Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sikecil Sering Bertanya, Kritis atau Kepo?

2 November 2020   21:12 Diperbarui: 2 November 2020   21:32 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fthegritandgraceproject.org%2Fmotherhood%2Fyou-dont-have-to-make-an-income-to-contribute-to-your-family&psig=AOvVaw2KRb63S8QtrgCxex-qL1Hv&ust=160441

"Bunda, kenapa aku tidak boleh pegang itu?"

"Benda ini untuk apa ?"

"Lah yang itu kok boleh dimakan , yang ini enggak? kenapa?"

Dikehidupan sehari - hari , pasti kita sering menjumpai anak kecil yang banyak melontarkan berbagai pertanyaan berantai kepada orang disekitarnya, terlebih orang tuanya. Mereka menganggap bahwa orang dewasa adalah gudang pengetahuan, yang di yakini mampu memberikan jawaban serta kepuasan atas keingintahuan mereka tentang sebuah hal yang tidak mereka ketahui sebelumnya . Namun tak jarang jika biasanya banyak dari kita yang akan merasa jengkel ,apabila mereka terus menerus bertanya. Bahkan tak heran  ketika kita fisik serta kondisi hati sudah lelah , perlakuan kasar  serta bentakan pun kerap dijadikan senjata agar mereka berhenti untuk melontarkan pertanyaannya . Padahal diusia seperti mereka hal tersebut merupakan sebuah perilaku yang wajar, sebab dari rasa keingintahuan mereka inilah sebuah pengetahuan , wawasan serta ke kreativitasan akan tumbuh dan berkembang. 

Anak - anak memang selalu diliputi oleh rasa keingintahuan yang besar, dorongan mereka untuk mendapat pengetahuan serta belajar banyak hal baru biasanya akan hadir dengan bentuk pertanyaan " kenapa" yang tidak akan ada habisnya. Pertanyaan " kenapa " sebenarnya tidak melulu karena anak penasaran akan sebuah hal , namun juga merupakan cara mereka untuk berkomunikasi dengan orang - orang disekitarnya. 


Orang tua seharusnya senang jika sang buah hati kerap dan aktif bertanya, sebab hal tersebut akan berdampak positif , serta memudahkan mereka dalam mengembangkan kekritisan dan kekreativitasan, yang nantinya  sangat berpengaruh pada kemampuan anak dalam menumbuh kembangkan proses pendidikan yang demokratis. Sebab penerapan pendidikan secara demokratis adalah sebuah keharusan yang harus diupayakan dalam sebuah kelompok belajar serta pembelajaran, yang pembiasannya dimulai sejak anak usia dini .

Dengan banyaknya rasa keingintahuan lah , proses berpikir kritis akan terbentuk  - Carl Rogers , dalam teori humanistic

Proses bertanya sendiri juga merupakan fitrah kehidupan seorang anak , hal ini terjadi di karenakan pada masa pertumbuhannya , sebab  sel sel neuron otak anak tidak begitu saja langsung menelan sebuah informasi , oleh karena anak anak selalu mempertanyakan segala hal yang ia rasa belum diketahui sebelum disimpan lekat dalam file memory nya . Selain itu pada masa ini perkembangan otak mereka sangat pesat, selalu haus akan informasi dan banyaknya pengetahuan, Makanya tak mengherankan jika jika mereka kerap bertanya.
Bersyukurlah kita sebagai orang tua ketika sang anak melewati masa bertanya , masa yang terjadi sekali seumur hidup mereka , bahkan menurut para  ahli , jika anak kurang suka bertanya atau mungkin jarang maka orang tuanya lah dianjurkan untuk memancing supaya anak suka bertanya. 

Banyaknya  pertanyaan yang dilontarkan ananda dapat membangun sikap kritis dan aktifnya, seperti yang telah diuraikan pada pernyataan diatas. Jia kritis yang dimiliki anak anak , akan menjadikan mereka tumbuh menjadi cerdas serta pemberani dikemudian hari, Oleh karenanya bila kita tidak memberikan respon positif pada mereka , sama seperti kita tidak mendukung perkembangan baiknya menuju berpikir secara kritis ataupun kreatif .  Padahal dengan  bertanya rasa ingin tahu yang dimiliki anak ankan tersalurkan, nah kondisi ini merupaka stimulan untuk mengembangkan proses berfikir dan belajarnya.  Ketika rasa ingin tahu anak lebih besar maka informasi dari apapun yang ia terima akan tersimpan semakin kuat didalam memorynya .

Namun anak yang suka bertanya tetapi hanya mengulang pertanyaan tanpa bertanya lebih dalam bukanlah anak yang kritis, sebab mereka yang kritis tidak akan sekedar bertanya , namun membutuhkan penjelasan yang lebih detail, jika dirasa belum puas maka mereka akan terus menerus bertanya.  Menurut Tony Busan, seorang penemu mind map dalam penelitiannya bahwa kreativitas anak yang timbul dari keingintahuan mereka akan turun seiring dengan pertambahan usianya, jadi masa menstimulasi daya kreatifitas yaa mulai sejak dini . Yukk bund dampingi terus sang buah hati tercinta :)

Kebanyakan orang tua yang menjadi prolematika tumbuh kembang sang buah hati , salah satunya yaitu saking uniknya pertanyaan anak, kadang orang tua malah kebingungan dalam menjawab , sehingga tak jarang bila yang diberikan hanya jawaban sekedarnya, Padahal anak - anak sedang kelaparan akan asupan gizi untuk otaknya, maka berikanlah jawaban sebaik baiknya.

Selain itu sebagai orang tua juga harus memahami bahwa "masa bertanya anak anak ini hanya sebentar", oleh karena itu selalu bangun pola pikir  anak anak dengan berikan jawaban terbaik dari pertanyaan mereka, selain itu juga terus memancing keingin tahuan mereka .

Nah berikut adalah respon yang bisa kita berikan ketika anak terus bertanya, dan tanpa kehilangan kesabaran :
Pertama dengan bertanya balik , sebab merupakan respon yang paling baik ketika mereka  bertanya, terlebih menggunakan  " kenapa" . Seperti
ANAK : Bunda, kenapa sih burung itu makan serangga ?
MAMA : Menurut adek kenapa coba ?
Anak : Mungkin karena rasanya enak bund
Nah dari situ dapat digambarkan bahwa anak bertanya tak selalu butuh jawaban, ada kalanya mereka mereka hanya ingin membicarakan sesuatu , dengan merespon bertanya balik maka dapat membantu mereka dalam mengasah daya kekreatifitasnya .

Kedua dengan menuliskannya, Jika anak mengajukan sebuah pertanyaan atau mungkin penasaran terhadap sebuah hal , dan kita tidak punya jawaban, coba suruh mereka untuk menulisnya dulu untuk saat itu , dengan begitu anak mulai paham bahwa menulis itu penting , dan mereka juga akan mereasa lebih dihargai. 

Ketiga bisa dengan cara pancing rasa ingin tahunya , seperti percakapan dibawah :
Anak bertanya sambil menunjuk gambar "bunda ini apa?", Sang bunda menjawab " Oh ini siput dek, Eh adek tau gak kalo siput takut matahari lohhh ..." , pasti sang anak semakin penasaran dan tertarik 

Nah, dari sini kita paham bahwa sebagai orang tua, kita punya PR panjang selain dalam proses perkembangan dan pertumbuhan, juga dalam membangun kekritisan serta kreativitas mereka , Oleh karena itu buang jauh jauh rasa kesal menghadapi kecrewetan mereka , hadapi saja dengan kesabaran, agar perkembangan nya optimal sehingga mampu melaksanakan proses pembelajaran degan baik sesuai dengan usianya. Ingat masa anak anak hanya terjadi sekali yaa bund :)

Semoga Bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun