Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyoal Krisis Petani dan Suramnya Sektor Pertanian

3 Februari 2020   11:24 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:25 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Dokumen foto Geo Times.co.id

Selama ini yang berlaku adalah, para petani ternyata bekerja sendiri sendiri, dan saling bersaing satu sama lain, sudah jumlahnya semakin sedikit tapi dalam bekerja kurang terkoordinir dan kerjasama. Hal ini disebabkan karena masih minimnya perhatian, keperdulian dan sentuhan pemerintah kepada petani dan sektor pertanian.

Apa buktinya, yah bisa dicek faktanya, ternyata para petani harus berjibaku secara mandiri, keluar modal sendiri untuk membeli pupuk kimia pabrik, benih dan bibit yang mahal dan bahkan seringkali mereka harus impor.

Sehingga di tengah keterbatasan modal ini daripada rugi dan bangkrut, tak jarang dari mereka jadi hitung-hitungan tentang ongkos produksi dan pendapatan dari penjualan atas usaha pertanian mereka.

Kebanyakan juga petani terkendala dalam menjual produk, sering yang berlaku adalah, petani hanya menjual produk mentah yang murah.

Padahal kalau mereka bisa mendapat support dan perhatian yang intens dari pemerintah, mereka bisa saja memperoleh keuntungan yang lebih baik jika menjual produknya hingga jadi produk pangan olahan.

Lalu, pemerintah juga terkesan kurang peka dalam memberdayakan para ahli yang berkompeten dan berkaitan dengan sektor pertanian, seperti ahli mikrobiologis, ahli biokimia, ahli botanis dan para ahli lainnya yang ada keterkaitannya dengan sektor pertanian.

Jadi harus bagaimana?

Tentu saja pemerintah agar dapatnya lebih peka, perduli dan bertanggung jawab dengan kondisi yang terjadi pada para petani dan sektor pertanian ini, khususnya dalam mengatasi semakin krisisnya jumlah petani.

Kalau boleh dipertimbangkan, pemerintah sebenarnya dapat mendorong para ahli yang terkait dengan sektor pertanian untuk dapat berperan serta menyelamatkan sektor pertanian, seperti;

Memberdayagunakan para ahli tanaman (botanis) untuk bisa berperan dalam penyediaan benih yang berkualitas namun dengan harga yang terjangkau, termasuk membantu mengeksplorasi serta melestarikan keanekaragaman hayati didalamnya.

Memberdayagunakan para ahli mikrobiologi untuk berperan serta dalam mengedukasi dan menciptakan riset riset tentang produk-produk baru ramah lingkungan dari sumber lahan pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun