Dunia hari ini adalah dunia era digital dan media social adalah penguasa sesungguhnya. Kehebatan dan pengaruh media sosial sungguh luar biasa. Media social bahkan bisa menjatuhkan dan menghancurkan sebuah negara. Coba tengok, negara Mesir, dimana sang Presiden, Mubarak, bisa jatuh dan terguling gara gara media social Twitter.
Hampir semua industri dengan berbagai brand telah memutuskan untuk memanfaatkan fasilitas media social ini. Coba sebutkan perusahaan besar dan terkenal mana yang belum memiliki akun sosial media? Saya kira hampir semuanya menggunakannya. Jika pun belum memiliki akun sosial media, maka dapat dipastikan mereka berencana untuk terjun juga dalam waktu dekat. Mengapa? Karena sosial media PENTING. Mengapa sosial media itu penting? Berikut ini beberapa alasan yang mendasarinya:
1. Semua Orang Mengakses Sosial Media. Di Indonesia, jumlah pengguna media sosial cukup fantastis jumlahnya. Jumlah pengguna ponsel misalnya, diperkirakan sudah mencapai 180 juta pengguna. Jumlah pengakses internet baik pengakses dari computer maupun handphone diperkirakan berjumlah 90 juta. Jumlah pengguna Facebook kurang lebih sebesar 37 juta pengguna. Sedangkan jumlah pengguna Twitter mencapai 6 juta pengguna. Belum lagi pengguna sarana media sosial lainnya yang juga berjumlah jutaan pengguna. Maka dapat dipastikan sosial media akan menjadi milik semua orang.
2. Semua Orang Menyukai Branding. Tak bisa dipungkiri bahwa orang-orang lebih memilih produk dengan strategi branding yang baik adalah bukti nyatanya. Menurut penelitian sebuah perusahaan, orang lebih memilih produk yang memiliki akun Facebook, ketimbang produk yang tidak memilikinya. Hasil riset ini setidaknya membuktikan bahwa branding perusahaan itu begitu penting bagi masyarakat.
3. Semua Orang Lebih Mudah Terpengaruh Oleh Rekomendasi Teman Di Sosial Media. Pendapat seseorang mengenai sebuah brand akan mempengaruhi audience-nya di sosial media. Dalam istilah marketing ini disebut Word of Mouth, dan Word of Mouth now goes digital in Social Media. Faktanya, kini nasabah tidak terlalu mudah percaya kepada perusahaan, tetapi lebih percaya kepada testimony teman-temannya yang ada di jejaring media sosial. It’s the real fact now.
Keinginan kuat Bank Danamon yang ingin menjadikan sosial media seperti Facebook, Twitter, Google Plus, blog dan komunitas online lainnya sebagai salah satu pilar utama dalam membangun kerajaan bisnisnya patut di apresasi. Kemampuan Bank Danamon dalam memanfaatkan media social sebagai media informasi dan komunikasi diyakini akan mampu menjaga kesetiaan para nasabahnya sekaligus dapat menjaring nasabah-nasabah baru. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena saat ini Bank tidak lagi menjadi perusahaan pemberi layanan bagi nasabah saja, tetapi juga harus mampu menjadi “teman terbaik” nasabah di situs jejaring social media. Maka dari itu saya sangat antusias untuk berpartisipasi ketika Bank Danamon bersama Kompasiana mengajak netizen untuk ikut serta dalam kegiatan Kompasiana Nangkring dengan tema “Mantap Melaju Menjangkau Komunitas Melalui Media Sosial”.
Catatan Perjalanan Menuju Nangkring with Danamon
Pagi ini, 1 Oktober 2016, saya berkomitmen untuk mengikuti kegiatan Nangkring Kompasiana Bersama Bank Danamon, bertempat di Menara Danamon, Karet, Kuningan, Jakarta. Tepat pukul 07.00 saya pun berangkat dengan motor kesayangan menuju ke Ciputat, untuk kemudian menaiki Kopaja AC ke lokasi acara (karena terbayang bila membawa kendaraan pribadi, pasti macet banget) sehingga diperkirakan sebelum jam 10.00 sudah sampai di tujuan. Maklumlah saya, ingin sekali mengikuti tradisi orang jepang (lihat tulisan saya: Belajarlah Disiplin dari Orang Jepang) dimana pantang datang telat ke suatu acara dengan alasan apapun.
Namun perkiraan saya meleset jauh. Ternyat lau lintas menuju Kuningan lancar sekali, sehingga jam 8.30 saya sudah sampai di halte Busway Karet Kuningan. Tapi tidak apalah, daripada terlambat, lebih baik datang lebih cepat. Akhirnya waktu menunggu yang cukup lama tersebut saya manfaatkan untuk mengobrol bersama penjual kue di bawah Jembatan Halte Karet…ternyata mereka sudah 15 tahun berjualan dan suka duka mereka sangat luar biasa.
Hingga akhirnya pukul 09.45 saya menaiki Menara Danamon yang megah sekali. Begitu sampai di receptionist di bawah saya disambut hangat oleh Panitia dari Danamon. Kesan saya, mereka ramah sekali dan sangat melayani. Saya pun di antar ke lift untuk menuju lantai 22, lokasi acara nangkring dilaksanakan. Begitu sampai di lokasi acara, ternyata sebagian peserta sudah hadir dan sedang menikmati sarapan pagi dengan menu dan minuman lengkap. Pas sekali buat saya yang memang belum sarapan dari rumah…he he he.
Tepat pukul 10, acara pun dimulai dan dibuka secara simbolis oleh Toni Darusman (Chief Marketing Officer Bank Danamon). Acara dipandu dan dimoderatori si cantik, Liviana Cherlisa dan menghadirkan 3 orang narasumber utama yaitu Gandi (Danamon), Iskandar Zulkarnain (Kompasiana), dan Andreas Aditya (Nebengers). Topiknya adalah mendiskusikan pentingnya media sosial dalam pengembangan perusahaan sekaligus mendengar pengalaman Kompasiana dan Nebengers dalam menggunakan media sosial sebagai alat utama pengembangan komunitas mereka. Acaranya berlangsung lancar, menarik, meriah, dan produktif dalam suasana santai penuh kekeluargaan. Di akhir acara, setelah dihibur oleh penampilan Stand up Comedy Fajar Nugrah, peserta diganjar kuis dan tweet competation dengan masing-masing 5 pemenang. Pokoknya luar biasa deh…..he he he.
Tak Kenal Maka Tak Sayang
Tak Kenal Maka Tak Sayang. Itulah peribahasa yang sangat tepat untuk menggambarkan betapa pentingnya mengenal sedikit sejarah dan silsilah Bank Danamon. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. didirikan pada 1956. Nama Bank Danamon itu sendiri berasal dari kata “dana moneter” dan pertama kali digunakan pada 1976.
Bank ini mempunyai visi yang sangat mulia yaitu “Kami peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan”. Sedangkan misi utamanya adalah “menjadi organisasi yang berorientasi ke nasabah, yang melayani semua segmen, dengan menawarkan nilai yang unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan pelayanan, dengan didukung oleh teknologi kelas dunia”.
Selain visi dan misi di atas, Bank ini memiliki nilai-nilai unggulan yang selalu ditekankan kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawannya yaitu “Peduli, Jujur, Mengupayakan yang terbaik, Kerjasama dan Professionalisme yang disiplin” demi untuk bisa menjaga kualitas layanan sehingga bisa siap menghadapi kompetisi yang sangat kompetitif ini. Tak ketinggalan, bank ini juga memiliki Brand Personality yang selalu ditanamkan kepada seluruh manajemen dan karyawan yaitu senantiasa memberdayakan (untuk Anda, Bisa), Energik (kerja keras dan pantang menyerah), Proaktif (Mengambil inisiatif serta senantiasa mengantisipasi kebutuhan dan tantangan), Adaptif (Mampu menyesuaikan diri di lingkungan yang berubah), Mampu (Terlatih dengan baik serta memiliki pengetahuan), dan Tulus (Menyatakan apa yang sebenarnya, serta melaksanakan apa yang dijanjikan).
Realitas Preferensi Nasabah dalam Memilih Sebuah Bank
Harus diakui bahwa selama ini bank senantiasa identik dengan “kekakuan”. Yang terlihat dari bank hanyalah aktifitas perbankan seperti yang biasa kita dilihat di kantor-kantor bank. Ada gedung, ada receptionist, ada transaksi keuangan, ada antrian mengular panjang, ada satpam dan lain sebagainya. Kesemuanya terlihat serius dan formal, tidak ada canda tawa, apalagi bersantai ria. Inilah potret bank yang terlihat oleh masyarakat awam.
Realitas ini jelas tidak menarik dan kurang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan bank itu sendiri. Bank akhirnya terlihat kaku dan cenderung ekslusif. Mayoritas nasabah menginvestasikan dananya di bank hanya karena “terpaksa” semata. “Saya memilih Bank ini karena gaji saya ditransfer lewat bank ini. Saya punya di rekening Bank karena perusahaan saya bekerjasa sama dengan Bank ini. Saya punya rekening bank ini karena rekan bisnis saya memintanya dan lain sebagainya”. Sangat jarang nasabah yang bergabung dengan sebuah bank dikarenakan factor keyakinan dan kepercayaan yang dalam.
Saya kira benar, apa yang disampaikan oleh mas Gandi (Danamon) dalam presentasinya bahwa sebuah Bank termasuk Danamon bisa menjadi “Dinosaurus Langka” yang akan punah bila tidak secepatnya bergerak dan melakukan transformasi dan adaptasi. Maka dari itulah, patut diapresiasi kesigapan Bank Danamon dalam menangkap sinyal perubahan yang menjadikan media sosial sebagai asset perusahaan yang paling berharga sehingga Danamon lebih bisa diterima oleh masyarakat terutama kalangan generasi muda melalui kegiatan promosi melalui media social.
Digital Communication Ala Danamon
Melihat perkembangan media sosial yang semakin mendapat tempat di hati masyarakat, maka wajar bila Bank Danamon bertekad untuk mengembangkan “Digital Communication” sebagai salah satu alat terdepan mendekatkan diri dengan nasabah. Pengembangan digital communication dengan menggunakan social media yang lagi ngetrend di masyarakat menjadi pilihan yang sangat realistis dan cerdas. Namun yang pasti, mengikuti trend “demam social media” itu boleh tapi harus pintar memilih strategi pengembangannya. Pengalaman Kompasiana yang disampaikan oleh mas Isjet (Kompasiana) misalnya menunjukkan bahwa media sosial memang bisa menjadi salah satu media paling cepat menyampaikan ide-ide dan promosi berbagai produk dan kepentingan. Begitu pula dengan pengalaman Mas Andreas (Nebengers) yang menjadikan media sosial sebagai alat meningkatkan eksistensi komunitas (Nebengers) mereka.
Berdasarkan pengamatan saya, saat ini Danamon telah memiliki tim yang serius untuk menggarap Digital Communication yang efektif menggunakan media social yang saat ini booming di masyarakat. Berikut ini beberapa jalur media social yang dimanfaatkannya yaitu:
- Bank Danamon: Akun ini berisi informasi seputar korporasi dan memperkaya wawasan Anda dalam dunia finansial.
- Kartu Danamon: Akun ini berisi informasi promo Kartu Kredit dan Debit Danamon Visa dan MasterCard, hadir khusus untuk menikmati gaya hidup modern.
- Danamon Lebih: Akun ini berisi informasi mengenai produk tabungan Danamon Lebih serta aplikasi mobile banking D-Mobile yang hadir khusus untuk kenyamanan Anda dalam bertransaksi.
- SahabatDSP: Akun ini berisi berbagi motivasi dan kiat bisnis bagi pengusaha mikro yang dapat mewujudkan impian bisnis mikro Anda.
- @Danamon: Jika ingin mengetahui informasi terkini seputar korporasi dan edukasi perbankan terkini, follow akun resmi Twitter @danamon.
- @KartuDanamon: Jika ingin mengetahui informasi promo terkini dari Kartu Kredit dan Debit Bank Danamon, follow akun resmi Twitter @KartuDanamon.
- @DanamonLebih: Jika ingin mengetahui informasi mengenai produk dan promo tabungan perorangan dari Bank Danamon, follow akun resmi Twitter @DanamonLebih.
- @SahabatDSP: Jika ingin mendapatkan motivasi dan kiat bisnis bagi pengusaha mikro, follow akun Twitter @SahabatDSP.
- @HelloDanamon: Jika ingin mendapatkan layanan customer service 24 jam yang melayani nasabah & non nasabah Bank Danamon, follow akun resmi Twitter @HelloDanamon.
- @KartuDanamon, memberikan informasi promo untuk menikmati gaya hidup modern dalam bentuk visual.
- @KartuDanamon: Informasi promo yang dikemas dalam bentuk visual dan menarik yang berhubungan dengan gaya hidup modern. Temukan pada Instagram @KartuDanamon.
Youtube. Danamon Channel: Informasi mengenai produk dan promo serta informasi korporasi dari Bank Danamon.
Linkedlin. Bank Danamon: Menyediakan berbagai informasi seputar korporasi dan kepegawaian dalam bentuk informasi yang sederhana, dan jelas.
Aspek Positif dan Negatif Media Sosial serta Antisasinya
Harus disadari bahwa penggunaan media dalam mendekatkan diri dengan nasabah memiliki sisi positif dan negative sekaligus. Aspek positif penggunaan media sosial dalam konteks ini adalah:
Pertama, Brand Awareness dan User Angegement. Penggunaan media sosial diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, rasa kepemilikian dan kebanggaan para nasabah atas brand Bank Danamon itu sendiri. Selain itu juga dapat mengetahui sejauhmana preferensi nasabah dalam memilih sebuah bank, mendengar suara nasabah dan sebagai saluran paling efektif mengakrabkan dengan nasabah.
Kedua, Viral Marketing. Keberadaan social media sejauh ini dianggap sebagai media promosi paling cepat karena bisa menjadi viral yang dalam sekejab bisa menyebar ke seluruh antero negeri. Kegiatan “Nangkring Kompasiana bersama Danamon” misalnya mampu menduduki posisi ke-2 trending topics di twitter hari itu. Ini menunjukkan betapa hebatnya social media mempromosikan suatu event atau kegiatan.
Ketiga, Menurunkan Biaya Promosi. Media social dipastikan zero price untuk promosi. Promosi menggunakan media konvensional misalnya, membutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya, setidaknya bisa berjumlah milyaran rupiah. Promosi melalui media social dipastikan akan sangat membantu menekan biaya promosi tersebut.
Keempat, Mempercepat Proses Pengambilan Keputusan. Respon cepat masyarakat terhadap kehadiran produk-produk bank bisa dijadikan alat untuk mengambil keputusan terbaik perihal berbagai isu yang berkembang. Selain itu, keaktifan nasabah untuk turut serta ikut terlibat di dalam perusahaan untuk menciptakan berbagai inovasi (co-cretaion) sangat besar. Para nasasabah dapat memberi gagasan, penolakan, saran, dan lain sebagainya dalam penciptaan suatu ide, sehingga sesuatu yang dibuat secara customize tentu tidak akan ada lagi alasan penolakannya.
Sementara point minus yang kemungkinan muncul adalah munculnya berbagai kritik atas kualitas produk, kualitas layanan dan lain sebagainya yang setiap saat bisa terjadi, dan kadangkala hal ini secepat kilat bisa menjadi viral di media sosial yang dapat meruntuhkan pamor dan wibawa bank. Hal ini tentunya harus diantisipasi sebaik mungkin oleh tim digital communication bank Danamon sehingga semua persoalan, kritik dan masukan benar-benar dijadikan alat memperbaiki kinerja bank secara umum. “Kritik itu ibarat jamu yang pahit namun sangat bagus bagi kesehatan kita”.
Tawaran Strategi Jitu
Niat kuat Bank Danamon untuk memanfaatkan media social sebagai ujung tombak peningkatan kemajuan perusahaan sudah ditabuh, kini saatnya merancang master plan pengembangan program social media yang efektif dan tepat dalam rangka membantu tercapainya tujuan-tujuan perusahaan. Berikut ini beberapa tawaran strategi yang bisa dijalankan yaitu:
- 1. Mengintensifkan dan mengoptimalkan saluran media social yang ada. Update produk, data, informasi seputar aktifitas Bank Danamon harus selalu diperhatikan sehingga masyarakat terutama nasabah bank Danamon bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk berbagai kepentingan. Termasuk salah satunya untuk menarik nasabah baru lainnya. Bila hal ini bisa dilakukan maka saya yakin “Keluarga Besar Bank Danamon” yang dicita-citakan akan cepat tercapai. Karena mereka bisa saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya.
- 2. Merespon cepat setiap keluhan, kritikan dan masukan masyarakat. Sebagai konsekuensi dari penggunaan media social yang bebas maka sangat mungkin muncul berbagai keluhan, masukan dan kritikan terhadap aktifitas bank. Maka dari itu, tim Public Relations atau Tim Digital Communication yang ada harus memiliki kecepatan dalam merespon dan menjawab setiap permasalahan yang muncul. Jangan sampai setiap persoalan dibiarkan berlarut larut sehingga menimbulkan kekecewaan yang amat sangat. Intinya harus benar benar melayani dengan pelayanan prima. Kunci kepercayaan public benar benara ada di tangan tim ini. Bila gagal maka kehancuran akan datang. Namun bila sukses maka akan menjadi viral kepuasan nasabah yang mampu meningkatkan nama baik bank.
- 3. Menetapkan skala prioritas segmentasi group komunitas media social. Menurut saya, kalangan muda bisa menjadi target utama karena mereka merupakan generasi yang sangat melek teknologi IT dan memiliki tingkat ketergantungan terhadap media social yang tinggi. Saya yakin bila kalangan muda bisa dikuasai dengan beragam teknik dan strategi yang kreatif maka akan meningkatkan performa bank secara keseluruhan.
- 4. Inovasi produk berbasis media social. Kehadiran media social yang sangat membumi membuat masyarakat menjadi malas untuk keluar rumah untuk menuju kantor bank. Jadi Kenapa harus keluar rumah jika semua transaksi dapat dilakukan di HP atau komputer anda? Maka dari itu, perlu dibuat terobosan program yang bisa memudahkan masyarakat dan nasabah untuk bertransaksi perbankan. Misal nasabah bisa langsung meminjam atau meminjamkan uangnya dengan fasilitas bank secara realtime tanpa harus kecabang. Sehingga peran bank dan social media tidak dapat dipisahkan lagi, menjadi lembaga intermediasi, bukan hanya jembatan bagi pihak surplus atau defisit tetapi juga jembatan antara pembeli dan penjual. Saya kira tim Kreatif Bank Danamon sangat kreatif dalam meramu produk kreatif dan menarik ini.
Demikianlah sedikit sharing idea perihal pemanfaatan media social oleh Bank Danamon. Saya yakin segala sesuatu yang diniatkan dengan kuat, ditegaskan dalam kerja nyata, dan dikawal dengan sungguh-sungguh akan membawa kesuksesan. Saya yakin Bank Danamon semakin Mantap Melaju Bersama Media Sosial. Selamat “Hari Ulang Tahun yang ke-60 untuk Bank Danamon” Semoga tetap menjadi Bank yang Setia Melayani Masyarakat dan mengabdi untuk negeri meraih kesejahteraan. Sukses untuk Bank Danamon.
https://www.facebook.com/sholehudin.a.aziz
https://twitter.com/sholehudinaziz
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI