Pesta olah raga se-Asia tinggal menghitung hari, tepat satu hari paska Hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2018 kota Jakarta dan Palembang akan dipenuhi atlit - atlit dari 45 negara. Tak tanggung - tanggung, Presiden RI, Joko Widodo pun "konsen" terhadap pesta olah raga empat tahunan dan mendorong setiap elemen masyarakat "mendemankan" Asian Games 2018. Pada hari Sabtu 4 Agustus 2018 di istana Kepresidenan RI di Bogor, segenap influencer, selebriti, blogger, atlit  dan penggiat media sosial lainnya diundang bertemu Jokowi. Event ini dikoordinir oleh penyelenggara Asian Games 2018, INASGOC sebagai upaya meningkatkan suhu antusiasme masyarakat terhadap event ini.
Apa yang bisa dipetik dari pertemuan dengan Presiden Joko Widodo ? Barangkali orang akan menyebut sebagai pencitraan, apalagi di tahun politik ini segala kegiatan dari Presiden selalu dimaknai sebagai aksi politik.Â
Sebagai salah satu blogger yang diundang acara tersebut, saya melihat secara langsung pertemuan tersebut, sama sekali tidak ada himbauan dari Presiden untuk mendukung dirinya di Pilpres 2019.Â
Memang sebuah pencitraan tak harus secara verbal diungkap lewat kata - kata, bisa lewat gesture . Selama pertemuan dan perbincangan di halaman Istana Bogor, Presiden Joko Widodo fokus pada event Asian Games di Jakarta dan Palembang. Beliau menegaskan bahwa Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang bukan event kecil - kecilan tapi sebuah internasional yang besar, melibatkan 45 negara se- Asia dan bangsa Indonesia patut berbangga. Â Bahkan di media massa menyebutkan, Asian Games kali adalah event olah raga se-Asia terbesar dibandingkan sebelumnya.
Dalam acara tersebut, secara tegas Presiden mengingatkan dalam pertemuan tersebut dengan mengulang data statistik negara kita, bahwa Indonesia terdiri atas ribuan pulau, ratusan suku bangsa dan bermacam agama, dengan luas dari Sabang - Merauke, dari Pulau Miangas - Pulau Rote. Kata - kata dari Presiden ini terdengar klasik dan beberapa dilontarkan dalam setiap pertemuan dengan masyarakat. Namun ketika saya berhadapan langsung saat Presiden mengatakan itu, seperti ada suntikan semangat dan kebanggaan muncul dari hati saya terhadap negeri ini.Â
Pertemuan dengan Presiden Joko Widodo tersebut sekaligus pencanangan kampanye "Indonesia Jalan Terus" sebagai upaya menyehatkan masyarakat lewat jalan kaki. Disadari atau tidak, masyarakat Indonesia cenderung malas berjalan kaki, dalam acara tersebut panitia menyitir sebuah survei yang menyebutkan Indonesia negara yang masyarakatnya paling malas berjalan kaki.Â
Presiden pun bercerita bahwa dirinya selalu menyempatkan untuk jogging, baik di pagi hari maupun siang hari. Ia pun berusaha untuk selalu berjalan kaki, terutama jika sedang melakukan kunjungan ke daerah.Â
"Saya kalau ke daerah ya isinya jalan saja, banyak jalan kakinya. Entah kalau itu masuk ke desa, entah kalau itu masuk ke sawah, entah di tepi pantai. Jalan itu menyehatkan, jalan itu enak," imbuhnya.
Kalau dipikir benar juga, kita cenderung lebih suka menggunakan kendaraan baik motor atau mobil untuk menunjang aktifitas kita, parkir kendaraan di Mall pun diusahakan dekat dengan pintu keluar. Presiden Joko Widodo dalam pertemuan menceritakan dirinya sangat menyukai jalan kaki, bahkan dibawah panas terik sekalipun dan keringat bercucuran, kegiatan ini biasa beliau lakukan ketika mengunjungi proyek - proyek strategis nasional di daerah -daerah.Â
Dalam kesempatan itu Presiden sangat mendukung kampanye "Indonesia Jalan Terus" yang sekaligus sebagai upaya kesinambungan semangat berolahraga paska event Asian Games 2018. Bahkan dalam event ini Presiden bersama netizen yang hadir membuat sebuah video berjalan kaki untuk mendukung kegiatan ini.
