Mohon tunggu...
A. L Shinta L.
A. L Shinta L. Mohon Tunggu... Freelancer - Beautician, Writer

AAA., BBM., M.A., CCLS., CTRS., CCHS.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengapa Papua Istimewa?

14 April 2024   21:39 Diperbarui: 30 April 2024   19:15 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goa Jepang Biak Papua/dokpri

Dengan kekayaan yang luar biasa, tetapi ironisnya kekayaan tanah Papua tidak memberi perubahan berarti untuk kemajuan masyarakat dan daerahnya. Meski kaya dengan sumber air namun masyarakat seringkali kesulitan mendapatkan air bersih. PDAM yang ada seringkali kotor dan tidak mengalir. Dari segi kekayaan mineral selama bertahun-tahun lamanya kekayaan tanah kita lebih dinikmati orang investor asing ketimbang rakyatnya sendiri. 

Masyarakat cenderung hanya bergantung pada negara, mereka belum cukup mampu secara mandiri untuk bertahan dan memperbaiki kualitas hidup. Ini adalah tugas kita bersama untuk memajukan masyarakat baik itu dari segi pembangunan daerah, pemberantasan tindak korupsi, bukan hanya tugas pemerintah atau tugas masyarakat sendiri, melainkan menjadi tugas kita bersama. 

'Memanjakan' masyarakat tanpa diiringi dengan tindakan nyata bukanlah jalan keluar yang dibutuhkan. Bansos tanpa dikawal dengan 'benar' hanya akan memperparah tindak korupsi segala jajaran pemerintahan hingga sektor swastanya. Karena nyatanya berapa banyak bansos yang sampai di tangan pekerja dan masyarakat itu sendiri. Apakah jumlahnya sesuai?

Dari segi pariwisata Papua sering dianggap surga dunia, masih banyak daerah wisata yang belum dieksplorasi semua, banyak orang yang belum pernah melihat indahnya pemandangan-pemandangan tersebut. 

Air laut, danau atau air terjunnya saja jernih luar biasa, lahan hijaunya pun masih sangat asri dan alami. Kekayaan bawah laut dan danaunya pun merupakan surganya para pecinta diving dan sangat mumpuni untuk berbagai jenis wisata air. Namun karena belum tergarap dengan baik, sehingga akses menuju beberapa tempat wisatanya pun cukup sulit dijangkau, alasannya tentu lantaran biaya. 

Wajar saja, harga bahan bangunan dan pembangunan di daerah pulau terujung Indonesia ini cukup mahal. Lagi-lagi harus menunggu 'bantuan' pemerintah. 

Belum lagi kekayaan maritimnya. Paling mudah mendapat ikan segar dari laut dan danaunya. Tidak sulit bagi masyarakat Papua terutama daerah pesisir pantai atau kepulauan menikmati lobster, udang, kepiting, cumi, sotong atau jenis ikan-ikan segar lainnya langsung dari sumbernya dan bisa langsung dimasak.

Sudah puluhan tahun Papua tidak mengalami kemajuan yang signifikan. Baik warga asli Papua maupun warga pendatang pasti mengharapkan Papua yang begitu istimewa ini bisa menjadi daerah yang maju suatu hari nanti. 

Setidaknya tidak begitu tertinggal dari daerah Indonesia yang lainnya. Ir. Soekarno pernah berkata, "Negara ini, Republik Indonesia, bukan milik kelompok manapun, juga agama, atau kelompok etnis manapun, atau kelompok dengan adat dan tradisi apa pun, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!" Ayo kita berjuang maju bersama-sama tanpa ada yang tertinggal, Indonesia bisa! Torang bisa!

Foto diambil dari koleksi pribadi/dokpri
Foto diambil dari koleksi pribadi/dokpri

"Itulah konsep nasionalisme yang didirikan Indonesia. Bukan orang Jawa, bukan orang Sumatera, bukan orang Kalimantan, Sulawesi, Bali atau lainnya, tapi orang Indonesia, yang bersama-sama menjadi fondasi satu kesatuan nasional." - Ir. Soekarno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun