Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relationship Skill: Akrab bersama Kami, Kemudian Mereka

24 Desember 2021   07:23 Diperbarui: 24 Desember 2021   09:42 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexel via id.pinterest.com

Pernahkah mendengan sebuah pepatah yang seperti ini, ingatlah sebelum kita mengikat tali untuk melintasi sebuah pulau, kita harus memastikan bahwa tali berdiri terpasang dengan kuat, dan kokoh.  Mungkin pepatah ini bisa dijadikan inspirasu dalam menerapkan pola asuh  unda jugadapat menjadi panduan untuk melatih anak membangun relasi atau hubungan mereka dengan orang lain. Lalu apa maksudnya ? dan apa hubungannya dengan Akrab Bersama Kami , Kemudian Mereka? Akrab sendiri menurut keilmuannya merupakan sebuah kedekatan yang amat begitu erat bahkan bisa dikatakan intim , sehingga yang dimaksudkan disini bagaimana membentuk anak yang akrab dengan kami yakni dalam artian orang tua . keluarga , ayah dan bundanya setelah itu dengan orang lain dan juga siapapun yang ada dilingkungan sekitarnya

Sebagai orang tua dan guru, kita biasanya sangat senang apabila memiliki anak dan siswa yang baik, ramah dan mudah membangun hubungan relasi dengan orang lain, tetapi hubungan kita dengan anak dan siswa terlalu formal dan tidak hangat  atau cenderung kurang baik. Ini jelas tidak begitu bagus. Mengapa begitu? Sebab ada beberapa faktor yang kemudian mengarah pada fakta bahwa pola-pola sosial anak diatur dan bahwa anak itu terlalu memaksakan untuk berperilaku dan berperilaku seperti yang diinginkan. Kita tidak bisa membangun hubungan yang baik dengan anak-anak dan siswa. Alasan saya memberikannya sebagai contoh adalah karena kita tidak terlalu peka terhadap bagaimana kita harus bersikap dengan anak-anak dan siswa kita.

Oleh karena itu banyak para ahli psikolog , ahli parenting mengatakan bahwa baik orang tua dengan guru penting untuk mengetahui makna sebenarnya sebuah relationship skill , sehingga diharapkan nanti dapat dengan mudah mendidik anak dalam membangun hubungan dengan orang lain. Keterampilan hubungan (relationship skills) adalah sebuah kemampuan untuk memelihara hubungan melalui komunikasi individu atau kelompok dimana nantinya dapat diterima oleh lingkungan dan saling menguntungkan.

Menurut CASEL, keterampilan hubungan terdiri dari beberapa unsur: komunikasi (communication), keterlibatan sosial (social involvement), membangun hubungan (relationship building), dan kerja tim (teamwork atau groupwork), dapat dilihat ketika anak berada di lingkungan sekolah, mereka tentunya akan berinteraksi dengan lebih banyak teman, memungkinkan mereka untuk mengenali perasaan mereka dan mengembangkan kemampuan mereka untuk mengelola perasaan mereka. Misalnya, jika seorang bayi berusia lima bulan menangis dengan keras, ibunya akan datang dan melihat mengapa bayi itu menangis, dan setelah diperiksa, saya menemukan bahwa popok bayi itu basah. Sehingga tanpa disadari bahwa tangisan bayi adalah bagian dari keterampilan hubungan anak dengan orang lain yakni berupa menyampaikan pesan.

Konteks kata-kata yang pertama saya jelaskan adalah sebagai orang tua atau guru, pertama-tama kita harus bisa membangun hubungan yang baik dengan anak dan siswa kita. Hubungan yang baik ini tidak hanya fisik tetapi juga spiritual. Melihat anak dan siswa kita ramah dan senang dengan orang lain bukanlah hal yang aneh, tetapi membuat kita tidak nyaman. Anak-anak sangat sensitif terhadap emosi mereka. Salah satu kunci untuk menjadi lebih baik di sekitar anak kecil adalah membuat mereka nyaman. Karena jika dia merasa nyaman dengan sesuatu atau seseorang, dia akan lebih patuh atau santai dalam menghadapi orang tersebut. Jadi yang penting dia merasa nyaman dengan kita dulu. Ketika dia senang dengan kita, dia biasanya berpegang pada apa yang kita inginkan.

Jika sudah seperti itu maka anak  akan dengan senang hati mau melakukan apa yang ingin kita lakukan di sana,sehingga nantinya sedikit demi sedikit kita akan  dapat membantunya dan mengajarkannya bagaimana membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Mulailah dari yang paling sederhana dengan mulai mengajarkan kebiasaan yang baik untuk digunakan ketika berhadapan dengan teman muda, teman sebaya, atau orang tua. Jika Kita memberi contoh tentang apa yang harus dilakukan anak-anak, maka mereka akan dengan mudah mengerti dan juga memahami.  Membangun keakraban dengan anak-anak adalah sesuatu yang harus ditumbuhkan baik oleh orang tua maupun oleh guru sejak usia dini. Karena diusia yang masih dini tidak sulit lagi bagi orang tua dan guru kita yang ingin membina ini secara arab , dekat dan intim dimulai tidak hanya dengan anak-anak, tetapi orang lain di dekatnya yang dibuat oleh anak-anak dan siswa kita.

Selain itu ada pula trik dan tips seru dalam mempermudah anak anak dalam berhubungan dengan orang lain yang baik , yakni salah satunya melalui permainan trasidisional, sebab Aktivitas bermain merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh setiap orang, terutama dalam permainan tradisional. Dalam metode bermain, anak dilatih untuk membangun keterampilan relasi, baik komunikasi maupun partisipasi. Keterampilan bukanlah keterampilan lahir, tetapi keterampilan yang diperoleh melalui proses belajar orang tua, teman, dan masyarakat. Permainan tradisional adalah permainan zaman dahulu yang dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa secara berkelompok.

Permainan tradisional mengutamakan interaksi sosial seperti kerjasama dan kekompakan, serta melatih emosi moral anak. Selain bermain jujur, mereka juga harus bertanggung jawab terhadap anggota kelompok. Permainan tradisional ini memiliki nilai luhur dan pesan moral. Belajar dengan cara bermain tradisional membutuhkan perhatian dan pengertian baik dari orang tua maupun guru untuk memberikan bimbingan dan motivasi untuk mengungkapkan keterampilan hubungan. Nah selain itu juga penting bagi orang tua untuk berbicara banyak tentang anak-anak mereka dan mengikuti mereka pada saat ini. Bisa melalui empati, tahu kapan harus berhenti, dan belajar saling mendekati agar tidak menyakiti teman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun