIRUN NISAK
SILVIANING UMI CHOIRUN NISAK Mohon Tunggu... Guru - Guru Taman Kanak-Kanak

Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenalkan Konsep Bilangan pada Anak Usia Dini Menggunakan Media Loose Part

9 Desember 2022   23:55 Diperbarui: 10 Desember 2022   00:17 2452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini adalah anak yang memiliki rentan usia 0-6 tahun. Usia ini merupakan masa Golden Age (masa emas) pertumbuhan dan perkembangan. Dimana segala potensi kemampuan anak berkembang dengan pesat tentunya dengan stimulus yang tepat sesuai dengan usianya. Untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan perlu adanya pendidikan yang tepat dan baik untuk anak-anak. Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan formal untuk anak Usia Dini. Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 28 ayat 3, yang menyatakan bahwa pendidikan Anak Usia Dini pada Jalur Pendidikan Formal meliputi Taman Kanak-Kanak, Raudatul Athfal atau bentuk lain yang sederajat.

Salah satu aspek perkembangan yang perlu dirangsang adalah kemampuan kognitif. Menurut Woolfolk (dalam Susanto, 2011:57) kemampuan kognitif merupakan satu atau beberapa kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan. Kemampuan kognitif memegang peranan yang sangat penting dalam diri seorang anak, karena melalui kemampuan kognitif anak mampu menggali pengetahuan dan pengalaman yang berguna kelak dalam melangsungkan kehidupan menuju dewasa. 

Salah satu kemampuan kognitif yang berperan penting bagi anak adalah kemampuan konsep bilangan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, bahwa anak usia 4-5 tahun diharapkan mampu berpikir simbolik diantaranya membilang banyak benda satu sampai sepuluh, mengenal konsep bilangan, mengenal lambang bilangan. Sedangkan untuk anak usia 5-6 tahun diharapkan sudah mampu berpikir simbolik diantaranya menggunakan lambang bilangan untuk menghitung, mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan.Kemampuan kognitif konsep bilangan pada anak usia 4-6 tahun merupakan hal penting dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk kesiapan menempuh jenjang pendidikan selanjutnya.

Pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini bisa menggunakan berbagai media seperti media yang ada disekitar anak atau media yang familiar mudah ditemukan anak. Menurut Arsyad (2011:3) media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi sehingga membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Salah satu media yang bisa digunakan dalam meningkatkan kemampuan konsep bilangan adalah media loose part. Loose part diartikan sebagai benda-benda terlepas yang dapat dipindahkan, dimanipulasi, dan cara menggunakannya ditentukan anak. Sesuai dengan pengertian loose part maka tujuan menggunakan loose part sebagai media belajar adalah : a. Anak lebih kreatif, b. Anak memanfaatkan benda-benda di sekeliling mereka, c. Anak dapat memanfaatkan barang bekas yang dapat didaur ulang dan dijadikan bahan untuk bermain menjadi barang yang berguna, d. Anak dapat menghargai bahan-bahan atau benda-benda di sekeliling mereka, e. Anak dapat mengembangkan sikap ekonomis.

Jenis Loose Part dapat dikelompokkan menjadi tujuh jenis meliputi : a. Bahan alam (batu, tanah, pasir, air, ranting, daun, buah, biji, bunga, kerang, bulu, potongan kayu), b. Plastik (sedotan, botol plastik, tutup botol, pipa paralon, selang, ember, corong), c. Logam (kaleng, uang koin, mur, baut, perkakas dapur, sendok, garpu aluminium, plat mobil, kunci), d. Kayu dan bambu (seruling, tongkat, balok, kepingan puzzle, stik), e. Benang dan kain (kapas, kain perca, tali, pita, karet), f. Kaca dan keramik (botol kaca, gelas kaca, cermin, manik-manik, kelereng), g. Bekas kemasan (kardus, gulungan tisu, bungkus makanan, karton, dan lain-lain).

Penggunaan media loose part dalam meningkatkan kemampuan konsep bilangan anak yaitu :

  • Fasilitator/Guru menyediakan bahan-bahan loose part yang akan digunakan anak.
  • Fasilitator/Guru melakukan apersepsi penggunaan media loose part.
  • Anak-anak melakukan kegiatan pembelajaran konsep bilangan
  • Kegiatan mengenal konsep bilangan menggunkaan loose part bisa dilakukan secara individu maupun kelompok

Pada media loose part kita dapat menstimulasi kemampuan mengenal konsep bilangan dengan cara:

Menghitung jenis

Kenalkan pada anak jenis-jenis loose part tersebut. Karena media loose part banyak sekali jenisnya da nada di sekitar anak, mudah ditemukan. Ajak anak untuk menghitung jenis loose part.

Menghubungkan benda dengan lambang bilangan (konsep bilangan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun