Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rocky Gerung Vs Irma S, dari A Minus, Kawin, hingga Ditangkap

25 Oktober 2020   21:33 Diperbarui: 25 Oktober 2020   21:38 1982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rocky Gerung dan Irma Suryani Chaniago | Dokumen foto via Tribunnews.com

Nah, masih kaitannya dengan setahun Jokowi-Maruf, maka bila mengamati perkembangan dinamika politik dimana lebih banyak kekuatan koalisi "gemuk" partai politik di dalam pemerintahan, maka sebenarnya orang-orang kritis macam Rocky Gerung inilah yang amat diperlukan eksistensinya dalam rangka fungsi kontrol ataupun check and balance pemerintah.

Rocky Gerung dan Presiden Jokowi | Dokumen foto via Tribunnews.com
Rocky Gerung dan Presiden Jokowi | Dokumen foto via Tribunnews.com
Sebab apa, dengan terjadinya ketidakberimbangan kekuatan politik diperiode kedua pemerintahan Jokowi ini, ternyata berdampak juga pada kepentingan politik di legislatif dan eksekutif, bahkan pada perkembangannya ranah yudikatif ternyata juga turut dirambah kepentingan politik.

Kondisi ketidakberimbangan kekuatan politik inilah sejatinya yang jadi keprihatinan bersama, sehingga fungsi kontrol ataupun check and balance terhadap jalannya roda pemerintahan kurang berfungsi dengan baik.

Politisi Irma Suryani dan pihak lainnya yang pro kepada pemerintah boleh saja berkoar-koar memuja-muji pemerintahan, tapi harus tetap legowo bila ada pihak-pihak di luar pemerintahan yang bersikap kritis ataupun berseberangan terhadap pemerintahan.

Politisi Irma Suryani dan pihak yang pro pemerintah tentu sangat boleh mengkritisi yang bersebrangan dengan pemerintah, namun tidak juga harus bertindak kurang bijak mengintimidasi ataupun membungkam pihak yang kritis ataupun berseberangan terhadap pemerintah.

Ya, karena memang itulah sejatinya warna dari demokrasi yang demokratis di negeri ini, hal yang logis dan wajar, bila akan selalu ada pihak yang kritis ataupun pihak yang bersebrangan terhadap pemerintah.

Yang jelas, kedepannya demi berlangsungnya demokrasi yang demokratis bagi bangsa dan negara ini, maka evaluasi dan perbaikan amatlah diperlukan.

Para partai politik, eksekutif (pemerintah) dan legislatif (DPR) agar dapatnya bijaksana, bagaimana semestinya menempatkan keberimbangan dan demokrasi yang demokratis tersebut.

Akan tetapi entalah juga, apakah kedepannya bisa dibenahi, namun yang jelas harapannya bila ada kesadaran bersama tentu amatlah bisa dibenahi.

Keberimbangan kekuatan antara pemerintah, pihak koalisi partai pro pemerintah dengan pihak di luar pemerintahan dalam rangka mencegah terjadinya pemerintah yang otoriter, totaliter dan diktator sangatlah penting.

Jadi, pihak yang kritis terhadap pemerintah baik itu perorangan seperti Rocky Gerung, Refly Harun, Fadli Zon, termasuk Ormas, LSM bahkan mungkin kelompok Mahasiswa dan yang lainnya harus tetap eksis dalam rangka fungsi kontrol ataupun check and balance terhadap pemerintah, demi berlangsungnya demokrasi yang demokratis di NKRI yang kita cintai bersama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun