Hukum Menindik Hewan Kurban dalam Islam
Dalam fiqih Islam, menandai hewan kurban dikenal dengan istilah isy'ar. Praktik ini dilakukan dengan tujuan identifikasi, seperti penomoran atau penandaan kepemilikan.  Menurut ulama, jika tindikan tidak menyebabkan luka serius atau cacat permanen, maka kurban tetap sah.  Namun, jika tindikan menyebabkan cacat yang signifikan, seperti sobeknya telinga lebih dari setengah bagian, maka hewan tersebut tidak sah dijadikan kurban. Â
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim juga menyebutkan bahwa isy'ar diperbolehkan selama tidak menyakiti hewan secara berlebihan.
Dampak Kesehatan dari Tindikan pada Hewan
Dari sisi kesehatan hewan, menindik tanpa prosedur yang tepat dapat menyebabkan:
- Infeksi dan peradangan: Area tindikan yang tidak steril dapat menjadi sumber infeksi.
- Stres pada hewan: Proses menindik dapat menyebabkan stres yang memengaruhi kualitas daging.
- Risiko luka serius: Jika alat yang digunakan tidak sesuai, dapat menyebabkan luka yang lebih parah.
Sebuah studi di Kota Serang menunjukkan bahwa penerapan prinsip kesejahteraan hewan sebelum pemotongan masih perlu ditingkatkan, termasuk dalam hal penanganan hewan kurban.
Oleh karna itu menindik hewan kurban demi estetika atau konten media sosial bukanlah praktik yang dianjurkan dalam Islam. Â Selain berisiko menimbulkan cacat yang membatalkan keabsahan kurban, tindakan ini juga dapat menyakiti hewan dan melanggar prinsip kesejahteraan hewan.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk memperlakukan hewan dengan kasih sayang dan menghormati makna ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan dan kepedulian sosial. Â Mari kita jaga esensi kurban dengan memilih hewan yang sehat dan memperlakukannya dengan baik hingga saat penyembelihan.
Dampak Bagi Manusia yang Memakan Daging Hewan Kurban yang Ditindik yakni dengan menindik hewan kurban tidak secara langsung membuat dagingnya haram dimakan, selama hewan tersebut disembelih dengan cara yang sah menurut syariat. Namun, jika tindikan menyebabkan infeksi atau luka serius, ada dampak kesehatan yang perlu diperhatikan bagi manusia yang mengonsumsi dagingnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI