Batang (12/08/2020), Pada awal Maret 2020 ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang terkonfirmasi kasus COVID-19 (coronavirus disease 2019). Penyebaran virus Corona sangatlah cepat dan masif, hal ini telah merubah banyak kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah pelaksanaan KKN Tim II Undip tahun 2020, Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro dimulai pada tanggal 5 Juli dan akan berakhir pada 15 Agustus 2020 mendatang.
Pelaksanaannya KKN kali ini sedikit spesial karena adanya Pandemi COVID-19, dimana setiap mahasiswa mengerjakan dua program kerja individu secara mandiri dan harus menerapkan protokol kesehatan. Upacara penerjunan mahasiswa sebagai legalitas awal dari pelaksanaan KKN Tim II Undip dilaksanakan pada Kamis, 16 Juli 2020 via daring dengan kanal Zoom dan Youtube. KKN Tim II Undip mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Tema tersebut dimaksudkan agar mahasiswa mampu memberdayakan dan mengajak masyarakat untuk tetap survive di tengah Pandemi COVID-19 dengan berbasis landasan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Refocusing model KKN yang dijalankan dengan mengharuskan physical distance dengan protocol kesehatan berdampak pada implikasi model pelaksanaan yang diterapkan. Selain dilakukan secara mandiri (individu), KKN yang biasanya dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh LPPM (berbasis desa binaan) saat ini ditentukan sendiri mahasiswa berdasarkan lokasi domisili (kampung halaman) atau dapat memilih lokasi diluar domisili dengan alasan tertentu misal tidak ada mobilisasi atau pergerakan lokasi yang keluar dari kaidah protokoler di masa Pandemi Covid19. Sehingga potensi penyebaran virus dapat diminimalisir.
Rendahnya Kepatuhan Kebijakan New Normal
Dari fakta dilapangan ditemukan masih ada beberapa warga yang belum menyadari pentingnya penerapan protokol kesehatan dan aturan New Normal. Masyarakat menganggap jika kondisi sekarang sudah kembali seperti era sebelum pandemi, padahal bahaya virus corona masih mengancam. Berangkat dari permasalahan tersebut, masyarakat banyak yang beraktifitas sehari-hari tanpa menerapkan protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker saat beraktifitas, tidak mengindahkan protocol kesehatan dan tidak menjaga jarak (physical distancing) saat berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat berpotensi menyebarkan virus dan membuat kluster penyebaran baru.
Menurut Hananto Wibowo, S.H selaku lurah Proyonanggan Selatan kesadaran warga untuk menerapkan protocol kesehatan masih rendah karena kurangnya edukasi dan masyarakat menggangap bahwa kondisi sekarang sudah normal.
Maka dari itu untuk menjawab permasalahan tersebut dilaksanakan program ''Edukasi Tentang Protokol Kesehatan Dan Aturan New Normal'' sangat diperlukan. Program tersebut terdapat 3 tahap, yaitu Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Secara Door to Door, Sosialisasi dan Edukasi Pentingnya Cuci Tangan dan Tahapannya, serta Menginisiasi Kegiatan Penyemprotan Distenfektan Kepada Masyarakat. Target dari pelaksanaan kegiatan adalah masyarakat, ibu rumah tangga, pedagang, komunitas dan siswa sekolah. Manfaat yang diharapkan dari program tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan virus Corona agar senantiasa menjaga perilaku hidup bersih, dan mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah. Program tersebut dilaksanakan di Kel. Proyonanggan Selatan, Kec. Batang, Kab. Batang, Jawa Tengah.
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana menjalankan kegiatan sehari-hari di masa New Normal dan menyadarkan bahaya paparan virus Corona. Sehingga masyarakat dapat menjalankan aktivitas dengan normal namun tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah diwajibkan oleh pemerintah saat ini. Pelaksanaan Program ini terlebih dahulu telah di diskusikan bersama ketua RT dan RW serta Perangkat Kelurahan Proyonanggan Selatan. Dalam diskusi tersebut, ketua RT dan RW serta Perangkat Kelurahan memberikan beberapa masukan kegiatan yang dapat dilakukan dan mendukung penuh program tersebut karena dapat membantu tugas Satgas Kampung Tangguh Nusantara COVID-19 di Kelurahan Proyonanggan Selatan yang salah satu tugasnya adalah melakukan edukasi kepada masyarakat. Pihak kelurahan juga siap memberikan bantuan apabila dalam pelaksanaan program membutuhkan kerja sama salah satunya adalah alat penyemprot distenfektan.Â