Mohon tunggu...
Silvia Citra
Silvia Citra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang sedang mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gimana Jadinya Kalau di Konser K-POP Banyak Orang FOMO?

25 Mei 2024   09:55 Diperbarui: 25 Mei 2024   10:29 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana konser, dokpri

Gimana Jadinya Kalau di Konser K-POP Banyak orang FOMO?

        Akhir-akhir ini, istilah "FOMO" atau "Fear of Missing Out" sedang menjadi tren yang sedang naik daun. Tren ini telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia hiburan. Salah satu fenomena yang sering terjadi adalah ketika seseorang memutuskan untuk menonton konser K-Pop. Namun, pertanyaannya muncul: Apakah mereka benar-benar penggemar setia, atau hanya terpengaruh oleh FOMO?

        FOMO adalah singkatan dari "Fear of Missing Out," yang merupakan kecemasan yang dirasakan seseorang ketika mereka takut akan melewatkan momen atau pengalaman yang dianggap penting atau menyenangkan. Fenomena ini biasanya terjadi di era digital, dimana media sosial sering menjadi sumber utama informasi tentang apa yang sedang terjadi di sekitar kita. Orang-orang merasa tertekan untuk terlibat dalam berbagai aktivitas demi menghindari perasaan ketinggalan.

        Bagi sebagian orang, menonton konser K-Pop bukan hanya sekedar hiburan biasa. Itu adalah pengalaman yang mendalam dan bermakna, terutama bagi para penggemar setia atau yang dikenal sebagai "stan" dalam budaya K-Pop. Mereka mungkin telah menabung uang mereka untuk waktu yang lama hanya untuk bisa menyaksikan penampilan langsung dari idola mereka. Mereka juga akan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang grup musik favorit mereka, mengenal semua lagu-lagu mereka, dan mungkin bahkan menjadi bagian dari komunitas penggemar yang besar.

        Di sisi lain, ada juga orang-orang yang mungkin tidak begitu terikat dengan musik K-Pop secara keseluruhan, tetapi mereka tertarik untuk menonton konser karena alasan lain. Mereka mungkin hanya mengenal beberapa lagu atau bahkan hanya satu lagu hits dari grup yang sedang naik daun. Motivasi utama mereka untuk menonton konser mungkin lebih didorong oleh rasa ingin tahu atau keinginan untuk terlibat dalam tren yang sedang berlangsung, bukan karena cinta mendalam terhadap musik atau artis tersebut.


        Sebagai contoh, konser Blackpink di Jakarta pada bulan Maret 2023 menarik banyak perhatian, tidak hanya dari penggemar setia grup tersebut, tetapi juga dari orang-orang yang mungkin tidak begitu akrab dengan musik K-Pop. Banyak selebriti Indonesia, seperti Nagita Slavina, Ayu Dewi, Krisdayanti, dan Rachel Vennya, juga turut hadir dalam konser tersebut, meskipun mungkin bukan merupakan penggemar setia Blackpink. Kehadiran mereka menunjukkan betapa besar pengaruh dan daya tarik konser K-Pop, bahkan bagi mereka yang mungkin hanya terpengaruh oleh FOMO.

        Perbedaan antara penggemar sejati dan mereka yang terpengaruh oleh FOMO terletak pada kedalaman keterlibatan dalam budaya K-Pop. Penggemar sejati membangun ikatan emosional yang kuat dengan grup musik mereka, sedangkan yang terpengaruh oleh FOMO lebih mungkin fokus pada popularitas dan tren. Penggemar rela mengorbankan waktu dan uang untuk mendukung idola mereka, sementara yang terpengaruh FOMO hanya mengejar momen "kebahagiaan" sementara bagi penggemar sejati, K-Pop bukan sekadar fenomena populer, tetapi menjadi bagian penting dari kehidupan mereka yang mereka pelajari, pahami, dan cintai dengan sungguh-sungguh. 

        Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang musik, latar belakang idola, dan budaya Korea secara umum. Sementara itu, orang-orang yang terpengaruh FOMO lebih mungkin terjerat dalam siklus konsumsi tanpa kedalaman pemahaman, mengikuti tren tanpa investasi emosional yang mendalam. Dalam esensi, penggemar sejati mencerminkan dedikasi yang berkelanjutan, sementara FOMO mencerminkan pencarian akan momen instan tanpa ikatan yang kuat.

        Bagi mereka yang merasa terpengaruh oleh FOMO, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi kecemasan tersebut. Pertama-tama, penting untuk mengingat bahwa tidak mungkin untuk terlibat dalam semua aktivitas atau merasakan semua pengalaman yang terjadi di sekitar kita. Ini adalah bagian alami dari kehidupan, dan penting untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar memberi kita kebahagiaan dan kepuasan. Selain itu, mencari kegiatan atau hobi lain yang sesuai dengan minat dan nilai pribadi kita juga dapat membantu mengurangi perasaan FOMO.

Jadi stop FOMO ya teman-teman!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun