"Kita sudah menerima produk tersebut dalam bentuk RON 92, baik impor maupun produksi lokal. Hanya saja, bedanya, baik itu RON 92 ataupun RON 90, itu masih bersifat base fuel. Belum ada aditifnya. Jadi, Pertamina Patra Niaga mengelolanya dari terminal hingga sampai ke distributor konsumen (SPBU)," ungkap Mars Ega.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!