Mohon tunggu...
Shinta Kristianti
Shinta Kristianti Mohon Tunggu... Dosen - Bidan, Dosen, Mahasiswa Program Doktoral Kesmas Universitas Sebelas Maret

Menulis untuk peradaban, mewariskan ilmu pengetahuan, memanjangkan umur (Dr. Argyo Dermatoto)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Kereta Api, Sahabat Terbaik Pejuang Cita dan Cinta

30 September 2022   22:10 Diperbarui: 2 Oktober 2022   13:05 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Healthy Kit, foto diambil dalam gerbong kelas ekonomi premium. (Sumber: Dokumen Pribadi)

Memori kereta api apakah yang paling dikenang? Sejenak alam sadar menembus kabut masa lalu, ternyata ada banyak cerita ketika menjadi pelanggan setia perkeretaapian...heee...

Sekitar tahun 1999-2002, selepas SMA saya mengambil studi di salah satu kampus negeri di Surabaya.

Sebagai mahasiswa yang masih sangat tergantung orang tua, tiap sabtu minggu sedapatnya harus pulang ke kampung halaman untuk mengisi pundi-pundi uang saku merupakan salah satu hal utama yang akan saya lakukan jika tidak ada tugas kuliah di akhir pekan. Terlebih lagi selalu rindu masakan ibu di rumah.

Sebelum saya mengenal seorang sahabat yang mengenalkan saya untuk mau naik kereta api ke kampung halaman, saya selalu menggunakan bus umum, yang jarak dari tempat kost dan terminal bus harus ditempuh dalam waktu sekitar 30-45 menit. 

Berbeda sekali kalau naik kereta api, cukup 5-10 menit dengan naik angkutan umum (Lyn) dari tempat kost ke stasiun. Hampir semua stasiun kereta api berada di tengah kota, dekat dengan pusat kegiatan publik, ini adalah salah satu keuntungan naik kereta api yang saya rasakan, lebih efisien waktu dan harga tiketnya ekonomis terjangkau oleh mahasiswa. 

Dalam benak, naik kereta api pastilah sangat membosankan, panas dan sebagainya, ternyata ada banyak hal yang menarik. 

Ketika naik kereta api ini, suasana di dalam gerbang walaupun saat itu masih belum tersedia AC, hanya kipas angin tapi lumayanlah dapat menghalau hawa panas, jadi harus pakai baju yang nyaman dan yang dapat menyerap keringat, kalau tidak demikian teman duduk di sebelah bakal dapat mencium aroma asam manis kita, hehehe.... 

Selain itu suasana di dalam kereta juga menyenangkan, antara suara gesekan rel kereta, deritan gerbong, suara obrolan penumpang yang selalu ramah karena satu nasib ketika menjadi penumpang kereta api, serta suara penjaja makanan yang hilir mudik bukan alunan suara indah yang dapat meninabobokan penumpang dengan mudah, kecuali penumpang tersebut memang sudah lelah, pasti pulas, tetapi harus tetap waspada dengan bawaan sendiri, jangan sampai terlena. 

Sebagai mahasiswa, kereta api ini menjadi sahabat untuk meraih cita-cita dan mendekatkan cinta dengan keluarga di rumah. Namun perlu berjuang untuk mendapatkan tiket, entah dapat tiket duduk maupun tiket berdiri, asal bisa dapat masuk dalam kereta adalah suatu kesempatan emas dan penuh berkat. Kala itu tiket harus  pesan loket karcis dan manual sekali, bahasa gaulnya "jadul".

Tahun 2009-2011, tahun yang penuh anugrah Tuhan buat saya, saya mendapatkan sponsor untuk melanjutkan kuliah di Semarang. 

Ada dua pilihan transportasi untuk mencapai kota Semarang dengan mudah (walau tidak mudah juga..heee...), yaitu bus umum dan kereta api. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun