Kebanyakan orang tidak nyambung ketika saya menggunakan istilah "ideologi uang". Â Latar belakang kejadian semua ini. Â Itulah dalangnya. semata karena Ideologi Uang tadi. Inilah yang melatarbelakangi kenapa ini semua bisa terjadi. Bukan hanya kejadian ini, tapi pada banyak kejadian lainnnya. Kejadian pada panggung-panggung lain di dunia, di negeri ini. (Itulah mengapa selama ini saya konsisten menjadi golput).Â
Lalu?
Saya hendak mengatakan bahwa pada hakikatnya, Ideologi Uang itu bertolak belakang dengan Ideologi Ketuhanan. Itu garis besarnya. Highlight.
Maksudnya?
Ideologi uang artinya seseorang akan mau melakukan apa saja, menjual apa saja, bahkan "ideologinya" sendiri akan dijualnya hanya demi mendapatkan uang.
Bila sudah berbicara Ideologi Uang, itu berarti meniadakan konteks negara atau organisasi apapun. Semua berlatarbelakang uang, hanya demi uang. Â Demi kebutuhan, kecukupan dan kepuasan mendapatkan uang. Itulah sesungguhnya yang sedang terjadi.
Relevansinya?
Ya, ini adalah soal Tuhan, maksud saya berkaitan dengan persoalan Ketuhanan.
Makin tidak nyambung?
Ya, begini. Ini persoalan cinta akan dunia yang melanda pada diri seseorang (dan banyak orang).Â
Betul, pelakunya begitu, mereka yang cinta dunia kebangetan, korbannya juga begitu, mereka yang sangat cinta dunia. Mereka yang rakus akan dunia. Kerakusan yang semakin meng-global.Â
Makin kabur. Jelasnya?Â
Yang terjadi adalah makin mengedepannya  kepentingan individual.  Makin meng-global, makin individual. Â
Begitulah yang terjadi, kepentingan individual yang global. Yang secara global, kepetingan semua individu  sama, mendapatkan uang.Â
Ya, kepentingan mendapatkan uang tadi, bukan hanya kecukupan atau kebutuhan, tapi juga demi "kepuasan" mendapatkan uang.Â
So?
Ya, ini persoalan Individual. Maksudnya, persoalan yang disebabkan oleh laku individual, dilatarbelakangi kepentingan individual. Kepentingan individual yang mendunia. Kepentingan individual yang akan selalu bertentangan dengan kepentingan Tuhan.Â
(Bukankah kecintaan akan dunia akan selalu bertentangan dengan kehendak atau keinginan Tuhan?)
Makin membingungkan? Makin tidak nyambung?
Ya, begini deh. Kali ini kamu  ajah yang cuci muka dulu......
(Sebenarnya saya cuma ingin mengatakan bahwa ini bukanlah persoalan yang mesti dibesar-besarkan (meski ini adalah persoalan besar). Mengapa? Yaa, karena pelakunya cuma "oknum" yang sangat cinta akan dunia dan korbannya yang akan terseret  hanyalah orang-orang yang juga memiliki kecintaan akan dunianya lebih besar daripada kecintaannya terhadap Tuhan. Itu saja. Selanjutnya silahkan tafsirkan secara a-contrario atas pernyataan terakhir barusan. Silahkan ber-logika sebaliknya).Â