Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Duhai Atasan, Hargailah Worklife Balance Bawahan

31 Januari 2021   11:48 Diperbarui: 31 Januari 2021   11:59 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Worklife Balance | Sumber gambar via Forbes.com

Baru saja mau bercengkerama dengan keluarga ataupun beraktivitas santai lainnya setelah disibukan dengan pekerjaan di kantor, mendadak datang perintah dari atasan untuk mengerjakan tugas tambahan.

Bawahan mau menolak rasanya tidak enak, karena posisinya hanyalah sekedar bawahan, tidak punya kuasa untuk menolak datangnya delegasi tugas pekerjaan tambahan tersebut dari atasan.

Akhirnya karena rasa tidak enak kepada atasan ataupun takut dimarahi oleh atasan, mau tidak mau bawahan jadi memilih tetap menjalankan perintah dari atasan untuk mengerjakan tugas mendadak tersebut.

Konsekuensinya, bawahan jadi kehilangan momen quality time bersama keluarga dan kehilangan momen quality time aktivitas lainnya.

Ya, tidak dimungkiri, secara umumnya kondisi di ataslah yang sering sekali terjadi pada bawahan, setelah selesai jam kantor justru sering sekali atasan mendaulat bawahan untuk mengerjakan tugas tambahan.

Sehingga akhirnya, worklife balance bawahan jadi gagal terwujud akibat kekurangpekaan dan kekurangbijakan atasan kepada para bawahannya.

Di sinilah sejatinya, bagaimana sebenarnya atasan itu bisa peka dan bijak memberikan dan menghargai hak worklife balance kepada para bawahan dengan tidak sering memberikan perintah ataupun tugas pekerjaan di luar jam kesepakatan kerja yang telah ditetapkan.

Sehingga bawahan punya kesempatan luang untuk mencurahkan waktu bersama keluarga dan hal-hal lainnya seperti menjalankan hobi misalnya, liburan santai bareng keluarga misalnya, dan lain sebagainya.

Seyogianya atasan tidak semenjana bisa sekehendaknya begitu saja mendelegasikan tugas di luar jam kerja, tanpa pertimbangan yang bijak.

Atasan perlu juga mempertimbangkan dengan bijaksana, bahwa bawahan juga punya hak untuk kehidupan lainnya di luar pekerjaan, bahkan sudah ada perjanjian kesepakatan tentang jam kerja yang telah disetujui bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun