"Siap-siap bingung lagi! Format Champions League yang baru belum kering tintanya---dengan sistem Liga Tunggal 36 tim yang baru mulai 2024---eh UEFA sudah konfirmasi akan bongkar lagi di 2027. Juara bertahan kini resmi jadi 'Tumbal Pembuka'. UEFA ini mengelola bola atau toko furniture yang sering cuci gudang?"
Kompetisi paling elite Eropa, Liga Champions UEFA (UCL), kembali menjadi headline bukan karena gol spektakuler, melainkan karena perubahan strategis di balik meja komersial. Setelah merombak total formatnya (dari Grup ke Liga) untuk 2024/2025, UEFA dan mitra komersialnya, UC3, kini mengumumkan amandemen baru yang berlaku mulai musim 2027/2028: Juara bertahan akan menjadi tuan rumah pertandingan pembuka musim, secara tunggal dan eksklusif pada Selasa malam.
Perubahan 2027: Juara Bertahan di Atas Panggung
Keputusan menjadikan pertandingan Juara Bertahan sebagai standalone opening fixture adalah strategi komersial murni. Pada dasarnya, Liga Champions akan memulai pekan pertama dengan:
 * Selasa Malam: Satu-satunya pertandingan yang melibatkan Juara Bertahan (fokus global 100%).
 * Rabu & Kamis: Sisa pertandingan matchday pembuka akan didistribusikan pada dua malam berikutnya.
Meskipun terlihat mulia karena memberikan kehormatan pada sang juara, tujuan utama format ini kembali ke dua hal: Soliditas Finansial dan Menetralisir Ancaman Liga Super Eropa (ESL).
Tujuan Sebenarnya: Cuan, Cuan, dan Melawan Hantu ESL
Langkah ini dirancang untuk siklus hak siar baru (2027-2033), di mana kenaikan pendapatan menjadi prioritas. Dengan menciptakan satu "produk premium" yang terisolasi pada Selasa malam, UEFA dapat:
Meningkatkan Harga Jual Hak Siar: Paket "global first-pick" dapat dijual dengan harga yang fantastis kepada streaming giant global, karena pertandingan Juara dijamin mendapat perhatian maksimal tanpa clash jadwal. Hal ini menjamin target peningkatan pendapatan komersial yang signifikan.