Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengatasai Emosi Remaja

18 Februari 2019   11:21 Diperbarui: 1 Maret 2019   14:08 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkali kita mendengar keluhan teman, rekan, sahabat mengenai reaksi anak remaja yang "suka" melawan orangtuanya. Hal seperti ini memang seringkali   terjadi,  namun tidak bisa dianggap biasa karena reaksi yang sewaktu-waktu muncul  sangat mungkin di luar dugaan, dan cukup membahayakan lingkungan sekitar,  seperti misalmya melakukan pemukulan.

Ketika memasuki usia remaja banyak anak  yang membangun tembok antara orangtua dengan dirinya, terkadangpun "memblokir" komunikasi tanpa alasan. Hal ini merupakan  salah satu bentuk reaksi  penolakkan  atas segala perubahan yang terjadi pada dirinya, yang kemudian melahirkan emosi yang seringkali fluktuatif up and down.

Emosi itu sendiri melibatkan:

Pengalaman subyektif yang dialami,

Respon fisik (sensasi tubuh) : dada berdetak kencang, wajah memerah,

Respon perilaku dan ekspresi : teriak, menangis, marah-marah

Melalui pendekatan-pendekatan yang dapat membangun kepercayaan dirinya bahwa orang-orang terdekatnya, terutama orangtua, selalu mendukung dan ada untuknya akan menimbulkan perasaan "dekat" dan selalui disayang, diantara rasa benci pada dirinya sendiri karena perubahan-perubahan yang yang ia rasakan.

Untuk itu perlu bagi kita para orangtua perlu memahami seputar permasalahan emosi remaja kita. Emosi remaja perlu untuk dikelola, bukan ditahan,  tetapi tidak juga  dilepaskan begitu saja. Yang terpenting dalam mengatasi emosi remaja adalah  melepaskan,  menyalurkan  dan mengendalikan emosi dengan cara yang tepat. 

Inilah yang kemudian disebut manajemen emosi. Berikut ini beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam membantu anak dan remaja kita untuk belajar mengelola emosinya:

Ajak anak untuk mengenali emosi yang dirasakannya, dengan cara berkomunikasi dengannya saat sedang santai dan carilah suyek pembicaraan yang ia sukai,

Latih kepekaan anak untuk mengenali sensasi tubuh yang dirasakannya, sambil berjalan santai atau mendengarkan musik bersama,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun