Mohon tunggu...
shofiaputri nurani
shofiaputri nurani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI

Mahasisiwi uin maliki PIAUD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keterkaitan Antara Otak dan Kemampuan Berbahasa

21 Mei 2022   18:40 Diperbarui: 21 Mei 2022   18:43 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

            Seperti yang kita ketahui bahwa otak besar kita memiliki dua bagian utama yaitu otak kiri dan otak kanan. Pada umumnya otak kiri bertanggun jawab untuk memproses bahasa, matematika dan logika. Sedangkan otak kanan memungkinkan kita untuk kemampuan spasial, mengenali wajah, visualisasi dan musik. Di dalam otak ada dua daerah kritis yang diseut area broca dan area wernicke. Area broca bertanggung jawab dalam hal fungsi motorik yang dapat merumuskan suku kata dengan mulut kita, sedangkan arean wernicke bertanggung jawab untuk pemahaman bahasa atau memproses kata-kata yang akan diucapkan. Area broca dan wernicke ini sama-sama memiliki fungsi untuk membentuk sistem bahasa yang menganalisis kata dan menghasilkan ucapan.

            Area broca merupakan bagian dari korteks motorik yang fungsinya untuk mengatur otot wajah, rahang, lidah, dan pangkal tenggorokan. Sedangkan area wernicke bertugas untuk memahami kemampuan berbahasa.Jika pada area broca mengalami kerusakan maka akibatnya seseorang akan sulit untuk mengucapkan suatu kata, sedangkan pada area wernicke seseorang akan mengeluarkan kata-kata acak tanpa memiliki makna, tetapi mereka paham terhadap apa yang dibicarakan orang lain. Peristiwa ini disebut Aphasia atau gangguan bicara yang menyerang dua area tersebut.

            Aphasia memiliki beberapa jenis yaitu, aphasia broca dan aphasia wernicke. Aphasia broca biasanya ditandai dengan pemahaman bahasanya terganggu dan tidak ada gangguan spontan berbicara. Orang yang mengalami gangguan aphasia broca akan sangat susah sekali dan tidak lancar untuk memproduksi kata-kata. Aphasia broca ini terjadi karena adanya infark di dalam arteri dari sulkuls prasentrals. Sedangkan Aphasia wernicke ditandai dengan menurunnya pemahaman, bicaranya tetap lancar dan normal akan tetapi kata yang diucapkan tersebut tidak memiliki arti atau ngawur. Penderita Aphasia wernicke juga kesulitan dalam memahami arti dari sebuah kata. Penyebab dari aphasia wernicke ini karena adanya infark dalam distribusi arteri temporalis posterior.

            Pada tahun 1860 salah satu dokter bedah dari prancis yaitu Paul Broca adalah orang pertama yang menghubungkan antara bagian otak dan bahasa setelah dia melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang menglami gangguan dalam kemampuan berbahasa, dan menemukan hampir seluruh otak dibagian lobus frontal kirinya mengalami kerusakan dan hal ini lah yang menyebabkan orang tersebut mengalami gangguan kemampuan berbahasanya.

            Carl Wernicke merupakan dokter dari jerman yang melaporkan bahwa kerusakan pada otak bagian otak kiri  ditemukan pada pasien yang mengalami kesulitan dalam pemahaman berbahasa. Area Wernicke adalah bagian otak yang krusial dan terlibat untuk pemahaman bahasa.

            Hasil penelitian broca merupakan salah satu cara dalam pembuatan neurolinguistik dan pengetahuan kognitif. Broca dan wernicke bekerjasama mendirikan bidang aphasialogy dan gagasan bahwa bahasa dapat dipelajari melalui pemeriksaan karakteristik fisik otak   

           

           

           

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun