Terkadang orang tua dan pengajar lupa jika setiap anak pasti memiliki kecerdasan. Â Seperti yang dikatakan Thomas Amstrong "setiap anak dilahirkan dengan membawa potensi yang memungkinkan mereka cerdas" (Halimah.2016). Â Akan tetapi kecerdasan yang dimiliki oleh anak beraneka macam. Karena potensi yang dimiliki seorang anak itu berbeda-beda.
Pandangan masyarakat umum
Pentingnya memandang kecerdasan majemuk pada diri anak, tidak hanya memandang dari satu sisi saja. Prestasi anak didik yang hanya diukur dari kemampuan matematika dan bahasa pola ini belum tentu menghasilkan lulusan yang berkualitas (Sunartini.2013).Â
Anak yang lemah dalam matematika bukan berarti anak itu bodoh, kebanyakan guru dan orang tua keliru dalam menilai. Di sini para pengajar dan orang tua perlu mengulas kembali bahwa kecerdasan itu dilihat bukan dari seberapa mampu anak mengerjakan nilai-nilai di sekolah atau seberapa besar nilai matematika.
Sebagai seorang pengajar sekaligus orang tua, kita seharusnya tidak terlalu membandingkan antara anak kita dengan anak tetangga karena, kebanyakan problem yang ada di masyarakat kita adalah membandingkan dengan anak yang lain. Â Dampak dari tekanan orang tua yang berlebihan akan membuat mental anak akan down dan pertumbuhanya akan terhambat. Proses tersebut akan mempengaruhi anak di masa depan.Â
Cara orang tua mendidik anaknya berbeda-beda seperti yang diungkapkan oleh Daryati & Farida (2014:11) anak yang dibesarkan oleh ibu yang keras kebanyakan juga keras. Disini kita harus menyikapi diri kita sendiri bahwa anak memiliki banyak kecerdasan tidak terpaku pada kecerdasan intelektual saja.
Apa Itu Visual Spasial dan Kecerdasan Majemuk?
Visual spasial adalah salah satu kecerdasan di antara 9 kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh Gadner (1983). Teori yang mengajak kita  berpandangan luas tidak tepaku pada satu jenis kecerdasan. Â
Teori kecerdasan majemuk ini adalah teori yang menjelaskan kemampuan yang sifatnya luas (Savitri, 2019: 4). Â Di dalam buku Studi Islam karya Ahmad Gholib ( 2019: 173) Â dijelaskan Allah SWT sudah menerangkannya di dalam Al-Qur'an bahwa kemampuan setiap manusia itu berbeda-beda firman Allah dalam surat Az-Zukhruf: 32.
Apakah Anak Anda Memiliki Kecerdasan Visual Spasial?
Bagaima cara menemukan kecerdasan visual spasial pada anak? Pasti kebanyakan dari masyarakat kita belum menemukan cara yang tepat untuk menemukan potensi yang dimiliki anak. Seperti yang dikutip dari buku Montessori For Multiple Intelligences orang tua harus menyediakan kesempatan bagi anak untuk mendapatkan pengalaman, yang akan menstimulasi perkembangan kecerdasan majemuk. (Savitri, 2019).Â
Orang tua harus memberikan banyak pengalaman pada anak, agar terdeteksi kemampuan apa yang ada pada dirinya. Seperti halnya anak diajarkan  mewarnai, menggambar, dan berkunjung ke tempat wisata edukasi. Dari pengalaman itulah kita bisa mendeteksi apa kelebihan dan potensi anak. Apakah anak bisa menggambar atau mewarnai dengan baik dan apakah anak mudah menangkap objek dengan baik.
Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial?
Langkah apa yang harus dilakukan orang tua atau pengajar terhadap anak yang memiliki kecerdasan visual spasial? Anak yang memiliki visual spasial unggul, pasti memiliki imajinasi dan kreatifitas yang tinggi. Yang mana kemampuan visual spasial berkaitan dengan kegiatan menggambar, mewarnai, dan berkhayal.
Kecerdasan tersebut (visual spasial) tentu berkaitan dengan gambar, objek, warna, dan ruang sehingga kecerdasan ini dikembangkan dengan bermain, menggambar, melukis,mewarnai, kegiatan berimajinasi, bercerita, menyusun puzzle. (Lidia Karohina.2018). Orang tua dan pengajar dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari dan menyediakan alat-alat yang diperlukan anak. Seperti alat-alat yang diperlukan ketika menggambar adalah kertas, krayon, kuas, dan cat. Agar anak juga merasa didukung oleh kita selaku orang tua dan guru.
Cara penajaman visual dengan cara mencari pengalaman baru. Orang tua atau pengajar dapat mengajak anak berkunjung ke tempat-tempat wisata edukasi seperti kebun binatang, taman pintar, museum dan masih banyak lagi. Pengenalan kecerdasan ini dengan cara bermain grafik atau menggambar dan pemanduan warna. Penajaman kecerdasan visual spasial dirangsang dengan latihan mengamati objek atau observasi. (Lidia Karolina.2018).
Manfaat Mengenal Kecerdasan Visual Spasial
Sangat banyak sekali manfaat yang kita dapati jika kita mengenal banyak kecerdasan, salah satunya adalah kecerdasan visual spasial. Kita tidak terpaku pada kemampuan intelektual saja dan kita mampu memahami kehendak anak dan masalah  pendidikan yang terjadi pada anak. Yan Djoko. P (2014: 43) dalam bukunya dijelaskan manfaat khusus kecerdasan majemuk adalah untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan anak baik di sekolah maupun luar sekolah.
Kita bisa membantu anak untuk terus mengembangkan hasil imajinasinya, kreativitasnya, karya-karya yang dibuatnya agar menghasilkan karya baru dan membawa pembaharuan yang lebih baik.
REFERENSI
Amstrong, Thomas. 2005. Setiap Anak Cerdas: Panduan Membantu Anak Belajar dengan Memanfaatkan Multiple Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gadner, H. 1983. Frames Of Mind, Britania Raya: Basic Books.
Gholib, Ahmad. 2019. Studi Islam. Tanggerang: Diaz Pratama.
Halimah, Lely. "Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan dalam Menumbuh Kembangkan Kecerdasan Majemuk (Multiplate Intelligences)" Edu Humaniora Jurnal Pendidikan Dasar (Sumedang: UPI Kampus Cibiru. 2016). Vol. 2. No. 1, h. 1.
Karolina, Lidia, 2018. "Mengembangkan Kecerdasan Visual Spasial Melalui Kegiatan Menggambar di TK Sepakat Kecamatan Talo", Skripsi pada Institusi IAIN Bengkulu.
Nurani S, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta Barat: Indeks.
Pietono, Yan Djoko. 2014. Pengetahuan Kecerdasan Anak. Jakarta: Gramedia.
R. Daryati, Elia . Anna Farida, 2014. Parenting With Heart. Bandung: Kaifa.
Savitri, Ivy Maya. 2019. Montessori For Multiple Intelligences. Yogyak arta: Bentang      Pustaka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI