Mohon tunggu...
Trip

Belajar Budaya dari Desa Sendangmulyo

2 November 2018   10:08 Diperbarui: 2 November 2018   10:20 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Pada awal semester 1 ini, saya mendapat kesempatan untuk melakukan live-in bersama jurusan saya, yaitu management di UNIKA Atma Jaya Jakarta. Live-in berlangsung 19-23 Oktober 2018. Live-in ini sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah pengembangan diri. Sebenarnya, kegiatan live-in merupakan kegiatan yang tidak asing bagi saya. Saya sudah melakukan kegiatan ini saat SMP dan SMA. Namun, pastinya selalu ada pengalaman yang berbeda dan menarik setiap melakukan kegiatan live-in ini.

Lokasi live-in kali ini berada Desa Sendangmulyo. Desa Sendangmulyo berada di Kecamatan Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, daerah paling barat daya. 

Desa ini berada di daerah ngarai, jadi di sekitarnya tidak ada pegunungan . Desa Sendangmulyo memiliki wilayah dengan luas 340 hektar dengan total jumlah penduduk mencapai 6.906 jiwa. Pekerjaan mayoritas daerah ini adalah bertani, dengan 60 persen wilayah desa adalah persawahan. Selain bertani, pekerjaaan lainnya adalah guru, pegawai negeri, polisi, dan lain lain. Desa Sendangmulyo menjadi salah satu penyangga pangan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Lalu Uniknya, desa ini memiliki mayoritas warga beragama katholik, yaitu sebesar 90 persen. Sesuatu yang jarang ditemui di Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

Kami menempuh perjalanan dengan jalur darat selama 10 jam dengan menggunakan bus. Kami berangkat pukul 14.00 dan sampai keesokan harinya pukul 04.00. Sesampainya di sana, kami disambut oleh Kepala Desa Sendang Mulyo beserta para kepala dusun. Beliau memberikan informasi dan gambaran mengenai Desa Sendangmulyo. Pada akhir acara terdapat "penyerahan" mahasiswa kepada para induk semang. Induk semang sendiri adalah para keluarga yang rumahnya akan kami "tumpangi" selama kegiatan live in. 

Saya bersama 1 orang teman mendapatkan induk semang di dusun Slarongan, yaitu Bapak dan Ibu Sukiman. Bapak Sukiman adalah seorang pensiunan guru dan petani, sedangkan Ibu Sukiman adalah ibu rumah tangga. Beliau memiliki 2 orang anak, anak pertama sudah bekerja sebagai guru SD di Semarang, sedangkan anak kedua masih bersekolah.

Pada hari pertama, kami ditempatkan di rumah induk semang masing-masing. Kebetulan, ada hari itu Desa Sendangmulyo sedang mengadakan acara Merti Desa. Merti Desa sendiri merupakan "slametan" atau acara adat jawa sebagai bentuk syukur atas panen yang melimpah dengan pemberian sesajen kepada Tuhan YME. 

Induk semang kami turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kami pun tidak ketinggalan ikut melihat acara tersebut. Acara diadakan di balai desa. Pada siang hari, terdapat pawai dari berbagai perkumpulan desa di Desa Sendangmulyo. 

Pawai dilakukan dengan memutari wilayah desa dengan menggunakan truk, mobil, dan sebagainya. Usai pawai, warga desa berebut untuk mengambil tumpeng sayur dan buah yang telah diarak. Meski nilainya tidak seberapa, ternyata terdapat makna yang dalam. Buah dan sayur yang telah diarak diharap dapat membawa berkah dan rezeki yang melimpah. 

Lalu, kami juga mengikuti acara yang diadakan pada malam hari. Dengan tempat yang sama yaitu di balai desa, kami melihat pentas budaya seni Jawa yang kental. Terdapat pertunjukan gamelan, sinden, dan wayang kulit. Acara diadakan sampai jam 4 pagi, namun kami harus kembali pada jam 10 karena jarak antara balai desa dengan dusun kami yang cukup jauh.

Hari kedua, kami berkesempatan untuk membantu induk semang kami mengurusi sawahnya. Kami melakukannya saat sore hari agar tidak kepanasan. Ibu Sukiman, induk semang kami, memiliki sawah yang cukup luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun