Mohon tunggu...
Lamsihar Siregar
Lamsihar Siregar Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Foto di salah satu lokasi kerja

S.Kom | HSE iNspector | Pelalawan-Riau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"People Power" Bukan Teror dan Bukan Akibat Kalah di Pilpres, Justru Dunia Memuji

27 April 2019   16:12 Diperbarui: 27 April 2019   20:58 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
People Power Monument - Filipina | dok: cnnphilippines

Ada yang bilang "People Power" itu teror ke pemerintahan yang berkuasa. dan lucunya ada yang bilang akibat kalah di Pilpres.

Mengartikan People Power tidak semudah membalikkan telapak tangan, tidak cukup dengan cara membaca arti People Power dari google.

Apa arti "People Power" yang sesungguhnya.?

Biar bisa memahami anda sebaiknya netral terlebih dahulu tanpa fanatik kepada Paslon Capres tertentu.

Awal mula People Power terjadi setelah Pilpres di Filipina tahun 1986 dan saat itu seluruh negara di dunia turut menyaksikan serta memuji aksi People Power oleh rakyat Filipina.

Coba bayangkan, bayangkan saat ini masih berada di tahun 1986, tidak ada smartphone, dan tingkat pendidikan masih rendah, masyarakat masih belum melek politik, minim pengetahuan tentang pemerintahan hukum dll.

Dengan kondisi seperti itu di mana pemerintahan di era Ferdinand Marcos menerapkan berbagai kebijakan yang merugikan rakyat dan melakukan penindasan terhadap beberapa orang atau pun kelompok yang menentang demi ambisinya merebut kekuasaan di periode selanjutnya. (periode keempat)

Tapi siapa - siapa yang tahu bahwa pemerintahan Ferndinand saat itu telah menerapkan kebijakan yang merugikan rakyat dan negara serta melakukan penindasan.?

Apakah semua masyarakat Filipina tahu?

Yang tahu, mayoritas dari mereka yang bersekolah tinggi dengan ekonomi yang mampu membeli Radio dan Koran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun