Mohon tunggu...
Sifaul karimah
Sifaul karimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semangat menulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Kedekatan Anak dan Orangtua

22 September 2021   20:16 Diperbarui: 22 September 2021   20:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan anak dengan orang tua saat usia bayi sangat berpengaruh kepada perkembangan anak, seharusnya hubungan relasi anak dimulai sejak anak masih di dalam kandungan. 

Saat bayi ada dalam kandungan komunikasi dengan ibu sangatlah penting walaupun dengan ikatan batin karna membantu menstimulasi perkembangan otak, tentunya semua pasti menginginkan bayinya  lahir dengan sehat dan cerdas. 

Tips untuk berbicara dengan anak saat di dalam perut yang pertama dengan mengajak ngobrol dengan bayi yang di dalam perut atau dengan curhat seperti contoh: " Dek mama lagi capek nih."

 Terkadang janin merespon dengan tendangan, atau yang ke dua dengan sentuhan seperti mengelus-elus perut atau menepu-empuk pelan maka akan membantu merangsang bayi yang ada dalam perut. Dengan demikian saat anak lahir dia sudah merasa dekat dengan ibu nya.

Saat anak sudah lahir kita harus terus menerus mendekati dan berkomunikasi, kita juga bisa membangun attachment,  attachment adalah ikatan emosional yang menetap dengan secara timbal balik antara anak dan orang tua atau pengasuh,

Attachment ada tiga secure attachment, ambivalen attachment, avoidant attachment.

Secure attachment adalah memiliki orang tua yang penuh cinta membantu di situasi yang mengancam, anak-anak yang memiliki kedekatan dengan orang tua akan mudah eksplorasi lingkungan menjadi anak yang percaya diri, optimis dan hubungan baik dengan  Org sekitar nya, dan mandiri.

Ambivalent attachment ini pengasuhan orang tua yang tidak konsisten terkadang memberikan perhatian dan terkadang cuek maka akan membuat anak manja, selalu memandang negatif pada dirinya sendiri, kurang percaya diri, dan mudah cemas.

Avoidance attachment anak-anak yang memiliki pola ini terkadang memiliki hubungan yang dingin dengan orang tuanya perilaku orang tua seperti menolak saat anak meminta perlindungan ada anak tidak memiliki rasa kedekatan kepada orang tua nya ini akan membuat anak menjadi egois, sulit percaya dengan orang lain.

Nah bunda-bunda hanya dari attachment atau kedekatan bisa merubah karakter anak dan kedekatan orangtua saat dewasa. Saat kita kurang mendekatkan diri dengan anak, anak akan juga memberi jarak pada kita sampai dia dewasa karna anak merasa tidak dekat dengan orang tua nya. 

Tidak bisa hanya dari salah satu orang tua tetapi harus dari keduanya dan orang tua harus benar-benar meluangkan waktu untuk anak nya, banyak orang tua sekarang tidak meluangkan waktu untuk anak nya dan membuat anak tidak dekat dengan orang tuanya maka ini membuat ada jarak dan pada akhirnya anak tidak pernah menghargai orang tuanya, kalau ada masalah pasti anak seperti ini akan memilih memendam sendiri dan tidak pernah menceritakan pada orang tuanya, ini akan membuat anak mudah bergaul dengan siapapun yang memberinya kenyamanan 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun