NB : ini tulisan singkat untuk para penikmat
Untuk teman-temanku yang saat ini dalam usia kepala dua, yang tahun kelahirannya berkisar 1992 sampai 2000, mari kita kumpul.
Diusia kepala dua kita menyadari bahwa banyak sekali hal yang berubah di dunia ini, perubahan yang sangat drastis, yang kita sendiri bahkan masih sulit mempercayainya. Mulai dari teknologi yang terus berkembang hingga keadaan yang semakin tak berteman.
Umur dua puluh tahun plus, menjadi salah satu hal yang penuh tanya, dimana kita merasa beban hidup semakin banyak, hati dan fikiran yang terasa sesak hingga masa depan seperti apa yang nantinya akan bertindak.
Kita saat ini sedang dihadapkan pada kondisi bernama Quarter Life Crisis, dimana kondisi ini menyebabkan kita selalu bertanya namun tak menemukan jawabannya, selalu mengeluh namun tak diberi solusinya, selalu berusaha namun tak ada hasilnya. Hal ini lah yang pada akhirnya membuat kita merasa insecure, self-blaming hingga depression.
Lantas, apa cara agar kita bisa keluar dari dampak buruk tersebut?
Kembali ke Allah.
Begini analoginya, Bukankah ketika kita membeli barang baru ditoko lalu barang tersebut rusak kita akan kembalikan ke tokonya?
Makanan yang kadaluarsa akan kita kembalikan ke penjualnya? Atau nilai ujian yang keliru akan kita pertanyakan kepada dosen yang membuat nilainya?
Begitupun kita, manusia. Ketika kita sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, merasa keadaan tidak seperti biasanya, bahkan merasa bahwa ada yang tidak beres pada diri kita, maka kita harus serahkan kepada sang maha pencipta, Allah Subhana wa ta'ala. Zat maha sempurna.
Sama halnya dengan penjual yang akan memperbaiki kerusakannya, mengganti makanannya, dan merevisi nilainya, Allah pun demikian.