Mohon tunggu...
Sihar Johanson Siringoringo
Sihar Johanson Siringoringo Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Abdi Negara yang selalu bermimpi untuk kemajuan indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tak Berkerangka......

3 Juli 2012   17:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:18 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341336666741298605

Nasionalismemu akan  hilang ketika kamu hanya memikirkan dirimu sendiri dan kelompokmu. Dan tak akan ada terbayang keberadaan ibu pertiwi negerimu dimana kamu mencari nafkah hidup dirimu,keluarga dan kelompokmu. Sungguh egois rasanya dengan kerakusan mengambil yang bukan milikmu, bersekongkol demi memenuhi isi kantong yang masih kosong, fulus yang menjanjikan dan kesepakatan kotor yang pada akhirnya menghancurkan semua indahnya ibu pertiwi mu. Gila memang kamu yang lupa daratan akan kebebasan yang dimiliki namun tak bermoral. Lingkungan ternyata mengajarkan dirimu akan kebusukan yang bisa mudah kamu mengerti dan aktualisasikan dengan gampangnya. Kamu hanya perlu kesempatan dan kesepakatan. Kamu tak sendiri namun kamu punya mereka yang siap kamu ajak kerjasama. Mereka menerima kebusukan apa saja. Mereka akan kreatif mewujudkan ide jahatmu. Mereka adalah gerombolan pejuang perut dan bos mereka. Mereka tak melihat ibu pertiwinya. Mereka hanya memikirkan istri dan anaknya dan juga bos nya. Istri yang baik dan anak yang pintar, tapi kamu nafkahi dengan usaha gila yang merusak moral bangsamu. Kamu tak mengajarkan mereka keburukan yang kamu tahu, tapi kamu menanamkan keindahan ibu pertiwi dan kemesraan dalam berkeluarga. Kamu nafkahi mereka dari perilaku jahat dan rakusmu dan kau tawarkan keluargamu kemewahan yang mereka terima hasil kerja keras halalmu. Mereka tersenyum akan kerjamu dan mereka mendoakan usahamu agar rezeki lancar dan banyak dan kamu sehat selalu. Kenyataannya kamu sebaliknya, diluar kamu pasang wajah seram dirumah kamu pasang wajah ceria. Wajahmu bertopeng hitam kelam yang mengerikan. Tuhan akan melaknatmu dalam ketidaktahuan keluargamu. Mereka tidak akan percaya akan tindak tandukmu. Mereka akan membela kebaikanmu sampai akhir ayatnya. Mereka akan menangis untukmu namun kamu akan membuat derita bagi korban-korbanmu. Terlalu kamu. Tuhan tolong datanglah untuk melihat kepicikan dirinya. Panggil dia, bersihkan orang-orang seperti dia. Datangkan kepada kami kedamaian dan kejujuran. Ibu pertiwi butuh senyum indah, dia akan semakin sabar dengan janji dan harapan ini. Mereka membutuhkan kedamaian alam ini, jauhkan kerakusan manusia ini. Singkirkan mereka dari bayang-bayang ketakutan kami. Indahnya dunia tak kala kami bisa merasakan bukan hanya mengatakan. Indahnya dunia tak kala kami akan keluar dengan tenang dan bercengkerama dengan komunitasku. Sadarkan keluarganya akan perhatiannya pada mantan kekasihnya. Dia hanya melihat nilainya bukan efek perilakunya. Dia hanya melihat apa yang didapat oleh mantan kekasihnya bukan bagaimana kelanjutan keluarganya tak kala perilakunya ketahuan. Tuhan tidak akan diam dan kami tak akan lari namun kami senantiasa berdoa dan Tuhan akan bekerja.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun