Mohon tunggu...
silvia permatasari
silvia permatasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Senja mengajarkan kita bahwa, keindahan tak harus datang lebih awal. 🥀

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Progresivisme, Essensialisme, Perenialisme, dan Tokoh Filsafat

25 Maret 2020   17:07 Diperbarui: 15 Juni 2021   18:45 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered).Sebagai reaksi terhadap pelaksanan pendidikan yang berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered).

Essensialisme merupakan salah satu bagian dari berbagbai cabang-cabang aliran filsafat pendidikan. filsafat pendidikan dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang normatif dalam dunia pendidikan yang merumuskan kaidah-kaidah norma atau ukuran tingkah laku perbuatan yang telah dilaksanakan oleh manusia dalam kehidupannya.

Baca juga : Pendidikan Filsafat Esensialisme dan Para Filsufnya

Perenialisme merupakan sutau aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad ke-20. Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. 

Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekan perubahan dan suatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan sosikultural.

Konsep Dasar Perenialisme

1. Hakikat pendidikan

2. Hakikat guru

3. Hakikiat murid

Baca juga : Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pragmatisme Pendidikan Filsafat

Tokoh- Tokoh Aliran Filsafat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun