Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menghadirkan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan melalui kegiatan Bhakti Akademisi. Kali ini, program tersebut dilaksanakan di SD Negeri Ngadirgo 01, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Kegiatan ini berfokus pada pendampingan guru dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diwujudkan dalam bentuk produk berupa buku atau modul panduan praktis.
Langkah awal yang dilakukan tim mahasiswa sebelum menyusun produk adalah melakukan observasi langsung dan wawancara dengan guru-guru di sekolah tersebut. Proses ini penting dilakukan agar kebutuhan guru benar-benar dipahami, sehingga modul yang dihasilkan tidak sekadar teori, melainkan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Melalui diskusi hangat bersama para guru, teridentifikasi bahwa sebagian besar guru masih membutuhkan bimbingan terkait penyusunan PTK yang sistematis dan aplikatif.
Modul yang disusun memuat panduan langkah demi langkah mulai dari merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, menyusun instrumen, melaksanakan tindakan, hingga menyajikan hasil penelitian dalam bentuk laporan. Bahasa yang digunakan sederhana, jelas, dan dilengkapi contoh, sehingga guru lebih mudah mengikuti dan menerapkannya dalam praktik pembelajaran sehari-hari.
Tidak hanya menyusun modul, mahasiswa juga memberikan sesi penjelasan langsung terkait isi buku tersebut. Hal ini menjadi ajang kolaborasi antara mahasiswa dan guru, di mana guru mendapatkan penyegaran wawasan sementara mahasiswa memperoleh pengalaman nyata tentang dinamika pembelajaran di sekolah dasar.
Salah satu mahasiswa, Sifa Maya Habsi, menuturkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar memenuhi kewajiban akademik, melainkan juga bentuk kepedulian mahasiswa terhadap dunia pendidikan. “Kami berharap modul ini bisa menjadi pegangan praktis bagi guru, sekaligus memotivasi mereka untuk lebih produktif dalam menulis penelitian tindakan kelas,” ujarnya.
Manfaat kegiatan ini dirasakan kedua belah pihak. Bagi guru, pendampingan ini menjadi sarana untuk meningkatkan produktivitas, menambah motivasi dalam menulis, sekaligus memperkaya strategi pengembangan profesionalisme. Sementara bagi mahasiswa, pengalaman ini memperluas pemahaman mereka tentang dunia pendidikan dasar, serta menumbuhkan rasa empati dan kemampuan memberikan solusi nyata atas permasalahan pendidikan.
Kepala SD Negeri Ngadirgo 01, Ibu Sri Suiyanti, S.Pd., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif mahasiswa UNNES. Ia menilai kegiatan ini mampu memberikan dampak positif, khususnya bagi para guru yang terkadang kesulitan memulai atau menyelesaikan PTK karena keterbatasan waktu maupun referensi.
Bhakti Akademisi di SD Negeri Ngadirgo 01 Mijen ini menjadi bukti nyata pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dasar. Ketika akademisi dan praktisi pendidikan berjalan bersama, lahirlah inovasi yang bermanfaat langsung bagi dunia pendidikan. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut di berbagai sekolah lain, sehingga semakin banyak guru yang terinspirasi untuk meneliti, menulis, dan berinovasi demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI