Mohon tunggu...
Sholahuddin Al Fatih
Sholahuddin Al Fatih Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Penulis, Public Speaker

Menulis adalah seni bercerita dan merangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Catur dan Bulu Tangkis: Olahraga Pemersatu Bangsa

6 April 2021   08:50 Diperbarui: 6 April 2021   08:56 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini cerita, tentang olahraga yang akhir-akhir ini viral di media. Apa itu?

Kemenangan telak Grand Master (GM) Irene Kharisma 3-0 melawan Dadang Subur alias Dewa Kipas dalam Channel Youtube Deddy Corbuizer mencatatkan beragam rekor dan catatan gemilang. Beberapa catatan tersebut diantaranya; jumlah penonton terbanyak untuk pertandingan catur secara online melalui Youtube, bayaran tertinggi untuk pertandingan catur yang tidak resmi, dimana dalam pertandingan tersebut sang juara mendapatkan 200 juta rupiah, sementara yang kalah mendapatkan hadiah sebesar 100 juta rupiah. 

Di sisi lain, pertandingan tersebut juga menjadi magnet bagi masyarakat untuk mengulik, bahkan mungkin untuk subscribe dan follow akun media sosial milik Deddy Corbuizer selaku inisiator pertandingan tersebut dan akun Chelsie Monica selaku komentator pertandingan. Tak lupa, akun e-commerce Tokopedia selaku sponsor bisa mendapatkan kepercayaan dan promosi yang efektif sebagai efek tingginya animo masyarakat menyaksikan pertandingan catur tersebut.

Membludaknya atensi masyarakat dalam pertandingan antara GM Irene dengan Dewa Kipas, tak terlepas dari kisah Dewa Kipas dan kiprahnya dalam akun catur online, chess.com. Terlepas, apakah Dewa Kipas benar-benar melakukan kecurangan saat mengalahkan GothamChess atau tidak, setidaknya kita bisa menyaksikan ekspresi kesungguhan GM Irene saat melawan Dewa Kipas. 

Bahkan GM Irene juga memberikan pernyataan kalau Dewa Kipas memang benar bisa bermain catur. Dampaknya, catur kini menjadi buah bibir masyarakat. Viralitas dan bumbu-bumbu di sekelilingnya, turut membantu masyarakat untuk kembali menengok papan catur. Padahal, sejatinya catur bukanlah merupakan olahraga populer di Indonesia. Hanya sebagian kelompok masyarakat yang bermain catur, entah untuk mengisi waktu luang atau sekedar di pertandingkan sebagai perayaan, misalnya dalam hari ulang tahun institusi dan sebagainya.

Tak hanya catur, satu lagi olahraga yang akhir-akhir ini menarik magnet masyarakat, yaitu bulu tangkis. Kisruh dalam penyelenggaraan All England 2021 yang memaksa timnas bulu tangkis Indonesia harus angkat koper dari Inggris, membuat netizen berang. Seluruh atlet bulu tangkis Indonesia dipaksa walk out (WO) dari ajang bergengsi tersebut karena di duga terpapar Covid-19. 

Masyarakat dan pemerintah berang. Netizen +62 (sebutan unik untuk warga Indonesia di dunia maya) bahkan menyerang akun BWF, federasi bulu tangkis dunia dan All England. Akun BWF terpaksa membatasi komentar karena dibanjiri komentar "unfair" dari netizen +62. Lebih parah lagi, akun official All England bahkan sampai dihapus, entah karena mendapatkan report dari netizen +62 atau karena memang di non-aktifkan karena tidak kuat menahan serangan netizen +62.

Pemerintah tak tinggal diam. Melalui KOI, kabarnya pemerintah telah melayangkan gugatan ke Badan Arbitrase Pengadilan Olahraga Internasional. Kedubes Inggris dan BWF bahkan sudah mengirimkan surat permohonan maaf secara resmi ke pemerintah dan masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, due process of law harus tetap berjalan. Masyarakat juga pasti tidak akan tinggal diam. Sebab bulu tangkis memang dikenal sebagai olahraga yang cukup populer di Indonesia, setelah sepak bola tentunya. Pamor sepak bola agak meredup karena berhentinya kompetisi Liga 1. Pertandingan internasional yang melibatkan timnas sepak bola Indonesia, juga sedang vakum. Kiprah Piala Menpora, belum bisa menggeser animo masyarakat dari catur dan bulu tangkis akhir-akhir ini. Keduanya boleh disebut sebagai olahraga pemersatu bangsa.

Masyarakat bersatu, memberikan perhatian terhadap kedua jenis olahraga tersebut. Ini sinyal positif, di saat banyak isu yang mencoba memecah belah bangsa. Devide et impera. Oleh karenanya, pemerintah perlu masuk dan terlibat dalam momen ini. Entah melalui federasi, baik PERCASI maupun PBSI atau langsung melalui Kemenpora dan Presiden. 

Beberapa langkah strategis bisa diambil, untuk ikut campur dalam momen viralnya olahraga catur dan bulu tangkis ini, seperti; Pertama. Membuat eksibisi dan pertandingan. Ide dari Deddy Corbuizer sangat brilian. Melalui pertandingan, kita bisa menilai dan menikmati skill dari para pemain. Sehingga, mumpung sedang viral, baiknya pemerintah menggelar beberapa pertandingan, catur dan bulu tangkis. Tentu, dengan menerapkan prokes yang ketat. Jika pemerintah tak sanggup, sepertinya pihak swasta bisa memfasilitasi. Semakin banyak pertandingan, semakin populer olahraga tersebut, semakin banyak pula potensi dan bibit-bibit atlet yang muncul.

Kedua. Regulasi. Pemerintah perlu menerbitkan regulasi terkait olahraga di Indonesia. RUU Keolahragaan menjadi hal yang menarik untuk masuk dalam prolegnas. Indonesia butuh bibit atlet muda yang potensial. Dalam cabor bulu tangkis misalnya, All England menampilkan Lee Zii Jia, atlet tunggal putra Malaysia yang tampil gemilang. Indonesia butuh generasi penerus untuk melanjutkan performa gemilang Athony Sinisuka Ginting, Jonathan Christie dan kolega. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun