Sebenarnya sih kalau nggak keseringan banget izin dengan hal alasan yang kurang lebihnya sama masih bisa ditolerir oleh kantor, tapi kalau kamu terlalu keseringan izin dengan alasan yang sering sama dengan sebelumnya tentu saja perizinan tersebut jadi tidak wajar.
Sehingga disinilah kadang kala yang menjadi salah satu tolok ukur ataupun alasan kantor kenapa kamu dinilai belum bisa dipromosikan atau dapat kenaikan penghasilan.
Jadi, upayakan minimalkan perizinan kamu, kalau memang bukan urusan yang nggak urgen banget dan nggak penting banget, upayakan jangan terlalu sering banget izin.
Yang kedua, kamu sering banget main watak.
Nah, soal perangai atau tabiat main watak ini memang agak sulit untuk diketahui, dinilai, dan disadari oleh diri kamu sendiri.
Karena memang pada umumnya, orang lain yang akan merasakan dampaknya dan mengetahui bagaimana soal perangai main watak kamu ini.
Lalu bagaimana caranya sih agar kamu menyadarinya dan mengetahui kalau kamu dinilai sering main watak dalam pekerjaan kamu di kantor?
Nah, ini juga ada kaitannya dengan masalah perizinan, sering nggak kamu diingetin oleh rekan kerja yang lainnya, kalau kamu itu sering izin atau pada saat-saat krusial kamu dibutuhkan team work, kamu justru izin dengan alasan yang tidak urgen.
Atau sering nggak kamu bikin alasan yang berulang soal perizinan, atau izin kamu sering yang itu-itu saja, atau terlalu sering izin dengan cari-cari alasan supaya bisa izin.
Tapi yang jelas, sifat dasar dari main watak ini adalah egois, maksudnya disini, kamu hanya ingin enaknya sendiri saja, kamu selalu mencari alasan untuk bisa menghindar bila ada hal yang menyangkut tanggung jawab bersama.
Dan yang lebih parah lagi ketika saat tertentu kamu dibutuhkan soal tanggung jawab pekerjaan yang seharusnya dipertanggung jawabkan oleh kamu, tapi justru dengan berbagai alasan ternyata kamu izin untuk menghindarinya.