Mohon tunggu...
SHOHIBUL ULUM
SHOHIBUL ULUM Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Newbie

Tentang Politik Luar Negeri dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Padi di Masa Pandemi

10 November 2022   08:45 Diperbarui: 10 November 2022   09:03 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Tematik Produktivitas Padi Pulau Jawa tahun 2020  (dokpri)

Tematik Luas Panen padi Pulau Jawa tahun 2021 (dokpri)
Tematik Luas Panen padi Pulau Jawa tahun 2021 (dokpri)

Tetap produksi meski pandemi

Apabila potensi luas panen cukup besar, apakah bisa menjamin produksi padi yang tinggi bisa dicapai? Terutama di masa pandemi pada tahun 2020-2021. Untuk menjawab pertanyaan ini, perhatikan kembali peta tematik kondisi produksi padi di tahun 2020 berikut ini. Sekilas, dapat diketahui bahwa tidak semua daerah yang memiliki potensi luas panen tinggi menghasilkan produksi tinggi. Sebagai contoh, daerah Banten hanya bagian barat daya saja yang menghasilkan produski tinggi di atas 430.000 ton. Sebaliknya, terdapat daerah-daerah yang notabene tidak memiliki potensi luas yang cukup tinggi memili produksi mendekati 430.000 ton. Seperti yang terlihat di daerah Majalengka, Batang, Banyumas, Kebumen, daerah sepanjang aliran sungai Bengawan Solo dari Wonogiri hingga Gresik. Kondisi lain yang juga menghasilkan padi cukup tinggi berada di ujung timur Pulau Jawa yaitu di daerah Jember dan Banyuwangi.

Peta Tematik Produksi Padi di Pulau Jawa tahun 2020 (dokpri)
Peta Tematik Produksi Padi di Pulau Jawa tahun 2020 (dokpri)

Sebagai perbandingan, perhatikan peta tematik produksi padi di Pulau Jawa tahun 2021 berikut. Nampak jelas bahwa perubahan jumlah produksi padi terjadi di Pulau Jawa. Bagian barat daya Banten sekarang tidak lagi menghasilkan produksi di atas 430.000 ton. Bagian selatan Jawa Barat (kecuali Pangandaran) sudah mampu menghasilkan produksi padi di atas 430.000 ton, artinya terjadi optimalisasi penggunaan lahan dan kegiatan pertanian padi di daerah tersebut. Pertambahan wilayah yang menghasilkan padi mendekati 430.000 ton juga terjadi di bagian utara Jawa Barat. Wilayah Jawa Tengah relatif tidak banyak berubah dibandingkan tahun 2020. Sementara itu, wilayah Jawa Timur yang berpotensi mendekati produksi 270.000 ton berada di eks-karesidenan Malang yaitu Kabupaten Malang dan Lumajang dibarengi dengan daerah sekiar Madiun seperti Ponorogo, Magetan, Nganjuk dan Mojokerto.

Peta Tematik Produksi Padi Pulau Jawa tahun 2021
Peta Tematik Produksi Padi Pulau Jawa tahun 2021

Kesimpulan yang dapat diambil dari dua kondisi produksi padi tersebut adalah terjadi perubahan yang signifikan ketika pandemi COVID-19 akan berakhir pada tahun 2021. Apabila diasumsikan faktor produksi yang digunakan tetap sama pada tahun 2020, maka diduga kenaikan produksi di beberapa wilyah Jawa Barat dan Jawa Timur diakibatkan oleh kegiatan bercocok tanam yang perlahan mulai normal. Artinya, mobilitas masyarakat khususnya di pedesaan telah meningkat. Mobilitas petani merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan produksi padi. Kita sudah paham bahwa PSBB menyebabkan pilihan pergi ke suatu tembat menjadi berkurang. Sehingga, cenderung untuk memanfaatkan sumber daya yang lebih dekat. Masalahnya ada, kualitas sumber daya yang ada di sekitar kita tentu berbeda dengan sumber daya yang berada di tempat jauh, semisal perkotaan. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh COVID-19 terhadap kondisi padi di Pulau Jawa, dibutuhkan sebuah ukuran lain yang dapat digunakan sebagai pembanding antara tahun 2020 dengan 2021.

Indikator absolut

Perlu dipahami bahwa, ukuran luas panen dan produksi padi merupakan ukuran relatif untuk dijadikan pembanding. Hal ini karena luas panen dan produksi padi hanya merepresentasikan kondisi pada satu waktu dan lokasi saja. Tidak dapat menjawab pertanyaan apakah di tahun 2021 kondisi padi lebih baik atau lebih buruk dibandingkan dengan tahun 2020. Oleh karena itu, digunakan ukuran produktivitas untuk melihat optimaslisasi penggunaan luas lahan pada setiap wilayah di seluruh Pulau Jawa. Produktivitas merupakan hasil pembagian (division) antara produksi setiap faktor produksi (lahan) yang digunakan. Nilai produktivitas merupakan pembanding sederhana dari tingkat efisiensi produksi padi antar wilayah di Pulau Jawa. Perhatikan kembali nilai produktivitas padi tahun 2020 dari setiap wilayah di Pulau Jawa berikut ini:

Peta Tematik Produktivitas Padi Pulau Jawa tahun 2020  (dokpri)
Peta Tematik Produktivitas Padi Pulau Jawa tahun 2020  (dokpri)

Berdasarkan peta tematik, secara sederhana terlihat bahwa nilai produktivitas tertinggi (6 ton/ha – 7 ton/ha) padi di Pulau Jawa banyak ditemui di daerah Jawa Timur dan perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah. Meskipun ada satu wilayah di Jawa Barat dan di daerah Cilacap yang juga memiliki produktivitas tinggi. Daerah dengan produktivitas tertinggi di Jawa Timur meliputi Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Kediri, Jombang, dan daerah dekat perbatasan seperti Magetan, Ngawi dan Madiun. Sementara di Jawa Tengah, daerah dengan produktivitas tinggi meliputi Sragen, Grobogan, Semarang, Demak dan daerah di bagian barat seperti Cilacap. Di Jawa Barat, hanya daerah Tasikmalaya saja yang mampu mencapai produktivitas tertinggi. 

Meskipun ada daerah kecil yang juga mampu mencapai produktivitas tertinggi seperti Kota Depok. Secara umum, hasil ini memperlihatkan bahwa potensi luas panen padi yang luas masih belum menjamin tingkat produksi yang maksimal di tahun 2020. Bahkan, daerah di Jawa Barat yang terkenal sebagai penghasil padi seperti Cianjur hanya memiliki produktivitas pada kisaran 5 ton/ha. Angka produktivitas padi yang masih berada jauh di bawah daerah Depok yang notabene memiliki luas panen lebih sedikit dibandingkan dengan Cianjur.

Tentu banyak pertanyaan di benak kita, mengapa produktivitas padi sangat beragam antar wilayah di Pulau Jawa. Keberagaman produktivitas padi di Pulau Jawa juga disebabkan oleh faktor yang beragam pula. Saya tidak akan membahas lebih lanjut dalam tulisan ini, karena harus dibuktikan melalui penggunaan metode riset yang tepat. Selanjutnya perhatikan peta tematik produktivitas padi di Pulau Jawa pada tahun 2021 berikut ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun