Mohon tunggu...
Sherlene Priscilia Horasia
Sherlene Priscilia Horasia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

:)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resensi Film One Night Stand: Pertemuan Singkat akan Cinta dan Harapan

25 Maret 2024   16:53 Diperbarui: 25 Maret 2024   16:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Judul Film: One Night Stand

  • Sutradara: Adriyanto Dewo

  • Produser: Perlita Desiani

  • Rumah Produksi: Relate Films

  • Durasi:1h 20m

  • Tahun Terbit: November 26, 2021

Film One Night Stand (2021) merupakan film dengan genre kisah romantis antara dua tokoh pemeran utama yaitu Jourdy Pranata sebagai Baskara (Ara) dan Putri Marino sebagai Lea. Kisah keduanya dimulai sejak kedatangan Ara di Jogja untuk menghadiri acara pemakaman dan pernikahan dari kenalannya. Melalui perjalanan cinta semalam tersebut, terdapat banyak pengalaman dan kisah baru yang mereka jumpai di perjalanan. Pertemuan Ara dan Lea mengajarkan keduanya banyak hal, terutama dalam memaknai hidup yang mereka jalani dan kemana arah hidup mereka akan pergi. 

Tidak berhenti pada kisah mereka, terdapat kisah dari karakter pendukung yang memperkaya alur cerita dari film ini seperti kisah dari Om Rendra dan Tante Mia. Meskipun kisah om Rendra dan Tante Mia tidak seindah kisah romansa dalam dongeng, penonton diperlihatkan sebuah makna yang jauh lebih mendalam mengenai kesempurnaan cinta. Karakter seperti Dimas yang merupakan anak dari Om Rendra dan Tante Mia ikut serta menunjukkan emosi dan perasaan rumit yang telah lama dialami dari seorang anak. Film ini mengandung karakter dengan hubungan yang begitu kompleks, dimana pada setiap hubungannya terdapat suatu hal menarik yang membuat penonton terus-menerus terlekat pada kisahnya.

Disutradarai oleh Adriyanto Dewo, beliau memiliki sejumlah sejarah dalam produksi film dengan rentetan penghargaan yang diperolehnya. Melalui prestasinya pada film berjudul "Mudik" (2019) di Festival Film Indonesia 2020 menunjukkan bahwa beliau merupakan seorang sutradara yang berkompeten dalam karyanya. Adriyanto mengaku "ingin membuat cerita yang relate dengan banyak orang" pada salah satu konferensi pers virtualnya. Beliau ingin menggambarkan situasi dimana sebuah pertemuan sesaat dapat berkesan dan bahkan berdampak pada kehidupan. 

Tokoh pemeran utama yaitu Baskara memiliki penokohan yang unik, pada awal pertemuannya dengan Lea, Ara mengutarakan rasa "iri" pada Lea yang telah melakukan perjalanan ke Sumba. Menjelang akhir film dapat terungkap bahwa sebenarnya karakter Ara merupakan seorang yang terlalu penurut dan takut membuat orang lain kecewa. Percakapannya dengan Lea di area pantai menunjukkan dirinya yang sebenarnya memiliki cita-cita yang begitu besar dengan kalimat "Gue pilih jurusan yang gue gamau yaitu ekonomi, gue pengennya kuliah jurusan seni". Sehingga ketika tokoh Lea menyuruhnya untuk menjalani perjalanan yang selalu diinginkan Ara, namun terus merasa bahwa ia belum siap untuk menempuh perjalanan tersebut. 

Sumber: PopMama.com
Sumber: PopMama.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun