Suara Kritis untuk Perbaikan
Meski risiko besar, banyak kisah nyata pegawai yang berani bertindak berbeda demi perbaikan. Sebagai ilustrasi, bayangkan seorang staf di sebuah BUMN menemukan dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan barang. Meskipun pimpinannya awalnya tidak nyaman mendengar kritik, ia tetap melaporkan temuannya kepada tim pengawas internal. Berkat keberaniannya, prosesnya dievaluasi dan diubah agar lebih transparan bahkan institusi itu mendapat pujian karena berani memperbaiki diri. Ini contoh sederhana bagaimana loyalitas pada nilai integritas (transparansi, akuntabilitas) justru membawa keuntungan jangka panjang bagi lembaga.
Cerita-cerita seperti itu menunjukkan bahwa mempertahankan komitmen pada nilai dan keberanian menyuarakan kebenaran dapat membawa perubahan positif. Loyalitas sejati berarti berani mengingatkan apabila ada yang salah, demi kebaikan bersama. Ketika lingkungan kerja memberi ruang untuk feedback konstruktif dan setiap pegawai tahu tulus bicara bukan berarti tak loyal, maka kekuatan organisasi akan terus tumbuh.
Menuju Budaya Organisasi Berbasis Nilai
Untuk mewujudkan itu, dibutuhkan budaya organisasi yang sehat dan berorientasi nilai. Pimpinan harus mencontohkan integritas, keteladanan, dan keterbukaan. Saat pemimpin fokus pada nilai Bersama (seperti Amanah dan Kolaboratif dalam nilai BUMN BerAKHLAK), karyawan lebih terdorong untuk mengikuti. Seperti kata Simon Sinek:
"So goes the leader, so goes the culture"
pimpinan yang memprioritaskan nilai dan tim akan menciptakan budaya kerja yang juga sehat dan berdaya saing.
Mari kita ubah definisi loyalitas: bukan lagi patuh tanpa pikir panjang, melainkan setia pada nilai dan tujuan luhur organisasi. Dengan membangun atmosfer saling percaya, mendukung keterbukaan ide, dan mengedepankan integritas, baik BUMN maupun instansi pemerintah akan lebih kuat dan dipercaya publik. Pemimpin yang baik akan mendorong karyawannya berani berkata benar, bukan mematikan suara-suara bernas. Hanya dengan cara itulah kita bisa bersama-sama menciptakan budaya organisasi yang berkualitas, berintegritas, dan benar-benar berorientasi pada nilai bukan sekadar kepada orang di puncak.
Sumber:
- Simonsinek.com (2025). Simon Sinek's Quotes.
- Azquotes.com (2012). Peter Drucker Quotes About Responsibility.
- Candra Yuri Nuralam. Medcom.id (2021). KPK: 1 dari 5 Pegawai Negeri Mengaku Ada Nepotisme Saat Rekrutmen.
- Better & Co. (2024). Mengatasi Hambatan dalam Pengembangan Budaya Inovasi.
- Expertindo Training & Consultan (2025). Menumbuhkan Budaya Feedback Positif Dalam Kepemimpinan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI