Mohon tunggu...
Silvester Detianus Gea
Silvester Detianus Gea Mohon Tunggu... Penulis - "Menulis untuk mengingat, merawat, dan mengabadikan." [Silvester D. Gea]
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pernah menulis buku bersama Bernadus Barat Daya berjudul “MENGENAL TOKOH KATOLIK INDONESIA: Dari Pejuang Kemerdekaan, Pahlawan Nasional Hingga Pejabat Negara” (YAKOMINDO, 2017), Menulis buku berjudul "Mengenal Budaya dan Kearifan Lokal Suku Nias" (YAKOMINDO, 2018). Saat ini menjadi Wartawan komodopos.com (2018-sekarang). Penulis dapat dihubungi melalui email: detianus.634@gmail.com atau melalui Facebook: Silvester Detianus Gea.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebangkitan Nasional, Kebangkitan Kita

20 Mei 2019   19:24 Diperbarui: 20 Mei 2019   19:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(http://closers.megaxus.com)

Hari ini (20/5/2019) kita merayakan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111 tahun. Jika kita menelusuri sejarah Bangsa Indonesia, maka kita akan menemukan bahwa Kebangkitan Nasional dimulai dari inisiatif para pemuda. Para pemuda dari berbagai elemen membentuk suatu organisasi bernama Boedi Oetomo. Pelopor dari organisasi tersebut antara lain, Sutomo, dr. Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, Dr. Douwes Dekker, dan lain-lain. Pendirian organisasi Boedi Oetomo bertujuan untuk mencegah perpecahan di antara anak bangsa karena kepentingan politik. Organisasi Boedi Oetomo mengajak seluruh anak bangsa untuk bersatu melawan penjajah.

'Kebangkitan Nasional' pada masa sekarang sangat diperlukan. Perpecahan antar anak bangsa sudah diambang pintu. Masyarakat diadu domba demi kepentingan poliltik segelintir orang yang haus kekuasaan. Kaum muda tidak lagi memiliki tata krama dan sopan santun. Ujaran kebencian dijadikan budaya dan adab. 

Kaum muda kurang memberi dampak baik bagi kemajuan dan kebangkitan bangsa. Situasi demikian sangat memilukan karena cita-cita para pahlawan tidak lagi menjadi landasan. Malahan sebagian kaum muda memilih bergabung dengan kelompok anti Pancasila dan NKRI. Otak mereka dicuci sedemikian rupa sehingga mereka lupa diri, hilang jati diri dan rasa nasionalisnya. Situasi ini sangat memprihatinkan, terlebih perpecahan tersebut terjadi karena kepentingan sekelompok orang yang rakus dan haus kekuasaan.

Kaum muda harus bangkit dari belenggu penjajah. Penjajah yang rakus dan haus kekuasaan harus dilumpuhkan. Mereka adalah musuh bangsa. Mereka adalah penghianat yang ingin Pancasila dan NKRI hancur. Wahai kaum muda sadarlah dan lihatlah perjuangan kaum pemuda dahulu dalam perjuangan melawan penjajah. 

Sadarlah dan lihatlah bahwa pada masa kini penjajah sesungguhnya muncul kembali. Bangun dari tidur panjangmu, jangan terlena dengan segala isu yang diangkat. Karena kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Karena kita bersatu dalam perbedaan dan perbedaan itulah keunikan kita sebagai bangsa. Lawan dan jangan gentar terhadap mereka yang ingin merusak keunikan kita sebagai bangsa. Kita harus mengisi kemerdekaan yang telah dianugrahkan Tuhan dengan memajukan bangsa tercinta dalam berbagai bidang. Kita berada di sini karena Sang Merah Putih dan ideologi Pancasila. Segala paham dan model negara yang merusak keunikan Bangsa Indonesia adalah musuh.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional.

Meskipun berbeda Suku, engkau tetap saudaraku

Meskipun berbeda agama, engkau tetap saudaraku

Meskipun berbeda ras dan budaya, engkau tetap saudaraku

Karena ibu kita hanya satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun