Mohon tunggu...
Lamsihar Siregar
Lamsihar Siregar Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Foto di salah satu lokasi kerja

S.Kom | HSE iNspector | Pelalawan-Riau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

2030 Indonesia Bubar? Enam Kejanggalan Novel "Ghost Fleet"

24 Maret 2018   12:01 Diperbarui: 2 Januari 2019   14:32 2262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang kajian Indonesia Bubar yang berdasarkan pada novel Ghost Fleet, jika kita ingin tahu suatu kebenaran maka kita tidak boleh mengetahui suatu permasalahan itu dari satu pihak. lantas untuk permasalahan kajian yang menyatakan Indonesia Bubar ini kepada pihak mana yang layak untuk kita ketahui? menurut saya, kita baca saja berita dari dua negara yaitu Rusia dan China agar kita tahu bagaimana tanggapan atau opini mereka. Kesimpulannya setelah saya membaca berita tentang opini dari orang Rusia dan China saya menemukan ada enam kejanggalan novel Ghost Fleet ini.

Enam kejanggalan novel "Ghost Fleet" yang mengkaji Indonesia Bubar pada tahun 2030.

1.Novel ini tidak menceritakan solusi, PADAHAL katanya, Novel ini melibatkan Ahli. coba baca novel ini, tidak ada tertulis jalan keluar dari sebuah pertikaian sementara jika benar novel ini melibatkan ahli maka seharunya novel ini netral tanpa berbau politik dan bisnis. Jadi sudah seharusnya penulis memberikan resep atau solusi agar pertempuran antara China dan USA tidak terjadi.

Saya pribadi menilai novel ini tidak sepenuhnya sebagai peringatan, seperti yang diberitakan oleh media barat bahwa novel ini hanya peringatan. Tapi tidak bagi saya, novel ini lebih condong ke arah provokasi karena tidak ada tertulis resep atau solusi untuk menghindari pertikaian.
kenapa penulis tidak menulis solusi? pasti penulis tidak sanggup menulis itu sebab bagi saya itu bertentangan dengan tujuan dibuatnya novel ini.

2.Novel ini cocok dan menarik bagi pembaca-pembaca yang tidak sepenuhnya tahu persenjataan militer saat ini, atau bisa dikatakan novel ini cocok bagi masyarakat yang sangat minim pengetahuan tentang perkembangan persenjataan militer. Tapi bagi saya novel ini tidak cocok, tidak masuk diakal dan tidak menarik.

Alasan saya, Saya menanggapi ada kejanggalan besar dalam serangan Cyber army China ke USA, serangan menggunakan robot dan drone. Cerita dari novel ini sangat mudah terbantahkan, jika USA dan sekutunya melumpuhkan satelite China lantas bagaimana serangan cyber army itu dapat terlaksana? ok katakanlah satelite milik China yang ada di luar angkasa sudah lumpuh kemudian China menerbangkan kembali satelite rendah, tapi itu juga pasti sulit karena disaat satelit itu bergerak dan menentukan pergerakannya pasti membutuhkan GPS sementara satelite utama yang diluar angkasa sudah lumpuh, ok katakanlah masih dapat menentukan pergerakannya tanpa GPS akan tetapi cara ini pasti banyak kendalanya karena sebelum satelite itu sampai ke titik yang di inginkan, atau sebelum sampai pada lokasi yang diinginkan, ingat USA tidak bodoh, bisa jadi USA langsung melumpuhkannya sebelum sampai pada titik yang diinginkan. Intinya serangan Cyber Army, robot dan drone itu sangat tidak masuk akal bagi saya pribadi. saya tak tahu bagaimana menurut anda.

3.Novel ini Egois, Tidak mengindahkan sisi baik dari China dan Rusia, hanya mengindahkan sisi baik dari USA yang jelas-jelas bukan komunis.

Saya menanggapi novel ini murni EGOIS untuk pencitraan dan murni untuk memperluas jaringan politik imperialisme yang bertujuan bisnis secara halus novel ini memberi tambahan jarak antara negara Asia Tenggara dan Timur terhadap negara Tiongkok/China. Terutama untuk Indonesia yang anti komunis. Padahal Indonesia tidak cocok dengan komunis disebabkan karena banyak faktor, salah satunya budaya. dan budaya tidak semua sama di negara Asia Tenggara dan Timur, ada negara komunis di Asia Tenggara dan Timur selain Tiongkok, dan novel ini menargetkan kepada negara di Asia Tenggara dan Timur yang saat ini menganut paham komunis agar muncul pandangan negatif kepada China dan paham komunis, sebab penjajahan imperialisme sulit dijalankan di negara komunis, tentu hal ini akan mempersulit USA untuk melakukan penjajajahan imperialisme.

4.Novel ini bercerita tentang perang dunia ke tiga.  Sementara Elbert Eistein pernah mengatakan: "Tidak tahu senjata apa yang digunakan saat perang dunia ke tiga, tapi senjata dalam perang dunia ke empat adalah tongkat dan batu."

Jika saya menanggapi perkataan Elbert Einstein ini, maka sebenarnya Elbert Einstein sama saja mengatakan tidak akan pernah terjadi perang dunia ke tiga.

Saya berpikir perang dunia ke tiga tidak akan pernah terjadi, sebab jika seandainya terjadi maka semua satelite lumpuh total ditembak laser, akibatnya pesawat militer kesulitan menggunakan senjata nuklir dan senjata kimia, dan kesulitan membawa militer dll. akhirnya banyak pesawat militer yang mengalami kecelakaan misal, nabrak gunung, masuk ke awan yang penuh petir, kesasar dll, selanjutnya berdampak buruk pada penggunaan rudal, menggunakan rudal menjadi asal-asalan atau tebak-tebakan, begitu juga dengan penggunaan senjata nuklir dan senjata kimia, semuanya digunakan secara  asal-asalan, sampai akhirnya yang tersisa adalah korban perang yang selamat tapi dalam kondisi tubuh yang cacat. dan korban perang yang selamat inilah yang nantinya bakal melanjutkan perang dunia ke empat yaitu perang yang menggunakan tongkat dan batu. pertanyaannya, negara mana yang menginginkan perang dunia ke tiga? tidak ada. dan tidak akan pernah ada menurut hemat saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun