Mohon tunggu...
Mohamad Sholihan
Mohamad Sholihan Mohon Tunggu... wartawan -

Marbot Masjid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tubuhnya Dilumuri Tinja agar Terhindar dari Berzina

14 Februari 2015   13:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:12 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namanya Zamzamil Huda, dia seorang pemuda ganteng, yang menjadi idaman kaum wanita. Setiap wanita yang memandangnya, bisa dipastikan tertarik akan ketampanannya. Sehari-harinya ia bekerja sebagai pedagang pakaian keliling. Dari rumah ke rumah, dari kampung ke kampung, dan dari gang ke gang ia tawarkan barang dagangannya terhadap setiap orang yang dijumpainya.

Hari demi hari terus ia jalani usahanya sebagai pedagang keliling. Ia juga berkeliling ke jalan-jalan, pasar-pasar, dan pertokoan. Suatu hari ada seorang wanita yang tertarik akan ketampanannya, lalu ia memanggilnya. Wanita itu menyuruhnya masuk ke dalam rumahnya. Ternyata wanita itu tertarik akan kegantengannya. Ketika berada dalam rumah,ia mengatakan,

“Aku memanggilmu bukan lantaran ingin membeli barang daganganmu, tetapi aku terpesona dengan ketampanan wajahmu,” katanya.

Di dalam rumah tersebut tidak ada orang lain kecuali mereka berdua. Wanita itu merayu dengan mengeluarkan berbagai jurus agar Zamzamil mau bermesraan dengannya. Bahkan ia ingin berbuat lebih dari itu. Ia mengajak melakukan perbuatan sebagaimana lazimnya hubungan suami istri. Mengetahui niat buruk wanita itu, Zamzamil beristigfar pada Allah dan takut melakukan perbuatan dosa.

Melhat gelagat Zamzamil tidak merespon keinginan bejatnya, wanita itu mengancam dengan mengatakan,

“Apabila kamu tidak memenuhi hasrat birahiku, maka aku akan berteriak bahwa engkau memasuki rumahku ingin memperkosaku.”

Melihat kegigihan sang wanita tersebut dan khawatir terjadinya perbuatan zina, ia berpikir sejenak, lalu mengatakan,

“Izinkan aku pergi sebentar ke kamar mandi untuk buang air kecil dulu.”

Setelah diizinkan, ia bergegas masuk kamar mandi. Badannya menggigil ketakutan, karena terbayang dosa yang akan diterima jika sampai melakukan perbuatan bejat itu. Ia paham dan mengetahui jika seorang pria berdua-duaan dengan seorang wanita, maka setanlah yang akan menemaninya. Pada saat bingung menguasai dirinya, ia memohon petunjuk kepada Allah.

“Wahai Tuhanku, apa yang harus aku lakukan? Berilah aku petunjuk yang sedang kebingunan ini,” ujarnya lirih dalam hati.

Aku takut pada Allah. Aku tidak akan melakukan perbuatan dosa ini. Tapi bagaimana caranya agar aku bisa lolos dari keinginan syahwat birahi wanita itu? Apakah aku harus keluar lewat jendela? Tapi hal itu tidak mungkin, karena jendelanya tertutup rapat dan sulit membukanya. Kalau begitu, aku akan melumuri tubuhku dengan kotoran (tinja) agar wanita itu merasa jijik, lalu meninggalkanku.

Dengan menahan bau dan jijik, ia lumuri tubuhnya dengan tinja sambil mengadu kepada Allah,

“Wahai Tuhanku, aku melakukan ini karena sangat terpaksa agar aku terhindar dari perbuatan zina. Oleh karena itu, aku mohon kepada-Mu agar Engkau berkenan membalas perbuatanku dengan sesuatu yang baik.”

Zamzamil akhirnya keluar dari kamar mandi. Melihat tubuhnya berlumuran dengan kotoran ditambah bau yang menyengat, sang wanita merasa jijik dan berteriak,

“Keluarlah kamu orang gila!”

Ia keluar rumah dengan perasaan ngeri bercampur khawatir ejekan orang. Melihat kondisi Zamzamil seperti itu, orang-orang yang melihatnya mersa jijik dan dianggap orang gila. Setiba di rumah, ia menarik nafas panjang dan merasa lega. Akhirnya ia melepaskan pakaiannya dan mandi. Kemudian apa yang terjadi?

Apakah Allah akan membiarkan hamba-Nya begitu saja setelah menanggung malu sepanjang perjalanan menuju pulang ke rumahnya? Tidak, Allah langsung memberikan balasan yang menakjubkan. Ketika keluar dari kamar mandi, Allah memberikan sesuatu yang istimewa dalam tubuhnya, bahkan pada saat meninggal.

Allah memberinya bau harum yang keluar dari tubuhnya. Setiap kali bertemu orang, mereka akan mencium bau harum hinga ia dijuluki “Al-Misky.” (nama minyak wangi yang sangat harum dan enak wanginya). Ya, bau harum minyak misk telah keluar dari tubuhnya sepanjang hidupnya, bahkan hingga ia meninggal.

Allah telah mengganti dari bau busuk yang menyengat dan menjijikkan dalam waktu yang relatif singkat, dengan bau harum sepanjang waktu sampai ia masuk ke liang kubur. Ketika ia meninggal, tertulis dalam nisannya, “Al-Misky.”

Pesan moral dari cerita ini agar setiap orang menjaga dirinya dari perbuatan zina. Sebab zina adalah perbauatan nista yang sangat tidak layak dilakukan oleh orang mukmin yang punya martabat tinggi dan mulia di sisi Allah. Perbuatan zina merupakan perbuatan dosa yang paling besar setelah pembunuhan. Bahkan sebagian ulama ada yang berpendapat, zina itu dosanya lebih besar daripada pembunuhan.

Mengingat begitu kejinya perbuatan zina sampai-samai masih di dunia pun ia harus mendapat hukuman cambuk sebagaimana firman Allah dalam surat Annur, ayat 2. “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina maka deralah tiap-tiap orang dari keduanya 100 kali dan janganlah belas kasihan kepada keduanya, mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah. Jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah(pelaksanaan) hukuman itu disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.”

Dalam ayat yang lain Allah berfirman, “Dan janganlah mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Surat Al-Isra’: 32).

Rasulullah mengingatkan kepada ummatnya agar hindari perbuatan zina, karena sesungguhnya zina itu memiliki 6 perkara kerusakan. Tiga kerusakan di dunia dan tiga kerusakan di akhirat. Tiga kerusakan di dunia adalah pertama, hilangnya cahaya wajah. Kedua, pendek umurnya. Ketiga,langgeng dalam kefakiran. Sedangkan tiga kerusakan di akhirat adalah pertama, mendapat murka Allah. Kedua, buruk hisab amalnya. Ketiga, mendapat siksaan yang amat pedih di akhirat.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun