Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mimpi Tol Laut, Sudah Terwujudkah?

15 April 2019   22:11 Diperbarui: 15 April 2019   22:49 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tol Laut Indonesia, Tempo.co

Seiring waktu berjalan hampir 5 tahun sejak dicanangkan Mimpi tol laut ini, apakah sudah terwujud. Sejauh manakah perkembangan mimpi tol laut ini ?

Mimpi tol laut berawal dari kondisi pada tahun 2013, karena biaya logistik Indonesia mencapai 27 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara sebelumnya pada tahun 2011 mencapai 24,6 persen dari PDB.

Pembangunan tol laut ini untuk mencegah disparitas harga komoditas barang di Indonesia, utamanya di bagian Barat dan Timur dalam artian penyamarataan harga.

Program tersebut akan menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di nusantara, membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan terjadwal, yang melayani tanpa henti dari Sabang hingga Merauke.

Akhirnya pemerintah saat itu yang telah menggantikan pemerintah sebelumnya, dengan bercermin dari kondisi tersebut, berniat baik untuk mewujudkan tol laut, yang dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 sd 2019.

Ada beberapa rencana yang dituangkan dalam RPJMN tersebut.
Pertama, mengembangkan dan membangun 100 pelabuhan hingga tahun 2019. Targetnya, rata-rata per tahun harus dibangun sekitar 20 pelabuhan.
Kedua, mengembangkan 210 pelabuhan penyeberangan.
Ketiga, pembangunan/penyelesaian 48 pelabuhan baru yang harus selesai pada 2016 dan total 270 pelabuhan pada 2019.
Keempat, pembangunan bertahap kapal perintis 50 unit, 60 unit dan 104 unit total pertahap 214 unit
Kelima, pengembangan 21 pelabuhan perikanan, direncanakan 22 unit tahun 2016 dan 24 unit tahun 2019
Keenam, penyediaan armada kapal laut logistik nusantara untuk melayani wilayah Timur dan Barat. Ditargetkan 13 route, dan pada 2017 sudah tercapai.

Berdasarkan acuan data terakhir melalui web resmi Badan Pusat Statisik Indonesia yang terwujud dan terealisasi adalah,

Telah dibuatnya 19 pelabuhan baru yang mengintegrasikan infrastruktur antar pulau.

Pemerintah telah melakukan pengembangan pelabuhan di 104 lokasi. Kemudian juga telah menyediakan 60 kapal perintis, 15 kapal kontainer, 20 unit kapal Rede dan 5 unit kapal ternak.

Hingga kini trayek kapal perintis hingga 2018 sudah terbangun sebanyak 113, diikuti trayek tol laut sebanyak 18 dan trayek kapal ternak sebanyak 6 trayek.

Sesusai target yang dicanangkan pencapaian ini masih belum mencapai target program yang di rencanakan, masih banyak sasaran yang belum terwujud hingga 2019 ini. Kalau mau jujur masih jauh dari apa yang di impikan.

Tol Laut, Tribunnews.com
Tol Laut, Tribunnews.com
Sementara itu dari hasil capaian tersebut yang dapat terealisasi adalah,
Realisasi muatan tol laut pada 2017 yang mencapai 212.865 ton, atau 41,2 persen dari target 517. 200 ton. Sedangkan  realisasi muatan balik 20.274 ton.

Rata-rata okupansi (keterisian) kapal Pelni di trayek tol laut mencapai sekitar 60 persen. Sementara untuk muatan balik okupansi hanya menembus angka 6 persen dan mencapai 90 persen pada 2017.

Harga bahan pokok di wilayah Indonesia Timur rata-rata sudah turun 15-20 persen.

Selama tiga tahun terakhir distribusi logistik melalui angkutan laut tercatat naik sebesar 41 juta ton dari volume distribusi logistik nasional tahun 2015 mencapai 238 juta ton, menjadi 279 juta ton pada tahun 2018 dan tol laut berperan dalam kenaikan tersebut.

Pengiriman barang lewat Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dalam tiga tahun terakhir turun 12,9% dari 5,4 juta ton di tahun 2015 menjadi 4,7 juta ton tahun 2018. Pelabuhan Panjang di Lampung naik 25,2%, dari 9,5 juta ton pada 2015 menjadi 11,9 juta ton pada 2018. Lalu Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan naik 7,3%, dari 4,1 juta ton menjadi 4,4 juta ton. Sedangkan untuk Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta naik 2,8%, dari 13,8 juta ton menjadi 14,2 juta

Tol laut, Sindonews.com
Tol laut, Sindonews.com
Menyikapi hal ini beberapa keterangan rilis resmi dari pihak pemerintah kepada berbagai media, disampaikan bahwa;
Secara signifikan Program Tol Laut dari waktu ke waktu mengalami perkembangan dalam mendorong kenaikan volume distribusi logistik nasional, penambahan kapal-kapal tol laut yang mengangkut barang-barang ke seluruh wilayah Indonesia turut andil meningkatkan kenaikan volume distribusi logistik nasional.

Sehingga untuk mengoptimalkan peranan Tol Laut dalam rantai logistik nasional, Pemerintah akan mendorong penyelenggaraan angkutan logistik Tol Laut bukan hanya port to port (dari pelabuhan ke pelabuhan), tapi sampai end to end(langsung sampai ke konsumen), sehingga tepat sasaran ke masyarakat agar dapat merasakan harga yang terjangkau.

Kemudian ditahun 2019 ini juga rencananya  akan ditambah 100 kapal untuk tol laut yang terdiri dari 50 kapal untuk BUMN dan 50 kapal untuk swasta. Dan ditambah subsidi angkutan all out dan angkutan kapalnya pun turut dipersiapkan di pulau-pulau, seperti Morotai yang sudah meminta kapal bergerak dari Barat ke Timur.

Pemerintah akan menggagas program kontainer masuk desa bekerja sama dengan Maritime Research Institute Nusantara (MARIN). Untuk memperkuat konektivitas ekonomi desa dan nasional dalam rangka menghadirkan negara di beranda terdepan NKRI

Sehingga dapat menurunkan disparitas harga dan memastikan ketersediaan berbagai bahan pokok dan bahan penting lainnya di wilayah desa yang selama ini belum maksimal.

Terkait Tol laut ini berbagai opini yang kurang lebih sama terlontar dari para ahli dan pakar yang kompeten tentang Tol laut ini, disampaikan bahwa;

Pengembangan trayek tol laut seharusnya diiringi dengan pengembangan dikawasan timur untuk menunjang optimalisasi Tol Laut .

Sampai saat ini April Tahun 2019 tidak didapatkan data yang aktual tentang keterangan pencapaian seluruh program. Secara lapangan Biaya logistik masih menempati angka 24% dari GDP. Padahal, di negara lain ada yang di bawah 15% bahkan hanya 10%.

Pelabuhan di Indonesia masih banyak tertinggal dibanding di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) negara lainnya. Terutama bagi pelabuhan yang mampu melayani deep sea port untuk kapal kargo.

Data menunjukkan Indonesia hanya memiliki 15 terminal kargo.

Rinciannya di Jawa terdapat 4 yang berlokasi di Cilegon (Banten), Tanjung Priok (Jakarta), Semarang (Jawa Tengah), dan Surabaya (Jawa Timur).

Sementara di Sumatera terdapat 7 terminal kargo yang terdiri dari Belawan (Sumatera Utara), Perawang (Riau), Panjang (Lampung), Padang (Sumatra Barat), Jambi, dan dua di Palembang (Sumatra Selatan).

Di Kalimantan hanya terdapat 2 terdiri dari Pontianak (Kalimantan Barat) dan Samarinda (Kalimantan Timur).

Di Sulawesi hanya tercatat 2 yang terdiri dari Bitung (Sulawesi Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan).

Hal ini masih jauh dari berbagai target yang dicanangkan sesuai program RJPMN yang telah ditetapkan. Infrastruktur masih terkonsentrasi pada Tol Darat padahal ini sudah hampir 5 tahun. Namun pada prakteknya untuk mewujudkan mimpi Tol laut dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai poros Maritim Dunia masih jauh dari tujuan yang diinginkan.

Sehingga perlu dievaluasi dan butuh solusi kedepan harus bagaimana untuk menindak lanjuti, program Tol laut tersebut.

Tol laut Sindonews.com
Tol laut Sindonews.com
-----

Terlepas dari semua ini, mimpi boleh-boleh saja, dari semua hal diatas seluruhnya adalah berawal dari niat baik, walaupun dalam pelaksanaannya mimpi tol laut masih tidak sesuai yang di impikan, tapi paling tidak, seluruh bangsa ini telah berusaha dan berbuat yang terbaik. Sudah ada jalan menuju mimpi itu, sudah ada harapan untuk menyempurnakan mimpi itu.

Semoga saja kedepan mimpi bangsa ini, menjadi Poros Maritim dunia bisa terwujud, sehingga Negara ini bisa membuktikan pada Dunia, bahwa Indonesialah yang akan menjadi poros maritim Dunia.

*****

Referensi artikel : Rilis Data Badan Pusat Statistik Indonesia, Kemenhub, Kemen PUPR dan berbagai Informasi yang telah tayang diberbagai media online.

Sigit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun