Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Duhai Politisi, Haruskah Politik Itu Hanya Soal Kekuasaan

14 Maret 2021   13:13 Diperbarui: 14 Maret 2021   13:18 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurang ajarnya lagi ternyata pada perkembangannya ketika politisi sudah berhasil merengkuh kuasanya, justru politisi bertindak dengan segala cara untuk membungkam ruang aspirasi publik, menekan kelompok minoritas dan mengabaikan kepentingan rakyat demi melegitimasi kepentingan politik praktis dan melanggengkan kekuasaan, bahkan ragam kebijakan yang lahir hanyalah untuk memuaskan kepentingan politik kelompok tertentu dan kelompoknya belaka.

Sehingga politik yang digalang ataupun dipersembahkan sudah tidak orisinal lagi karena hanya berujung pada kesemuan realitas politik, dan mirisnya, ternyata publik tidak mendapatkan apa-apa, karena publik hanyalah jadi obyek politik saja yang pada akhirnya juga hanya jadi obyek kekuasaan semata.

Ya, inilah kenyataannya, bahwasanya memang telah terjadi disorientasi demokrasi dan politik yang parah dan tragis serta menyedihkan dan mengenaskan di negeri ini.

Betapa gamblang terpampang begitu nyata, politisi mempraktikkan secara blak-blakan, bahwa memang kekuasaan itu sebegitu menggiurkannya untuk dapat memiliki, supremasi, superioritas, pengaruh, ataupun pengakuan dalam strata politik bagi politisi tapi mengangkangi kerakyatan.

Padahal, politisi itu seharusnya bukanlah hanya sekedar berpolitik praktis saja, namun juga harus memiliki integritas, karakter, dan sikap yang peka terhadap kondisi bangsa dan mampu untuk menemukan solusi terhadap permasalahan bangsa.

Politisi sejati itu seharusnya tetap selalu menempuh jalan politik politisi yang negarawan, politisi yang selalu menjiwai dan menjunjung tinggi politik dalam artian yang sesungguhnya sebagai bentuk pengabdian yang beradab kepada rakyat.

Sehingga dalam pengejawantahan praktik politiknya harus selalu mengutamakan nilai demokratis, nilai sosial, nilai keagamaan, hingga norma etis yang bermartabat dengan memiliki jiwa dan hati nurani.

Konsep kekuasaan dalam politik itu seharusnya adalah, ketika kekuasaan sudah didapat, maka selanjutnya adalah bagaimana kekuasaan itu dapat mewakili seluruh rakyat dan merebut hati rakyat untuk dapat menjalankan amanah kekuasaan yang dipercayakan oleh rakyat.

Sejatinya disorientasi demokrasi dan politik ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, semestinya para elit politik ataupun para kader Parpol harus segera bangkit untuk mendekonstruksi bangunan politik untuk rujuk kembali pada tatanan paripurna sejati politik.

Kembali kepada politik sejati yang beretika, bertatakrama, konstruktif, berkeadilan, beradab, berperikemanusiaan dengan bertumpu pada logika politik yang mengutamakan aspirasi dan kepentingan publik.

Seperti itulah sejatinya keberlangsungan politik demokratis yang seharusnya dibangun di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun