Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

(True Story) Mengaku Nakhoda di Situs Kencan, Seorang Wanita Jomblo Relakan Uang Puluhan Juta

12 November 2017   21:13 Diperbarui: 12 November 2017   21:29 2707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa kamu mau keluarin uang untuk orang yang belum dikenal ?", tanyaku lagi. Kupikir kali ini dia bisa marah beneran. Kuperhatikan ekspresi Angel tidak biasa, dahinya sedikit mengerut dan matanya terlihat menerawang. Ia tidak marah tapi rupanya pertanyaanku itu mengingatkan pada pengalaman buruk dengan Sang Nakhoda.

Aku tidak mau memaksa namun dia menjawab dengan lugas. "Dia pegang rahasiaku", jawab Angel pendek.

Tanpa dia menjelaskan pun aku tahu, ada kasus serupa dengan kasus Angel pernah kubaca di sebuah situs. Dalam tulisan itu pria - pria seperti Sang Nakhoda meminta sebuah "foto istimewa" dari korbannya yang sudah terbuai oleh api asmara. Walau menurut penjelasan Angel, ia tidak pernah mengirimkan "foto istimewa" yang diminta, melainkan pria tersebut mengambil "screen shot" tanpa ijin di saat ia tidak waspada bahaya mengintai.

Ujungnya mudah ditebak, dengan modal "screen shot istimewa" tersebut, sang pria meminta sang wanita mengirimkan uang dengan berbagai alasan. Parahnya, bila si wanita tidak mengabulkan, dia mengancam akan menyebar "foto -- foto" itu ke dunia maya.

"Yah saya sangat tersiksa. Di satu sisi saya harus ngantor seperti biasa, di lain sisi saya merasa ga sanggup menceritakan kesulitan saya. Sampai akhirnya saya memberanikan diri cerita ke salah satu rekan di luar kantor dan ia yang mengantar saya ke kantor polisi."

Kebanyakan wanita korban Scamming memang takut melapor ke polisi, bisa mengerti kenapa mereka bersikap seperti itu. Mungkin mereka malu, aibnya diketahui keluarga atau teman, sahabatnya lewat dunia maya dan media social.

Satu hal yang aku kagum pada Angel, dia tidak takut untuk melaporkan ke Kepolisian. Padahal Angel yang kutahu, ketemu polisi berseragam saja dia bisa keringat dingin. Mending ngadepin 1,000 jarum suntik, candanya. 

Sambil mengingat-ingat, Angel melanjutkan, "Waktu saya konsultasi dengan beberapa polisi, ada satu yang nyeletuk begini : Tuhan tak pernah janji langit selalu biru, tetapi Dia berjanji selalu menyertai. Ini alasan mengapa keberanian saya terkumpul."

Hasilnya menggembirakan, pihak Kepolisian dengan sigap berhasil membekuk pelakunya dalam tempo cukup singkat. "Sekitar 2 minggu dari pelaporan, kepolisian berhasil membekuk tersangka di Bandung",ujar Angel dengan mata dipenuhi rasa syukur.

Ia tidak menyangka polisi benar-benar memproses laporannya. "Ternyata masih ada ya polisi yang teguh memegang slogan sebagai pelindung masyarakat. Terhadap pertolongan mereka itu, rasanya ga cukup sih beribu-ribu terima kasih. Semoga Tuhan yang membalas kebaikan mereka."

Dari kasus Angel ini seyogyanya wanita - wanita single lebih berhati - hati dalam menjalin hubungan dengan pria - pria baru kenal di media sosial dan situs perjodohan. Biasanya mereka memasang foto wajah keren dan baju seragam profesi yang hebat, seperti tentara, pilot, nakhoda. Profesi ini biasanya membuat kaum hawa mudah takluk dan terbawa perasaan kagum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun