Mohon tunggu...
Siauw Tiong Djin
Siauw Tiong Djin Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pemerhati Politik Indonesia

Siauw Tiong Djin adalah pemerhati politik Indonesia. Ia bermukim di Melbourne, Australia

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Phoa Thoan Hian (1927-1995) - Tokoh Sin Ming Hui, Baperki, dan Partindo

12 Oktober 2021   10:44 Diperbarui: 14 Oktober 2021   12:31 2780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi pribadi

Pimpinan Sin Ming Hui merupakan tokoh-tokoh Tionghoa yang ternama dan berpengaruh dalam komunitas Tionghoa. Mereka berasal dari surat kabar Sin Po dan Keng Po, pimpinan masyarakat Tionghoa dan para pengacara Tionghoa. Khoe Woen Sioe dari Keng Po, Ang Jan Goan dari Sin Po; Mr Liem Tjing Hien, Mr Oei Tjoe Tat, Mr Auwjong Peng Koen, Mr Liem Koen Seng dan Mr Yap Thiam Hien. Gelar sarjana hukum pada zaman itu adalah Meester in de Rechten, setara dengan S2 -- disingkat Mr.

Walaupun masih muda, Phoa terlibat dalam berbagai kegiatan penting di Sin Ming Hui. Pada 1956, Phoa turut berperan dalam pendirian dan pengembangan rumah sakit Sin Ming Hui, yang sejak tahun 1961 dinamakan Rumah Sakit Sumber Waras. 

Rumah Sakit ini terletak di sebelah kampus Universitas Respublica (Ureca) yang dikelola oleh Baperki. Phoa, yang sejak 1954 memiliki posisi senior di Baperki berperan dalam menjadikan RS Sumber Waras sebagai tempat praktikum fakultas kedokteran Ureca.

Beberapa tokoh Sin Ming Hui bernaung dalam PSI (Partai Sosialis Indonesia) yang memiliki garis politik berbeda dengan Baperki.

Menjelang Pemilu 1955, banyak tokoh Sin Ming Hui yang berkiblat ke PSI dan Partai Katolik seperti Khoe Woen Sioe, Injo Bengoat, Kwee Hwat Djien, Auwjong Peng Koen meninggalkan barisan Baperki yang turut mereka dirikan pada 1954. 

Mereka menganggap Baperki menempuh jalur politik kiri. Akan tetapi banyak orang yang berpendapat bahwa keluarnya mereka dari Baperki lebih terdorong atas persaingan dalam memperoleh dukungan komunitas Tionghoa.

Tidak lama setelah Baperki mendirikan Universitas Baperki pada 1958, Kwee Hwat Djien menggagas pendirian universitas Sin Ming Hui yang kemudian dinamakan Universitas Taruma Negara.

Phoa yang aktif pula di Baperki tidak banyak terlibat dalam pengelolaan universitas ini. Ia memilih untuk banyak terlibat dalam Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Baperki, yang sejak 1958 di samping memiliki ratusan sekolah di berbagai kota besar, mulai mengelola universitas Baperki yang pada 1961 diubah namanya menjadi Universitas Respublica. 

Pada 1962 Sin Ming Hui diubah namanya menjadi Perhimpunan Sosial Candra Naya. Kantor pusatnya tetap terletak di bangunan bersejarah dan unik yang dimiliki oleh seorang Majoor de Chineezen, Khouw Kim An, di jalan Gajah Mada 188, Jakarta, dekat daerah yang dinamakan Kota. 

Kemampuan Phoa berorganisasi dihargai banyak tokoh. Sejak ia bergabung dalam Sin Ming Hui, ia memegang berbagai posisi penting dan masuk dalam kelompok eksekutif yang memutuskan berbagai kebijakan dan kegiatan penting Sin Ming Hui.

Adanya perbedaan garis politik yang digambarkan di atas tidak menghalangi Phoa dan beberapa tokoh dari Baperki seperti Oei Tjoe Tat dan Liem Koen Seng untuk tetap berperan dalam Sin Ming Hui.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun