Mohon tunggu...
SILVESTER PANTUR
SILVESTER PANTUR Mohon Tunggu... Direktur - Satumakna Vission

Membaca, nonton film, olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

J-Void: Lubang Tambang Untuk Kehidupan Masa Depan

13 Oktober 2025   17:08 Diperbarui: 13 Oktober 2025   16:05 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejak awal operasi, KPC telah menyiapkan rencana strategis reklamasi yang sejalan dengan izin operasi tambang dan disampaikan kepada Kementerian ESDM. Rencana tersebut kemudian dituangkan dalam Dokumen Rencana Reklamasi Lima Tahunan (2015--2019) yang mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara pada 8 Juni 2018.

Dalam dokumen itu, KPC memetakan langkah-langkah teknis yang rinci dan disiplin.
Mulai dari proses, analisis, dan monitoring stabilitas lereng tambang dengan Faktor Keamanan (FK 1,2), revegetasi permukaan sekitar void, hingga pengamanan akses masyarakat untuk memastikan keselamatan aktifitas manusia di sekitar void. Di saat bersamaan, dilakukan pemulihan kualitas air dan tanah, meliputi pengelolaan batuan pembentuk asam (PAF) serta pengaturan tata aliran permukaan agar air yang tertampung di void memenuhi baku mutu.

Tak berhenti di situ. KPC juga melakukan simulasi model Mock untuk menghitung keseimbangan air, memastikan debit mencukupi untuk kebutuhan jangka panjang.

Pemantauan kualitas air dilakukan menggunakan instrumen Horiba dan pengukuran kualitas air dari Laboratorium pihak ketiga yang teregistrasi dan terakredetasi setiap bulan untuk memantau sejumlah parameter penting, mulai dari pH, kadar kekeruhan, kadar logam berat, dan parameter lainnya. Hasilnya? Air di Jupiter Void memenuhi baku mutu sesuai dengan PP 22/2021 -- Lampiran Baku Mutu Nasional Air Danau dan Sejenisnya  Lampiran VI- II.

Dari Regulasi Menuju Realisasi

Transformasi void menjadi sumber air baku tidak bisa dilepaskan dari izin resmi yang diterbitkan pemerintah. Pada tahun 2019, KPC memperoleh Izin Pengusahaan Sumber Daya Air No. 503/1017/SDA/DPMPTSP/V/2019 dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, menandai pengakuan legal atas Jupiter Void sebagai sumber air baku yang sah dan berkelanjutan.

Saat ini, air yang tertampung dalam Jupiter Void dimanfaatkan dalam proses pencucian Batubara di Coal Preparation Plant dengan volume air sebesar 0.48 juta meter kubik per tahun. Selain itu air Jupiter Void dimanfaatkan juga untuk keperluan penyiapan tanaman di nursery KPC dan digunakan sebagai sumber air industrial di kantor sekitar Tango Delta. Pada tahun 2024 tercatat sebesar 34.5 juta meter kubik air telah dimanfaatkan dari Jupiter Void.

Air dari Jupiter Void pun tak mengalir tanpa kendali. KPC membangun sarana kontrol debit di outlet Jupiter Void yang berfungsi mengendalikan debit banjir. Hasilnya struktur yang dibangun berhasil menurunkan debit puncak banjir tertinggi sebesar 95% dari debit masukan akibat hujan. Melalui sistem tata kelola air terintegrasi, seluruh aliran dari void menuju ke Kolam Pengendap Berizin "Sisi Danau" di hilir.  Izin kolam pengendap tersebut diterbitkan oleh Bupati Kutai Timur pada 3 Agustus 2018, setelah evaluasi teknis yang ketat, menyangkut karakteristik air, desain kolam, kapasitas tampung, serta sistem pemantauan dan keamanan.

KPC menugaskan kontraktor lokal untuk melakukan pengawasan 24 jam penuh, dengan pengawas perusahaan yang selalu memastikan mutu air dan debitnya tetap dalam batas baku.

Mengembalikan Bumi yang Lestari Untuk Kehidupan Selanjutnya

Dalam narasi besar reklamasi tambang Indonesia, kisah Jupiter Void menjadi penanda penting, bahwa lubang bekas tambang bukanlah akhir, melainkan awal dari lanskap baru. Bahwa ketika hukum, sains, dan tanggung jawab sosial berjalan beriringan, bumi yang pernah terbuka bisa kembali menumbuhkan kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun