Â
"Kompasiana, sebagai platform blog warga terkemuka di Indonesia, memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi dan opini. Namun, malam ini, saya menemukan sebuah kejanggalan serius yang patut dipertanyakan: lolosnya artikel-artikel yang terang-terangan mempromosikan situs judi online. Kejadian ini bukan hanya mencoreng reputasi Kompasiana, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana sistem moderasi konten mereka bekerja."
Seperti biasa malam ini saya membuka aplikasi kompasiana di smartphone saya, saya ingin melihat artikel populer saat ini. Dan Woow.. saya kaget bukan main, di tab populer kategori "Olahraga" ada tulisan tentang sebuah permainan dengan judul "Mahjong Ways 2 di ID777-PERMAINAN MAHJONG MODERN DENGAN SENSASI VISUAL MEMUKAU (penulis Rose Ann). walaupun narasinya menjelaskan sebuah game tapi saya menangkap 'ada udang dibalik batu.' jelas itu promosi judi online.
Analisis Masalah dan Kelalaian Moderasi
Ditemukannya artikel seperti "Mahjong Ways 2 di ID777..." di kanal populer Kompasiana bukan sekadar kesalahan sepele. Ini adalah indikasi adanya celah serius dalam sistem moderasi konten yang seharusnya menjadi benteng pertahanan Kompasiana. Pertanyaannya, mengapa artikel dengan judul dan konten yang jelas mengarah pada promosi judi online bisa lolos dari pengawasan?
Ada dua kemungkinan utama di sini. Pertama, apakah sistem otomatis Kompasiana, yang seharusnya menyaring kata kunci sensitif, tidak berfungsi dengan baik? Atau kedua, dan ini yang lebih mengkhawatirkan, apakah ada kelalaian dari tim redaksi yang bertugas memverifikasi konten secara manual? Artikel ini jelas menggunakan narasi yang "membius" seolah-olah hanya ulasan sebuah permainan, namun penyebutan nama situs judi online "ID777" dan ajakan terselubung sudah cukup untuk mengkategorikannya sebagai promosi ilegal.
Hal ini bertentangan secara langsung dengan Pedoman Standar Konten Kompasiana. Dalam pedoman tersebut, Kompasiana secara tegas melarang konten yang berisi promosi perjudian, SARA, atau pornografi. Dengan lolosnya artikel ini, Kompasiana secara gamblang telah melanggar aturan yang mereka buat sendiri. Ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah pedoman ini hanya sekadar pajangan, ataukah memang ada standar ganda dalam penerapannya?
Dampak Negatif dan Pertanggungjawaban Platform
Kelalaian ini memiliki konsekuensi yang jauh lebih luas daripada sekadar artikel yang tayang.
Pertama, risiko bagi pembaca sangatlah nyata. Pembaca yang tidak waspada, terutama remaja atau mereka yang rentan, bisa saja terpancing untuk mengunjungi situs judi tersebut. Ini bukan hanya masalah etika, tetapi juga potensi kerugian finansial dan sosial yang bisa menimpa individu.
Kedua, citra dan kredibilitas Kompasiana terancam. Selama ini, Kompasiana dikenal sebagai platform jurnalisme warga yang kredibel. Membiarkan konten judi beredar merusak kepercayaan publik dan membuat platform ini terlihat tidak serius dalam menjaga kualitas dan keamanan kontennya. Kredibilitas yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh hanya karena kelalaian semacam ini.