Mohon tunggu...
Shobibatur Rohmah
Shobibatur Rohmah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2018

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Traumathic?

8 Mei 2019   03:11 Diperbarui: 8 Mei 2019   04:09 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perselisihan terkadang ada dari kesalahan persepsi yang membuat keadaan trauma berkepanjangan. Hal inilah yang begitu sangat mempengaruhi sistem kerja psikologis yang ada pada dirinya. Sistem kerja psikologis tergantung terhadap relasi yang diimplementasikan. Jika menganggap positif maka dampak yang di dapat pun positif begitu sebaliknya.

Setiap orang mempunyai pengalaman baik dan buruk. Seburuk apapun masalah yang di dapat pada sejatinya membawa seseorang menuju pendewasaan diri yakni bisa mengambil keputusan dan tindakan untuk selanjutnya.

Pengalaman bercinta yang menyedihkan ataupun perceraian cenderung membuat seseorang menutup diri dengan kejadian. Bisa saja kejadian buruk yang dialaminya tidak terulang lagi dalam sejarah hidupnya. Untuk itu, jalan yang mereka pilih yakni dengan menghindar dan bisa dikatakan trauma untuk melakukannya lagi.

Trauma akan mempengaruhi sistem kerja otak, oleh karena itu maka seseorang perlu memanajemen setiap permasalahan yang ada. Manajemen ini akan mampu meminimalisir kecenderungan trauma. Pandai manajemen membuat orang percaya diri dan positif thingking.

Strategi trauamatik dapat digunakan dengan cara pendekatan psikologis yang berupa hubungan baik, penuh empati, dan penuh perhatian. Motivasi tentunya sangat penting terhadap trauma karena disitu system komunikasi akan berpengaruh besar terhadap kerja otak. Pendekatan-pendekatan psikologis perlu dilakukan untuk mempengaruhi penderita trauma.

Penderita trauama harus bisa mengkonsultasikan permasalahannya agar cepet bisa diatasi yakni dengan konselor. Dengan perlakuan seperti itu maka penderita trauma akan dilatih beripikir positif bahwa konflik sebagai bagian kehidupan, memperoleh pemahaman tentang peristiwa dan situasi yang menyebabkan trauma dan belajar untuk membuka inovasi baru dari cara berpikir mengatasi trauma.

Ada empat keterampilan yang bisa digunakan dalam strategi konseling traumatic diantaranya:
Pandangan yang realistis
Memahami dari setiap kelebihan dan kekurangan penderita trauma dengan membantu memecahkan permasalahan disertai solusi dengan persepsi realistis dengan keadaan.
Orientasi Holistik
Penderita trauma akan di beri bantuan oleh orang lain yang berupa didikan dalam mempengaruhi psikologis. Dengan tujuan untuk mendapat kesembuhan dari trauma yang memang di tuntut untuk diselesaikan oleh ahlinya.
Fleksibel
Yakni bertindak dengan menyesuaikan waktu konsultasi dengan memeprhatikan keadaan penderita trauma.
Keseimbangan antara Empati dan Ketegasan
Konselor benar-benar tahu memposisikan diri dimana harus empati dan tegas. Kejadian ini lebih mudah untuk memperoleh hasil yang maksimal. Member peluang untuk membuka diri dengan proses waktu yang akan dijalankan.
Melihat langkah tersebut maka penderita trauma akan dengan mudah meminimalisir dengan tindakanya. Berpikir positif jauh lebih baik walaupun pada akhirnya harus ada kekecewaan.
Peluang kesempatan memperbaiki diri jauh lebih besar ketika bisa mengkonsultasikan permasalahannya karena disitu semua orang akan memberi bantuan berupa solusi untuk kedepannya.
Memperbaiki, mengerti, memahami harus dilakukan oleh penderita trauma.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun