Selain itu, kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran juga dinilai.
Anindito Aditomo, Direktur Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan penilaian nasional akan dilakukan di sekolah-sekolah yang sudah menawarkan pendidikan tatap muka (PTM).
Komponen yang diujikan pada Asesmen Nasional ada 3 komponen. Pertama, Â Asesmen Kompetensi Minimum, Aspek ini bertujuan mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Kedua, Survei Karakter Tujuannya untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif. Ketiga, Survei Lingkungan Belajar yang ditujukan mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
Tujuan diberlakukannya AN untuk menunjukkan pengembangan kompetensi dan karakter murid. Serta gambaran tentang ciri-ciri esensial satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Dengan demikian, satuan pendidikan dan dinas dapat fokus pada sumber daya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Walaupun tujuan dari Asesmen Nasional (AN) ini untuk pengembangan kompetensi tetapi AN ini tidak menimbulkan konsekuensi apapun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah, baik terkait anggaran untuk sekolah, maupun kelulusan. Faktanya, data ditampilkan sebagai agregat dari sekolah, bukan individu.
AN yang diberlakukan saat ini memotret input, proses, hingga output satuan pendidikan yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan. AN ini dilaksanakan oleh semua satuan pendidikan, hasil laporanAN diberikan kepada satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan. Sedangkan Ujian Nasional diberlakukan  hanya mengukur capaian hasil belajar kognitif individu peserta didik di akhir jenjang. UN hanya diperuntukkan bagi SMP,SMA, dan SMK. Tema penilaian UN adalah seluruh siswa di tahun terakhir masing-masing satuan pendidikan. Model tes pilihan ganda dan periode tes singkat 4 hari. UN yang mengevaluasi murid secara individu.
Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Penilaian ini dirancang untuk memberikan informasi yang akurat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
Penilaian nasional adalah (a) peningkatan kualitas dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian dalam sistem pendidikan (misalnya, dalam satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, dalam satuan wilayah antara sekolah negeri dan swasta). , Antar wilayah atau antar wilayah) menyediakan informasi untuk memantau kelompok berbasis atribut tertentu). Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan tujuan utama sekolah: pengembangan kemampuan dan kepribadian siswa. Penilaian nasional juga memberikan gambaran tentang karakteristik penting sekolah yang efektif dalam mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini untuk mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya mereka pada peningkatan kualitas pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud.go.id
Rohim, Dina Cahya. 2021. Konsep Asesmen Kompetensi Minimum untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Numerasi Siswa Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Kudus
