Mohon tunggu...
Shovia Sf
Shovia Sf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Hobi saya adalah membaca novel, menonton film dan menulis cerita fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Penanaman Budi Pekerti Melalui Pembiasaan Literasi Melalui Media Cetak dan Digital

2 Desember 2023   13:59 Diperbarui: 2 Desember 2023   14:17 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi, kegiatan Sosialisasi bersama anak-anak Panti Asuhan Mizan Amanah Malang

Krisis literasi merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh masyarakat modern di berbagai belahan dunia. Termasuk di Indonesia tingkat literasi sangat rendah. Berdasarkan OECD Indonesia berada di peringkat 74 dari 79 jumlah negara. Sedangkan berdasarkan UNESCO Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 jumlah negara. Hal ini membuktikan bahwa di Indonesia sendiri sangat minim literasi. Literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi secara efektif. Krisis literasi tidak hanya memengaruhi individu secara pribadi, tetapi juga berdampak pada perkembangan sosial, ekonomi, dan budaya suatu bangsa. Pada era informasi digital saat ini, di mana teknologi semakin merajalela, kemampuan literasi menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Namun, ironisnya, krisis literasi semakin merambah dan melibatkan berbagai kelompok usia, lapisan masyarakat, dan wilayah geografis. Faktor-faktor seperti kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas, ketidakmampuan mengatasi perubahan teknologi, dan kurangnya dukungan komunitas dapat menjadi pemicu utama dari krisis literasi ini.

Salah satu manifestasi krisis literasi adalah meningkatnya kesenjangan literasi antara individu-individu. Beberapa orang mungkin memiliki akses dan kemampuan untuk mengakses informasi dengan mudah, sementara yang lain mungkin tertinggal dan kesulitan mengikuti perkembangan informasi. Ini menciptakan divisi sosial yang dapat memperburuk masalah ketidaksetaraan dan menghambat mobilitas sosial.

Krisis literasi juga memiliki dampak ekonomi dan dampak psikologis yang signifikan. Individu yang kurang literasi cenderung menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan, memperoleh keterampilan yang diperlukan di dunia kerja modern, dan kurang memiliki budi pekerti yang baik. Bagaimana bangsa jadinya jika permasalahan tersebut terus berlanjut hingga masa depan. Perlu adanya perhatian khusus untuk permasalahan tersebut. Oleh karena itu, untuk mengatasi krisis literasi bukan hanya masalah pendidikan, tetapi juga merupakan langkah kunci dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya saing. Permasalah ini berfokus pada anak-anak yang tinggal di Kota Malang. Adapun target dari pengabdian ini ialah anak-anak di Panti Asuhan Mizan Amanah. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan ilmu sosial Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang untuk memenuhi tugas praksis sosial yang diberikan oleh Bapak Agung Wiradiadja M.Pd. Adapun ketua pelaksana dari kegiatan ini adalah Mochammad Hakim Abdulloh dengan anggota yang terlibat yaitu Alvinda Aulia Wijaya, Inka Nanda Sabila, Rena Arsantina, Ruwein Kissa Fatma A, serta Shovia Safitri.

Adapun solusi yang diberikan terkait permasalahan tersebut ialah dengan melakukan sosialisasi penanaman budi pekerti melalui kegiatan literasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menghasilkan produk berupa buku dengan tujuan untuk meningkatkan minat literasi pada anak-anak tingkat SD.

Buku yang kami buat berjudul "Aku Anak yang Baik". Pada buku tersebut berisi panduan menjadi anak berbudi pekerti yang terdiri dari 8 bab sebagai kopetensi dasar yang dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari seoerti, bertaqwa dan beriman kepada Tuhan YME, menjaga lingkungan sekitar, sikap sopan santun, tertib, menghormati orang tua, bertanggung jawab, rajin, bersemangat mandiri, rela berakhlak mulia dan beberapa bab pendukung lainnya.Buku ini kami sosialisasikan secara langsung kepada anak-anak di Panti asuhan Mizan Amanah. Sosialisasi dilakukan dengan beberapa media seperti media utamanya yaitu Buku yang kami susun sendiri, PPT dan beberapa video edukasi yang kami ambil dari beberapa sumber.

Cover Buku Digital
Cover Buku Digital "Aku anak yang baik" (dok. pribadi)
Kegiatan sosialisasi yang kami lakukan di Panti Asuhan Mizan Amanah Malang dilaksanakan pada tanggal 7 November 2023. Dimana kegiatan ini di ikuti oleh anak-anak kelas 1 sampai dengan kelas 5 SD yang berada di Panti tersebut. Adapun kegiatan yang dilakukan diantaranya yaitu dengan memberikan materi kepada anak-anak melalui media cetak dan digital berupa buku panduan dengan tema "Aku Anak yang Baik" yang diharapkan mampu mengembangkan sikap terpuji untuk anak-anak di lingkungannya maupun di luar itu. Selain untuk mengembangkan sikap dan moral terpuji anak adanya inovasi buku digital ini juga diharapkan mampu meningkatkan minat baca anak-anak yang sudah dijelaskan pada identifikasi masalah yang menyebutkan bahwa minat baca di Indonesia sangatlah rendah.

Dokumentasi pribadi, pemberian materi sosialisasi
Dokumentasi pribadi, pemberian materi sosialisasi

Pada buku yang dibuat tidak hanya berupa materi semata tetapi juga terdapat evaluasi dengan berbasis games yang berisi pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai isi materi yang ada di dalam buku. Dalam kegiatan ini anak-anak diharapkan mampu aktif dan mengutarakan pendapatnya di depan teman-temannya agar menjadi pribadi yang lebih cakap dan berwawasan. Pada kegiatan sosialisasi ini, bukan hanya memberikan materi namun kami juga memberikan contoh yang benar untuk menjadi anak yang baik. Selain itu, pada pertengahan materi kami memberikan ice breaking untuk melatih otak anak serta beberapa game, Pada saat jalannya kegiatan, anak-anak terlihat bersemnagat dalam mengikuti jalannya kegiatan, namun untuk mempertahankan semangat tersebut kami juga memberikan game dan terus memberikan apresiasi kepada setiap anak yang berani memberikan pendapatnya atau berani menjawab apabila ada pertanyaan dari pemateri. Pada akhir sesi kegiatan kami memberikan reward kepada beberapa anak yang aktif dalam kegiatan untuk memotivasi anak-anak yang lain agar dapat aktif pad setiap kegiatan-kegiatan yang ada.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, anak-anak dapat menjadi generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti baik, berprestasi serta memotivasi anak untuk menjadi anak yang aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat nantinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun