Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ironinya Perilaku "Maha Benar" Warganet

4 Desember 2019   11:49 Diperbarui: 4 Desember 2019   11:52 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar | Dokumen Kompas.com

Perilaku maha benar sebagian besar Warganet di dunia maya masih menjadi perilaku yang terus berlangsung hingga saat ini.

Apalagi bila berlaku mengomentari dan mengkritisi informasi berita dan opini yang beredar didunia maya.

Mengapa bisa terjadi?

Patut diduga, hampir 100% Warganet kebanyakan hanya membaca berita, informasi ataupun artikel tulisan opini di media online dan media sosial paling maksimal hanya berkisar 3 paragraf sampai 4 paragraf saja atau berlaku sepintas saja.

Sepertinya sangat jarang sekali Warganet melanjutkan membaca pada paragraf berikutnya apalagi membaca sampai dengan selesai isi dari berita atau opini tersebut.

Bahkan yang lebih umum kebanyakan berlaku adalah Warganet hanya baca judul saja tanpa baca isi sudah langsung memberi komentar dan tanggapan kemudian biasanya langsung klik bagikan.

Masih mending kalau komentarnya masih nyambung dengan isi tulisan, dan masih komentar yang wajar, biasanya komentar yang ada lebih cenderung berupa nyinyiran.

Kritikan malah cenderung menjadi nyinyiran yang sangat satir, sarkas, pesimis dan skeptis, dan yang lebih parah lagi nyinyiran menjadi ujaran kebencian.

Kebanyakan juga komentar dan nyinyiran tersebut tak dapat disanggah, pokoknya apapun konteksnya komentar Warganet selalu benar. Semakin disanggah semakin panjang urusannya, komentar justru semakin tidak nyaman.

Yang lebih ironi lagi, kebanyakan dari Warganet kurang dapat membedakan yang mana berita dan yang mana opini. Seringkali artikel yang masih berupa opini malah dibilang berita.

Seperti yang sering penulis dapati ketika penulis melihat artikel penulis yang tayang di Kompasiana lalu dibagikan di medsos Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun