Fenomena parkir dan berhenti sembarangan ternyata memang menjadi perilaku yang masih dimiliki sebagian masyarakat kita hingga saat ini.
Tak pelak ketika kita yang menjadi korban dari perilaku parkir dan berhenti sembarangan ini hanya bisa bersabar, menghela nafas dan mengurut dada.
Seperti sedikit pengalaman saya ini, ketika hendak keluar rumah, ternyata didepan rumah saya sudah nangkring sebuah kendaraan roda empat yang pas banget parkir dan berhenti di depan pintu pagar yang sudah saya buka.
Ini bagaimana sih parkir kok didepan rumah saya sih?
Terpaksa saya harus mengurungkan niat keluar rumah dan mencari si pemilik mobil agar memindahkan mobilnya.
Akhirnya setelah saya bertanya kepada tetangga sekitar, saya dapati pemilik sedang makan di tempat usaha kuliner milik tetangga saya.
Dengan permohonan maaf saya izin pada tetangga saya untuk memberi pengertian kepada pemilik mobil yang sedang makan di tempat usahanya itu, agar memindahkan mobil yang diparkirkannya didepan rumah karena saya tidak bisa keluar karena ada mobilnya yang parkir pas didepan rumah.
Setelah saya beri pengertian ternyata si pemilik mobil bukannya malah minta maaf pada saya tapi justru merespon dengan wajah yang kurang bersahabat, mungkin karena proses makannya terusik dan merasa saya ganggu, dia jadi jutek kepada saya.
Agak sedikit emosi juga sebenarnya, pingin juga rasanya saya bentak orang ini, tapi saya urungkan, gak enak juga sama tetangga sekitar, biarlah sudah, yang penting dia pindahkan mobilnya dan saya bisa keluar.
Mengherankan, mengapa malah dia yang terkesan marah pada saya, seharusnya saya yang jadi korban ini yang mestinya komplain dan marah ke pemilik mobil. Karena dia sudah parkir dan berhenti didepan rumah dan membuat saya tidak nyaman.