Lentera Desa merupakan organisasi yang bergerak dalam pembangunan masyarakat yang memiliki beberapa program bermanfaat seperti pemberdayaan, pendidikan, dan pelatihan. Lentera Desa memiliki program kerja rutin yang disebut dengan Laskar Ekspedisi. Laskar Ekspedisi merupakan kegiatan pengabdian yang mengajak segenap pemuda Indonesia untuk terjun dan membantu pengembangan desa dengan membagikan pengalaman dan pengetahuan dalam wujud pelatihan. Lentera Desa telah melaksanakan kegiatan sebanyak dua kali. Sosial Ekspedisi dan Pelatihan Pengolahan Biji Karet merupakan kegiatan yang pertama dan Laskar Ekspedisi merupakan kegiatan yang kedua. Laskar Ekspedisi yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 ini dilaksanakan di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Sarongan, Lentera Muda (julukan dari pegiat Lentera Desa) dibagi menjadi dua divisi yaitu pendidikan dan ekowisata. Divisi ekowisata merupakan divisi yang akan memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai pengembangan wisata. Pada kesempatan kali ini divisi ekowisata membagikan beberapa pengalaman mengenai pentingnya promosi wisata melalui sosial media di era digital pada saat ini. Sosial media yang digunakan yaitu seperti Instagram, Facebook, dan Blog karena penggunaannya yang cukup mudah sehingga dapat mendukung kegiatan promosi wisata Desa Sarongan. Pelatihan dilakukan melalui dua langkah yaitu pemaparan materi dan praktik. Pelatihan dihadiri oleh beberapa pengurus organisasi MER yang mengurus beberapa wisata yang ada di Desa Sarongan yaitu diantaranya Pantai Rajegwesi, Teluk Ijo, dan Muara Mbaduk.
Desa Sarongan merupakan desa dengan potensi keindahan alam yang melimpah ruah, tidak ayal wisatawan kerap kali mengunjungi wisata di Desa Sarongan meskipun harus menempuh perjalanan jauh sekitar 2 jam dari pusat kabupaten Banyuwangi dengan akses jalan yang cukup mudah. Pantai Rajegwesi merupakan salah satu pantai dengan pemandangan yang indah. Pantai Rajegwesi merupakan pantai yang menjadi dermaga bagi nelayan sebelum dan setelah pergi melaut dengan hasil tangkapan ikan utama yaitu Ikan Lemuru. Maka dari itu pemandangan pantai Rajegwesi akan dipenuhi dengan puluhan kapal layar milik nelayan sekitar.
Pelatihan divisi ekowisata memiliki sasaran utama yaitu organisasi Masyarakat Ekowisata Rajegwesi (MER) yang bertanggung jawab dalam mengelola wisata yang ada di Desa Sarongan. Pelatihan sosial media memiliki tujuan utama yaitu untuk membangun citra atau image dari suatu destinasi wisata sehingga meningkatkan keinginan wisatawan untuk berkunjung. Adanya peningkatan citra dari suatu destinasi wisata juga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar yaitu terjadinya peningkatan perekonomian. Adanya suatu wisata akan menumbuhkan kreativitas dan inovasi bagi masyarakat sekitar sehingga akan muncul usaha-usaha baru yang menjadi ciri khas dari suatu destinasi wisata. Saat ini organisasi MER sedang mengembangkan suatu produk khas yang dapat dijadikan buah tangan bagi wisatawan salah satunya yaitu kerajinan dari batok kelapa, kaos khas Wisata Rajegwesi, dan lain-lain.
Selain Pantai Rajegwesi, Desa Sarongan juga memiliki wisata lain yang tak kalah indah. Pantai Teluk Ijo merupakan salah satu wisata di Desa Sarongan yang menakjubkan dan kerap kali disebut dengan ‘surga yang tersembunyi’ karena letaknya yang cukup tersembunyi. Pasir putih, air pantai yang hijau segar, serta suasana pantai yang asri dan rindang merupakan nilai jual dari wisata ini. Sebelum menikmati suasana asri di pinggir pantai, wisatawan harus menempuh perjalanan kurang lebih satu jam. Perjalanan panjang tidak akan terasa rugi karena akan terbayar oleh keindahan Pantai Teluk Ijo. Sebelum menuju Pantai Teluk Ijo, wisatawan juga akan disuguhi oleh keindahan Pantai Batu, yang merupakan salah satu saksi sejarah terjadinya Tsunami Banyuwangi tahun 1994. Batu-batu yang ada di dalam laut terbawa oleh air tsunami sehingga terseret menuju bibir pantai menjadi Pantai Batu seperti saat ini.
Selain itu terdapat pula Muara Mbaduk yang merupakan pantai dekat muara sungai yaitu Sungai Buyuk. Muara Mbaduk bukan hanya sekedar pantai karena wisatawan dapat menikmati beberapa fasilitas menarik seperti camp ground, sunset dan sunrise, suasana pantai, sungai, dan bukit sekaligus. Saat ini organisasi MER sedang mengembangkan camp ground baru yaitu Kebo-keboan. Seperti namanya, Kebo-keboan dahulu merupakan padang rumput yang menjadi tempat kerbau untuk mencari makan. Namun saat ini penduduk tidak lagi memelihara kerbau sehingga padang rumput kosong dan ditumbuhi tanaman liar. Karena posisinya yang cukup dekat dengan Pantai Rajegwesi dan tidak dimanfaatkan dengan optimal, maka organisasi MER ingin kedepannya agar wisatawan yang datang mau melakukan camping di kawasan ini.
Pelatihan sosial media yang dilakukan oleh divisi ekowisata menjadikan inspirasi bagi organisasi MER untuk memanfaatkan kecagihan teknologi dan sistem informasi yang ada dalam mempromosikan segala potensi yang ada di Desa Sarongan. Bapak Arifin sebagai salah satu dari pengurus organisasi MER berharap semakin banyak anak muda yang bersinergi dan bergotong-royong dalam pengembangan potensi desa sehingga dapat bersumbangsih dalam peningkatan perekonomian salah satunya melalui sektor pariwisata. Pengabdian yang dilakukan oleh Lentera Desa diharapkan dapat berkelanjutan dan menghadirkan dampak yang nyata sehingga akan berkontribusi dalam pembangunan desa.
