Mohon tunggu...
Sigit Nugroho
Sigit Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah

Berlatar belakang bahasa Inggris, berminat sejarah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

“Membongkar” Kembali Serial Tokusatsu Anak-Anak: Choujin Sentai Jetman

31 Oktober 2015   13:42 Diperbarui: 13 Mei 2016   01:47 2038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serial tokusatsu (literal: special effects) pernah mewarnai televisi Indonesia dan menjadi sarana hiburan bagi anak-anak di era 90-an sampai 2000-an. Mulai dari hero-hero yang berjuang secara individu seperti Ksatria Baja Hitam (Kamen Rider), Jiban, Ninja Jiraiya, Ultraman dan lain-lain, hingga yang berbasis tim (Super Sentai) mulai dari Maskman, Liveman, Turboranger, Fiveman, Jetman, dan lainnnya pernah menemani adik-adik Indonesia pada eranya. Kehadiran serial tokusatsu pada era 90-an dan awal-awal 2000-an ini memberi kesan tersendiri bagi anak-anak Indonesia yang kini telah beranjak dewasa. Menilik kualitas acara TV saat ini yang sudah tidak sebagus pada zaman itu, bisa jadi acara-acara pada masa itu memancing kerinduan pemirsa untuk menilik kembali acara-acara tersebut. 

Pada tulisan saya kali ini, saya hendak membahas, mengulas, dan membongkar kembali pernak-pernik yang rasanya patut ditelusuri dari serial tokusatsu yang tayang di Indosiar pada tahun 2001 setiap Minggu pagi pada pukul 08.00. Tentu kita tak asing lagi dengan Supersentai yang satu ini: Choujin Sentai Jetman (Birdman Squadron Jetman). Serial yang satu ini punya pernak-pernik yang menarik untuk dibahas. Dirilis pada tahun 1991, Jetman sukses membius anak-anak dengan aksi-aksi heroiknya, yang tak hanya menampilkan pertempuran semata, namun penuh dengan dinamika kehidupan yang patut kita pelajari. Ada beberapa hal yang menarik, yang membuat Jetman begitu khas.

  1. Drama

Dramatis. Itulah kesan yang muncul sejak awal episode. Bahkan, di episode terakhir, penulis serial ini mengagetkan pemirsa dengan menyajikan ending yang bahagia sekaligus tragis. Pada episode awal, diceritakan bahwa sebuah pesawat Earth Ship sebagai pusat komando dari lembaga pertahanan yang disebut Sky Force, berpatroli mengelilingi bumi untuk mengawasi dan menjaga keamanan dan kedamaian bumi. Untuk penjagaan lebih lanjut, sebuah teknologi baru dikembangkan oleh para ilmuwan, yang bertajuk Birdonic Wave. Komandan Aya Odagiri memimpin proyek pengembangan ini dan berhasil memancarkan satu gelombang Birdonic merah pada Ryu Tendo, salah satu anggota tim Sky Force. Rencana awal, ada lima anggota tim Sky Force yang akan diberi Birdonic Wave.

Namun, Sky Force secara mengejutkan diserang oleh kekuatan jahat dari dimensi lain, Vyram. Para anggota Sky Force mati, termasuk Rye, kekasih Ryu Tendoh. Yang tersisa hanyalah Komandan Aya dan Ryu. Kapal Udara yang mereka tumpangi hancur, gelombang Birdonic bocor dan memencar ke berbagai tempat dan mengenai empat orang di tempat yang berbeda. Di sinilah drama itu dimulai. Ryu dan Komandan Aya harus mencari empat orang yang terpencar untuk mengumpulkan mereka.

Di episode terakhir, setelah semua musuh terkalahkan, bumi menjadi damai. Ryu akhirnya menikah dengan sesama anggota Jetman, Kaori Rokumeikan. Namun, di saat yang sama, Gai Yuki, sang black condor alias Jetman hitam, ditusuk seorang penjahat ketika perjalanan menuju pesta pernikahan mereka. Gai tetap berusaha hadir. Namun ketika semua wajah tampak bahagia, Gai tampak lemah, dan terdiam, dan menutup mata dalam posisi duduk. Tidak diceritakan lebih lanjut apa yang terjadi, hingga menimbulkan penafsiran pemirsa bahwa Gai meninggal dunia. Sungguh sebuah ironic open-ended ending, yang mengajak pemirsa berpikir lebih jauh lagi.

Masih banyak lagi drama yang tersaji dalam serial ini, yang disuguhkan dengan manis di antara aksi-aksi heroik para ksatria Jetman. Pada intinya, kesan drama sangat kental dalam serial yang satu ini.

 

  1. Lima Karakter dari background yang berbeda

Masih terkait dengan dramatisasi, adanya lima karakter yang berasal dari latar belakang yang sangat berbeda satu sama lain menjadi salah satu faktor terkuat mengapa serial ini patut diacungi jempol. Penulis serial terlihat cerdas dari awal karena ia telah ‘membatalkan’ agenda Sky Force dan memilih untuk menyebarkan gelombang Birdonic pada empat orang biasa. Hanya Ryu lah yang berstatus anggota Sky Force. Berikut ini sedikit ulasan tentang mereka.

  • Ryu Tendo 

Ryu Tendo murni anggota Sky Force, yang artinya, kemampuan bertarungnya tidak diragukan lagi. Mental dan fisiknya sangat tertata dengan baik dan ia paling siap menghadapi musuh sejak episode pertama. Karena itu, tak heran ia menjadi pemimpin Jetman. Seperti lazimnya serial supersentai lainnya, sebagai pemimpin sentai, Ryu berkostum merah. Sisi lain Ryu di sini adalah bahwa ia masih mencintai Rye kekasihnya yang mati dalam insiden Earth Ship. Karena insiden itu, ia menyimpan dendam pada Vyram dan terlecut untuk segera menyelamatkan Rye, yang ternyata diambil oleh Vyram dan dijadikan salah satu komandan kejahatan dan berubah nama menjadi Maria. Inilah sisi lemah yang sempat dimanfaatkan oleh musuh. Ryu sempat kalah secara psikis ketika menghadapi Maria begitu ia tahu bahwa Maria adalah Rye, namun ia segera sadar dan menegakkan kebenaran. Karakternya yang tenang, berjiwa pemimpin, tegas, dan paling bersemangat membuatnya mencolok di antara rekan-rekannya. Hal inilah yang menjadi PR bagi anggota Jetman lainnya yang harus segera menyesuaikan diri dengannya. 

  • Kaori Rokumeikan 

Ketika Birdonic Wave itu berpencar, salah satu gelombang itu mengenai Kaori Rokumeikan, seorang gadis putri pengusaha kaya yang hidup seperti katak dalam tempurung dengan kondisi yang serba tercukupi. Panggilan untuk menjadi Jetman membuatnya senang karena ia mendapat kesempatan untuk keluar dari rutinitas yang membosankan di dalam rumah selama ini. Namun, ada kalanya kendala itu datang saat di awal-awal ia bergabung dengan Jetman. Ia harus menyesuaikan diri belajar mengoperasikan mesin, pesawat, dan robot, yang ia sama sekali ia tidak suka. Saat itu ia ingin menyerah dan berhenti menjadi Jetman, namun nuraninya membawanya kembali menjadi White Swan Jetman.

Kaori adalah perempuan yang sangat anggun, feminin, pandai berdandan, sensitif, tipikal perempuan tulen. Ia sangat ramah, penyayang, dermawan, dan sangat menjaga sikap dan kata-kata. Karakternya mencerminkan ‘benih-benih istri idaman’ sejak muda. Patutlah jika Gai menginginkannya dari awal. 

  • Raita Ooishi 

Birdonic Wave kuning Yellow Owl mengenai seorang petani gemuk yang sedikit konyol bernama Raita Ooishi saat ia sedang mengurus ladangnya. Saat ditemui Ryu, Komandan Aya, dan Kaori, awalnya Raita menolak panggilan menjadi Jetman karena ia mengaku tak tahu apa-apa dan tak ada urusan apa-apa dengan mereka. Namun setelah ia menyaksikan kekejaman Vyram yang menghancurkan ladang miliknya, ia murka dan memutuskan untuk menerima tawaran menjadi Jetman. Raita memiliki kenangan indah pada masa kecilnya, di mana ia pernah memenangkan kejuaraan lomba lari lumpur karena mendapat suntikan semangat dari teman perempuannya, Satsuki. Sejak kejadian itu, ia jatuh cinta pada teman masa kecilnya itu hingga mereka akhirnya bertemu kembali saat dewasa. Raita sempat terkejut melihat Satsuki berubah total menjadi seorang yang genit dan pesolek. Satsuki terjebak oleh rasa materialistis yang dimanfaatkan oleh monster Vyram, dengan membalutnya dengan pakaian yang menjadikannya jahat. Satsuki akhirnya tersadar siapa dirinya sejatinya setelah Yellow Owl menirukan tindakan lari lumpur Raita kecil. Akhirnya, berkat Raita, Satsuki kembali menjadi dirinya yang sederhana. 

  • Ako Hayasaka 

Ako Hayasaka, biasa dipanggil Ako, adalah anggota termuda. Ia adalah seorang siswi SMA berusia 18 tahun ketika bergabung dengan Jetman. Gelombang Birdonic biru mengubahnya menjadi Blue Swallow. Birdonic wave Blue Swallow mengenainya ketika ia sedang berjalan di luar sekolah. Sebagai anak muda, ia adalah gadis yang centil, cerewet, muka tebal, tapi sangat penyayang. Di episode awal, ia tak segan-segan minta bayaran ketika Kaori dan Raita memintanya bergabung dengan Jetman. Kaori langsung menyanggupinya mengingat ia adalah putri pengusaha kaya. Namun setelah mengalami satu pertempuran, Ako akhirnya tersadar bahwa ia harus menunaikan tugas sebagai prajurit dengan sungguh-sungguh. Ia pun mengurungkan niatnya dan mengembalikan cheque yang diberikan Kaori.

Di antara rekan Jetman yang lain, Ako mungkin tidak begitu mencolok. Namun beberapa episode sengaja memberi ruang spesial utuknya, mungkin untuk mengimbangkan porsi peran. Ia memiliki sahabat baik di sekolahnya bernama Kyoko. Keduanya terlibat dalam tim paduan suara sekolah. Namun, monster Dimensi Suara menyedot suara Kyoko hingga ia tak bisa lagi menyanyi. Ako pun murka dan bertekad ingin mengembalikan suara sahabatnya. Namun, Ako khawatir sahabatnya itu mengetahui identitasnya sebagai Blue Swallow. Ia berusaha menutupinya hingga pada akhirnya Kyoko tahu bahwa Ako adalah seorang Jetman. Melalui Komandan Aya, ia menyadari peran Ako dan tetap menerima Ako sebagai sahabatnya. 

  • Gai Yuki 

Inilah karakter yang paling unik di antara yang lain. Gai sebelumnya adalah seorang lelaki penyendiri yang antisosial. Ia adalah peniup saxophone dalam sebuah klub malam. Ia ahli bermain remi dan permainan judi semacamnya, dan gemar meminum alkohol. Ia ditemukan Ryu dan Komandan Aya sebagai watak yang keras dan egois, yang tidak bisa seenaknya diperintah. Baginya, hidup sendiri jauh lebih baik. Ia bersikeras untuk tidak bergabung dengan Jetman. Ia sempat menjadi Jetman sekali, namun kemudian pergi dan membuang gelang cross changernya. Ryu lah yang akhirnya menyadarkan Gai bahwa ia harus bergabung dengan Jetman. Ketika Gai diserang monster Faucet Dimension, Ryu menyelamatkannya. Hal inilah yang mengetuk nuraninya untuk bergabung bersama Jetman. Seiring berjalannya waktu, peran Gai di Jetman semakin krusial. Ia menjadi pengganti Ryu memimpin pasukan ketika Ryu sedang dalam posisi sulit.

 

  1. Tidak Melulu Menampilkan Kesempurnaan Karakter

Hal unik lainnya dalam Choujin Sentai Jetman adalah karakter pasukan yang sangat manusiawi dan jauh dari kesan ‘mentang-mentang ksatria maka harus sempurna’. Sejak awal hanya Ryu Tendo yang ideal menjadi seorang ksatria karena memang ia anggota Sky Force. Karena insiden di awal cerita, dengan Birdonic Wave yang berpencar mengenai orang-orang biasa, maka mayoritas karakter benar-benar murni berasal dari manusia biasa. Ada Kaori yang sangat feminin, lembut, dan dermawan, yang memang sangat dipengaruhi oleh latar belakangnya. Ada Raita yang konyol, tolol, dan agak lambat berpikir, namun sangat bertanggung jawab. Ada Ako yang cerewet dan muka tebal, hingga Gai yang keras wataknya dan susah diatur namun sangat bisa diandalkan. Semua itu berasal dari kalangan orang-orang biasa dan mewakili watak sebagian manusia. Hal ini menjadi nilai plus bagi Chojin Sentai Jetman.

 

  1. Lebih Manusiawi karena Kisah Cinta

Serial tokusatsu ini terasa jauh lebih manusiawi karena adanya kisah cinta antarksatria. Di awal, serial ini menampilkan kisah cinta Ryu dan Rye yang berakhir tragis. Kemudian Gai diam-diam menaruh hati pada Kaori, yang justru menyatakan cintanya pada Ryu. Cinta segitiga yang unik. Cinta bahkan bisa membuat Gai, orang yang keras wataknya, mengalami patah hati. Cinta pula yang menguji dan memperlihatkan keindahan pribadi Gai di balik sifat ‘bad boy’-nya itu. Sebagai bad boy, ia memang tetap berperilaku selayaknya bad boy. Tapi dengan karakternya itu, ia berani dan konsisten menunjukkan cintanya pada Kaori. Gai terus berusaha meyakinkan Kaori bahwa dialah yang terbaik yang pantas untuknya. Tapi Kaori tetap memilih Ryu, yang diam tanpa mengindahkan perhatiannya, karena cintanya masih untuk Rye. Gai pasrah. Ia tak lagi memikirkan dirinya dan terus melindungi dan menjaga Kaori, bahkan sampai merelakan darahnya diambil oleh monster iblis sebagai tebusan untuk keselamatan Kaori. Di titik inilah akhirnya hati Kaori luluh menyaksikan pengorbanan Gai.

Cinta membumbui kisah perjalanan para ksatria penjaga kedamaian bumi, menciptakan dinamika tersendiri, dan menjadi mozaik pelengkap dalam kisah mereka. Cinta pun sempat melalaikan mereka dari tugas sebagai pasukan Jetman hingga pasukan terpecah. Ryu yang mengetahui bahwa Maria adalah Rye telah menjadi lemah mental. Sementara Gai dan Kaori yang baru saja merajut cinta, lalai dari tugas sebagai prajurit.

Setelah beberapa lama, Kaori memperkenalkan Gai pada orang tuanya. Namun, Gai tidak menemukan kecocokan dalam visi dan pandangan hidup orang tua Kaori. Gai yang terbiasa bebas tidak nyaman berada dalam keluarga yang penuh keteraturan dan berorientasi materi. Akhirnya keduanya pun putus dan kembali menjadi teman. Di sinilah contoh yang elok ditunjukkan. Gai dan Kaori tetap berusaha saling tersenyum manakala bertemu. Terlepas dari kesalahan dan kealpaan sebagai sifat manusia biasa, profesionalitas sebagai Jetman tetap dijaga.

 

  1. Sarat Pesan Moral

Meski berupa serial tokusatsu, Choujin Sentai Jetman tampaknya lebih cocok dikonsumsi remaja ke atas, walau beberapa bagian memang masih bisa dikonsumsi anak-anak. Anak-anak mungkin bisa menikmati aksi-aksi heroik dan mengagumi kehebatan robot-robot merch yang ditampilkan. Namun, remaja dan dewasa akan lebih mudah memahami konflik, plot, dan pesan moral secara lebih utuh karena poin yang paling penting dari sebuah pertunjukan adalah pesan moral.

Pesan moral adalah bagian inti yang harus ada. Pesan moral yang disampaikan masih cukup jelas terserap oleh anak-anak terutama untuk episode-episode yang menampilkan konflik sederhana. Namun, akan sayang sekali karena sekelumit pesan moral lain yang terkandung jauh lebih dalam hanya bisa dimaknai dan dihayati oleh orang dewasa. Hal ini menjadi sebuah plus dan minus sekaligus. Di satu sisi, tidak semua umur bisa dengan utuh menghayati pesan moral yang terkandung dalam serial ini, mengingat masih terbatasnya kognitif anak. Namun, hal ini cukup bisa ditolerir mengingat banyaknya adegan heroik yang menghibur untuk anak-anak.

Di sisi lain, dengan terbatasnya jangkauan anak terhadap pesan moral yang lebih mendalam, yang hanya bisa dihayati oleh orang dewasa, kita bisa menyimpulkan bahwa serial ini tidak sembarangan dibuat. Terbukti, hanya orang bagus jangkauan nalarnya yang mampu menangkap filosofi di balik penampilan adegan dan episode dalam serial tokusatsu buatan Jepang ini. Jika film ini begitu ‘intriguing’ dan ‘mind-provoking’ untuk mencari pesan-pesan yang terkandung, bisa dipastikan bahwa Choujin Sentai Jetman memang dibuat secara serius. Untuk mengetahui detil pesan moralnya, ada baiknya para pembaca menyaksikan sendiri serialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun