Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inilah Sebabnya, Mengapa Perselisihan Itu Tak Ada Gunanya

26 September 2019   21:15 Diperbarui: 26 September 2019   21:28 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perselisihan | Dokumen Independent.co.uk

Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan selalu berinteraksi antar sesama. Terkadang juga dalam interaksi tersebut seringkali timbul perselisihan.

Memang yang namanya perselisihan itu, seperti selisih paham, silang pendapat, berbeda pandangan, konflik perdebatan, adu mulut ataupun bentuk perselisihan lainnya adalah hal yang masih wajar berlaku.

Meskipun dianggap wajar, namun yang seringkali yang terjadi adalah, hasil dari perselisihan tersebut yang justru akan memberikan dampak berkelanjutan dan akan simultan berlaku sepanjang hidup.

Secara naluriah, kita sebagai manusia cenderung akan mengeluarkan dan mengungkapkan apa yang ada didalam hati dan benak pikiran.

Apa-apa yang terbangun didalam hati dan kepala kita, maka itulah yang akan kita keluarkan sebagai pikiran dan kemudian akan di implementasikan dalam ungakapan kata-kata dan tindakan.

Ungkapan kata-kata dan tindakan tersebut juga tergantung sisi mana yang lebih dominan dalam benak pikiran, bisa negatif ataupun positif.

Sehingga tergantung juga pada seberapa besar pengaruh emosi dan perasaan yang telah terbangun pada akumulasi pikiran.

Maka berawal dari proses inilah suatu perselisihan tersebut akhirnya dapat terjadi dengan sedemikian rupa yang pada akhirnya bisa menimbulkan dampak yang cukup signifikan.

Contohnya saja bentuk perselisihan seperti:
Berselisih dengan pelanggan, berselisih dengan rekan kerja ataupun teman, berselisih dengan boss ataupun atasan, berselisih dengan keluarga ataupun berselisih dengan pasangan, maka hasil dari perselisihan ini akan menimbulkan suasana berubah jadi terasa tidak nyaman.

Sehingga hasil dari perasaan tidak nyaman tersebut timbulah perasaan benci, tidak suka, dongkol, marah, permusuhan, perpecahan dan perasaan antipatif lainnya.

Bahkan yang terparah pada akhirnya perselisihan dalam eskalasi sekumpulan manusia yang cukup besar akan menimbulkan dampak tindakan destruktif yang cukup besar juga seperti, tindak intoleran, tindak rasialis, tindak anarkis atapun tindakan dekstruktif lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun